Ini hanya fiksi jangan menyamakan cerita ini dengan kehidupan mereka.
••••••••
[HAPPY READING]
*
*
*
*
*
|
|"Mau pulang bareng?" tanya Freya.
"Boleh deh, kayaknya Cici juga gak bisa jemput, ya udah ayo." Freya mengambil helm lalu menyerahkannya kepada Christy.
"Loh aku yang pakai? Terus kamu gimana?" Freya tersenyum, dia memakaikan Christy helm itu.
"Gak papa, kamu aja yang pakai." ucap Freya.
"Nanti kalau ada polisi gimana?" tanya Christy.
Freya tersenyum. "Gak ada, udah ayo naik."
Didalam perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka, Christy memeluk pinggang Freya dan menaruh dagunya dibahu pacarnya itu.
"Fre sebentar jadikan jalan-jalannya?" tanya Christy sedikit berteriak.
"Iya, emang kamu mau kemana?"
"Kemana aja, yang penting bareng kamu." ucap Christy.
"Kalau kamu tau semuanya apa kamu bakal benci sama aku?" Batin Freya.
°°°°°°°°
Suara derap langkah seseorang membuat Marsha menoleh kebelakang. "Lama amat lo."
"Ya sorry, macet tadi."
Marsha mengotak-atik hp nya lalu menunjukan sebuah foto.
"Siapa?" tanya cowok itu.
"Cewek gue." jawab Marsha.
"Ya elah sha, gue kurang apa coba? Ganteng iya, baik iya, tapi lo malah milih suka sama cewek? Aneh." timpal cowok itu.
Marsha memutar bola matanya malas. "Ck....gak usah banyak bacot di, lo mau gak kerja sama sama gue?" tanya Marsha.
"Emang gue harus ngapain?" tanya Aldo balik.
Marsha menarik senyum miring. "Bawa dia ke gue."
"Simpel, berapa bayaran gue?"
"Berapapun yang lo minta gue kasih."
Disisi lain, Christy membuka helm nya lalu menyerahkannya kepada Freya. Tangan Freya terangkat memperbaiki rambut Christy yang agak berantakan.
"Bentar jam limaan aku jemput, kamu jangan kemana-mana." ucap Freya.
"Siap kapten." jawab Christy sambil memberi hormat kepada Freya.
Freya tertawa, mencubit pipi Christy. "Gemas banget sih, pacar aku."
"Hehehe, udah sana pulang, hati-hati dijalan, jangan ngebut." Freya mengangguk.
Freya menatap sekeliling tidak ada orang, gadis karamel itu mengecup singkat bibir Christy.
"Ih modus."
"Aku pulang ya? " Christy tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
Freya menancap gas motornya meninggalkan pekarangan rumah Christy.
"Jantung gue mau copot." Gumam Christy.
"Christy!" Christy menatap kerah gadis remaja yang sedang berlari kearahnya.
"Loh kak Chika? Kakak ngapain disini?" tanya Christy.
Chika mengambil napas panjang, lelah habis lari. "C-cici kamu ada didalam?" tanya Chika.
"Ha? Emang Cici udah pulang?"
Chika menatap kesal Christy. "Yang mana aku tau, kalau aku tau gak nanya aku sama kamu." Christy terkekeh.
"Aku juga gak tau kak, tapi kayaknya belum pulang deh, emang kenapa?"
"Buku aku ada di dia, besok harus dikumpulin makanya kesini." Christy mengangguk paham.
"Ehmm, gimana kalau masuk dulu kak? Sambil nunggu ci Shani nya." ucap Christy.
"Boleh deh, dirumah gak ada siapa-siapa?" tanya Chika.
"Gak ada kak."
Chika tersenyum. "Ya udah boleh deeh."
Setelah sampai didalam rumah Chika duduk disofa. "Kakak mau minum atau makan?" tanya Christy.
"Kalau makan boleh?"
"Boleh kok kak, kakak mau makan apa?" tanya Christy.
Chika menarik tangan Christy kuat membuat gadis berponi itu terduduk diatas pahanya.
"E-eh?"
Chika tersenyum lalu mulai berbisik. "Kalau makan kamu boleh?"
°°°°°°°°
Disebuah ruangan sepi yang hanya disinari satu lampu yang redup membuat seorang gadis berkacamata yang tenang duduk disebuah kursi ketakutan.
Sial! Seharusnya dia tadi tidak keluar rumah mungkin saja dia tidak akan diculik seperti sekarang.
Seorang gadis dengan kulit putihnya memasuki ruangan, gadis berkacamata itu membulatkan matanya.
"Marsha?"
Marsha tersenyum, dia membukukan sedikit badannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. "Kayaknya lo lebih menarik dari pada Christy, Ashel."
Ashel menelan ludahnya susah payah, Marsha tersenyum tipis, tangannya mulai naik dan membuka kacamata Ashel.
"Kayak gini lebih cantik." ucap Marsha membuang kacamata itu.
"M-mau kamu apa?" tanya Ashel.
Marsha menaikan alisnya. "Mau gue lo jadi pacar gue."
Ashel tentunya menggeleng. "Nggak, aku udah punya pacar, lepasin aku."
Marsha tertawa sebentar, menempelkan jari telunjuknya dibibir Ashel.
"Tidak ada kata penolakan didalam kamus gue."
•••••••••••
double up nih!!!
Seperti biasa typo dimana-mana.
Jangan lupa sayangku cintaku tinggalkan jejak, baik itu komen ataupun vote.
Dan follow akun aku kalau nggak keberatan.
Kamshamida 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend || Frechris
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Tentang rasa yang harus abadi di bait aksara, tentang asmaraloka yang menjadi melankolia, tentang Harsa yang harus menjadi lara.