perdebatan

203 21 0
                                        

keesokan harinya doyoung terbangun karena suara ketukan pintu kamarnya dengan perlahan doyoung berjalan ke arah pintu dengan langkah lunglai, ketika pintu sudah terbuka doyoung terdiam

" pulang jam berapa kamu "

" jam delapan pa " doyoung tersenyum ternyata papa nya masih memikirkan dirinya

" jika kamu ingin bermain sampai larut malam jangan mengajak anak saya " setelah mengatakan itu papa berlalu meninggalkan doyoung yang terpaku

apa yang baru papa nya katakan jangan mengajak anaknya? apa artinya dirinya sudah tidak dianggap oleh papa, doyoung berusaha menguatkan hatinya

baru saja papa si kembar menjauh langkahnya harus terhenti karena doyoung sudah tepat didepannya

" pa aku mau minta izin sama papa "

papa si kembar mengangkat alis tidak minat dengan perkataan doyoung

" aku mau minta izin buat tinggal sama temen temen aku apa boleh? " doyoung menunduk terlihat takut dengan respon sang ayah

" baguslah jika kamu ingin pergi dari rumah ini, saya sudah muak melihat kamu "

" papa benci sama aku? "

" bahkan saya sudah muak melihat kamu "

mata doyoung berkaca kaca mendengar perkataan papa, anak mana yang tidak sakit mendengar bahwa ayah mereka membenci anak kandungnya sendiri secara terang terangan

" kenapa papa benci sama aku " suara doyoung terdengar bergetar

" kamu masih bertanya kenapa saya benci sama kamu? "

doyoung memberanikan diri mendongakan wajahnya bisa dia lihat bahwa wajah papa mengeras siap menerkam siapa saja yang berani mengusiknya barang sedetik saja

" harusnya yang mati bukan istri saya, KAU DASAR PEMBUNUH SIALAN!! " papa menekankan setiap kalimatnya lalu berteriak cukup keras dengan tangan yang mengangkat tinggi bersiap menampar doyoung

namun tangannya terhenti diudara karena seseorang memegang lengannya cukup kuat

sedari tadi junkyu sudah menyaksikan papa yang terus menyakiti doyoung dari kejauhan, junkyu hanya bisa mengepalkan tangannya bohong jika junkyu merasa biasa saja ketika papa memperlakukan doyoung dengan buruk namun ketika papa mengangkat tangannya bersiap menampar doyoung junkyu berlari sekuat tenaga

" cukup pa " junkyu menatap tajam sang papa

" ajun sudah bangun, papa tadi sudah siapkan sarapan untuk ajun diatas meja kamu makan yang banyak ya " papa membelai rambut junkyu lembut

doyoung semakin menundukan wajahnya mendengar penuturan sang papa padanya dan kepada junkyu jauh berbeda

" aku mohon berhenti benci sama dirga pa "

" apa maksud kamu " tatapan papa berubah ke arah doyoung lalu mencengkram dagu doyoung cukup keras

" APA YANG KAMU KATAKAN KEPADA ANAK SAYA HAH!!! "

" pa lepasin dirga kesakitan "

" KAMU SUDAH MENGHASUT ANAK SAYA!! "

" le pas pa " doyoung berucap dengan susah payah karena demi apapun cengkraman papa sangat kuat

" PA LEPASIN DIRGA "

papa melepaskan cengkramannya ketika mendengar bentakan junkyu tidak menyangka bahwa anak kesayangan nya telah membentak dirinya

bukannya marah kepada junkyu papa justru mendorong tubuh doyoung cukup keras lalu menerjang tubuh doyoung membabi buta

doyoung tidak sempat menghindar atau melindungi dirinya sendiri sementara junkyu berusaha menarik badan papanya

Berandalan  | Hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang