11. Deon dan Arkata

3.7K 307 19
                                        

Deon membenci Arkata itu bukan tanpa alasan, Arkata dan Deon itu dulu seorang sahabat yang sangat dekat, apapun akan Deon lakukan demi Arkata. Nyawa pun akan ia berikan demi Arkata saking dekatnya mereka dulu, Deon sudah menganggap Arkata itu sebagai saudaranya sendiri, tapi satu hal yang tak bisa Deon berikan wanita yang sangat ia cintai.

Deon itu bersahabat dengan Arkata sejak mereka duduk dibangku SMP, Deon, Arkata dan Makaila mereka bersahabat, tapi keduanya memendam perasaan yang sama.

Puncaknya waktu mereka duduk dibangku SMA kelas 10, Arkata menyatakan perasaanya dengan Makaila dan diterima dengan wanita itu, karena Makaila juga menyukai Arkata lebih dari seorang sahabat, tapi pernyataan cinta diketahui oleh Deon, Deon menganggap Arkata mengkhianati dirinya karena sudah merebut Makaila.

Arkata dan Makaila duduk ditaman dekat sekolah, Arkata sudah menyiapkan dengan sebaik mungkin untuk menyatakan cinta pada sahabat yang sangat ia cintai, awalnya mereka bertiga janjian untuk jalan-jalan ke mall, tapi Arkata sudah tak bisa lagi menahan perasaannya dengan Makaila.

Sedangkan Deon mengikuti mereka dari belakang, karena jujur saja Deon curiga dengan mereka berdua yang gelagatnya seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Kaila" Arkata berjongkok didepan Makaila, "Kamu mau jadi pacar aku?" Jujur perasaan Makaila campur aduk, bagaimana tidak, perasaanya selama tiga tahun lamanya terbalaskan dan tak bertepuk sebelah tangan.

"Kamu serius?" Tanya Makaila, ia hanya ingin memastikan, takut jika lelaki itu hanya bercanda dan membuat dirinya malu.

"Aku serius kaila, gimana kamu mau jadi pacar aku?"

Makaila mengangguk, "iya aku mau jadi pacar kamu" mereka berdua saling berpelukan, sedangkan Deon  merasa jika selama ini mereka mengkhianati dirinya, Deon merasakan cemburu yang membara, ia berjalan tergesa menuju Arkata dan Makaila, lalu Deon menarik kerah seragam Arkata dan memukul wajah Arkata dengan sekuat tenaga.

"Deon kamu apa-apaan si?" Teriak Makaila marah, bagaimana tidak Deon tiba-tiba muncul dan memukul wajah Arkata.

"Apa-apaan kamu bilang Kaila? Kalian udah khianati aku, kalian khianati persahabatan kita? Kamu pacaran sama lelaki bajingan ini" tunjuk Deon emosi, ia menatap mereka kecewa, tiga hari yang lalu Deon menyatakan perasaannya dengan Makaila tapi ditolak dengan wanita itu dengan alasan Makaila yang ingin fokus belajar, dan yang membuat Deon sakit kenapa harus Arkata? Kenapa tidak dengan lelaki lain diluar sana?

"Aku pikir kita sahabat Ka, aku pikir kamu nggak mungkin suka sama Kaila, tapi ternyata aku salah Ka, kamu nggak lebih dari seorang penghianat bajingan" maki Deon menatap Arkata kecewa, Deon menyeret tubuh Arkata ketengah jalan, Deon menghajar tubuh Arkata habis-habisan, Arkata tak melawan karena ia merasa bersalah dengan Deon, Arkata tak pernah tahu jika Deon memiliki perasaan yang sama dengan Makaila, karena memang mereka berdua tak saling cerita tentang itu.

"Kamu nggak bilang De, kalau kamu cinta sama Kaila, maaf aku minta maaf" dengan tubuh yang sangat lemas Arkata mencoba untuk meminta maaf, ia berdiri untuk meraih tubuh Deon, Arkata tak bisa jika sampai persahabatan mereka hancur karena cinta.

Makaila menangis dipinggir jalan, ia bingung harus bagaimana, semua ini salahnya, coba saja jika ia jujur dengan Deon mungkin masalahnya tak akan serumit ini, Makaila melototkan matanya ketika melihat mobil melintas kencang ke arah Arkata.

"AWAS ARKA"

BRUK

Bug

tubuh Makaila terpental jauh dan tubuh Arkata terjatuh didekat kaki Deon, kejadiannya begitu cepat untuk Arkata dan Deon cerna, tubuh itu terpental, darah segar sudah keluar dari kepala Makaila, banyak orang-orang mengerubungi tubuh berlumur darah sang sahabat.

SEVEN A (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang