⚠️HENTIKAN BUDAYA PLAGIAT⚠️
.
.
.
.
.
"Nghh ..."
Sebuah lenguhan pelan keluar dari mulut seorang anak perempuan yang tengah tidur nyenyak. Namun, ia terganggu oleh sinar matahari yang masuk lewat jendela. Ibu nya duduk di pinggiran ranjang.
"Gazza, bangun! Bangun ...!" ucap nya.
Anak itu malah menggeliat. "Lima menit lagi. Lima menit lagi, Bu ..." lirih nya seraya menarik selimut sampai ke puncak kepala.
"Eh, sudah jam enam kamu gak sekolah?" tanya ibu nya.
"HAH? APA? JAM ENAM?!"
"Iya ..."
Gazza spontan bangun dan menatap ke arah jam dinding.
"Sekarang hari apa? Tidak akan sempat mandi!" pekik nya langsung melompat dari kasur. Ia panik seraya mencari sesuatu. Tapi, Entah apa yang tengah ia cari.
Ibunya terekeh pelan lalu menjawab. "Sekarang hari minggu, Gazza"
"Hah ...?" Gadis itu terbeku seraya menatap ibu nya. "Apa? Minggu?" beo Gazza.
"Iya minggu."
Gadis itu pun menghela nafas berat sambil menatap pasrah. Dirinya ternyata telah dijebak oleh ibunya sendiri. Gazza pun mengatur nafas sejenak dan pergi ke kamar mandi, sudah terlanjur bangun jadi sekalian saja membersihkan diri.
* * *
Ibunya Gazza bernama Liam. Liam berasal dari bandar Avallden, ia lulusan Akademi Sanki yang terletak di kaki gunung Mirchi. Mau tidak mau, ia harus belajar di sana. Orang tua Liam ingin Liam mengikuti jejak mereka. Mereka berhasil menjadi seseorang berkat Akademi tersebut, sehingga mereka percaya bahwa anak mereka juga akan begitu jika di Akademi kan di sana.
Ibunya Liam berhasil menjadi seorang guru. Sementara ayahnya sukses menjadi perwira laut atau bisa kita sebut sebagai Nahkoda. Sebab keberhasilan itu lah yang menguatkan keyakinan mereka.
Liam masuk ke Akademi dengan keterpaksaan. Ia tidak ingin menyakiti hati orang tuanya dengan menolak. Sehingga ia turut saja.
Namun, ternyata itu semua adalah awal dari kejadian runtut yang akan mendatang.
Semenjak orang tuanya memiliki pekerjaan tetap, Liam tidak bisa suka-suka bertemu mereka. Terlebihnya, ia harus patuh pada aturan yang ada di Akademi. Hingga suatu hari, hari dimana para orang tua berkunjung ke Akademi. Liam sangat senang, tetapi Liam malah mendapat kabar bahwa orang tuanya mengalami kecelakaan saat menuju ke sana.
Mereka bilang, mobil orang tua Liam bertabrakan dengan mobil lain saat di tikungan menanjak. Mobil lain yang dari atas tidak mampu mengendalikan laju mobil nya, sehingga lah mobil nya melesat ke arah mobil orang tua Liam.
Setelah mobil mereka bertabrakan, orang tua Liam langsung di bawa kerumah sakit. Namun, takdir berkata lain. Orang tua Liam meninggal di perjalanan. Mereka terlalu kehabisan darah.
Mendengar itu semua, Liam sangat terpukul dan langsung menangis sejadi-jadinya. Ia pun diantar oleh Kepala Akademi dan seorang guru menuju rumah sakit yang dimaksud. Mulai saat itu lah Liam menjadi yatim piatu. Ia menetap di asrama bersama anak-anak Akademi lain nya yang serupa nasib.
Sementara itu, Arthur ayah Gazza. Yang masuk ke Akademi pada pertengahan tahun level kedua. Tampak tertarik dengan Liam si anak yatim piatu itu. Semenjak ia masuk kesana, ia lebih sering memperhatikan Liam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Gazza dan Luka [ END ]
Roman pour AdolescentsIngin pulang dengan tenang dan aman tapi ... "Hahh ... itu mungkin hanya sebatas mimpi bagi orang sepertiku"