bab 2

6 2 0
                                    

All character from masashi Kishimoto
Hanya fiksi belaka
Semoga suka dengan cerita ini 💫
Please vote, comment and share
Happy reading Minna
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨


Keesokan harinya

              Sinar ultraviolet memasuki jendela kamar sakura, kicauan burung terdengar begitu merdu, dan alarm berbunyi bersahut-sahutan. Sakura menggeliat pelan karena banyaknya suara-suara di sekitarnya. Memencet alarm yang terus berbunyi dan bangun dengan keadaan masih mengantuk. Cuaca pagi itu sedikit berawan, membuat siapa saja ingin tetap bergelung diatas kasur yang empuk dan nyaman.

Menoleh perlahan kearah alarm yang dimatikan tadi, seketika dia terkejut hingga membuat bola matanya hampir keluar dari tempatnya. Karena sakura lupa bahwa dia harus ke sekolah dan melaporkannya ke kantor kepala sekolah. Orang tua sakura sudah berangkat dari awal, terbukti saat sakura menuruni anak tangga dia melihat secarik kertas yang bertuliskan bahwa mereka harus pergi bekerja. Harus lebih awal datang dikarenakan ada hal yang harus diurus terlebih dahulu oleh mereka berdua.

Sakura tidak terlalu memedulikan secarik kertas itu, ia malah fokus dengan hidangan yang ada diatas meja makan. Sungguh baru pertama kali ini o-kaachan menyiapkan makanan untuknya. Dikarenakan kesibukan beliau yang akhirnya membuat sakura mau tidak mau belajar dari  sobo cara memasak makanan selain ramen. Sakura ikut pindah dikarenakan di desa sunagakure sudah tidak ada yang merawatnya seperti sobo yang baik dan lembut. Sakura tinggal bersama sobo sudah sejak ia masih kecil, jadi jika kaachan-nya yang memasak itu tidak mungkin karena hampir tidak pernah ia datang tepat waktu saat sarapan maupun saat makan malam.

Sakura langsung duduk di meja makan dengan khusyuk sambil menikmati betapa enaknya makanan kaachannya. Nasi dengan sup miso buatan kaachannya, hampir sama enaknya dengan buatan sobo saat  masih hidup dulu, di desa  sunagakure. Sup miso ini mengingatkan sakura akan sobo nya yang sudah lama pergi, dengan air mata yang mengalir sakura memakannya hingga tandas tidak bersisa.

Sadar akan tujuan awal sakura bergegas mandi dan memakai seragam sekolah yang sesuai dengan peraturan sekolah barunya. Sakura mengambil handphone dan tas ransel yang sudah mempersiapkan apa yang perlu  dibawa terlebih dahulu pada malam harinya. Sakura berlari menuju ke halte bus terdekat dan melihat handphone nya yang dimana menunjukkan pukul 07.25 ,tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa bus yang ditunggunya akan datang.Sial mungkin kata itu yang cocok menggambarkan keadaan sakura saat ini. Tanpa sakura sadari ada motor besar berada tepat didepannya dengan bau parfum yang menguar kemana-mana, membuat sakura akhirnya menyadari ada yang datang mendekatinya.

Seseorang itu adalah laki-laki yang memakai jaket kulit dan helm. Dia membuka kaca helmnya dan mengatakan sesuatu yang dimana sakura kurang mendengarnya karena bunyi deru mesin dari sepeda motor si laki-laki itu.

“Nani?!”. Ucap sakura tidak paham

“Saa! nanti kamu bisa terlambat ke sekolah”.

Cukup lama sakura menimbang-nimbang ucapan laki-laki itu, akhirnya dia memutuskan untuk naik ke atas motor besar laki-laki itu. Laki-laki itu mempunyai bau parfum yang maskulin seperti bau laki-laki dewasa pada umumnya. Sungguh sakura saat itu merasa sangat aneh. Motor besar itu mulai berjalan dengan kecepatan sedang dan berhenti saat lampu merah.

Ketika lampu sudah hijau dia mempercepat laju motornya yang membuat sakura mau tidak mau memeluk erat laki-laki itu. Hingga sampailah mereka di parkiran sekolah barunya itu. Sakura turun dari motor laki-laki itu dan mengucapkan terimakasih, lalu segera pergi dari pandangan laki-laki itu tanpa memedulikan ucapan dari laki-laki tersebut.

Sakura bergegas mencari kantor kepala sekolah namun terhenti karena dia tidak tahu dimana kantor kepala sekolah di sekolah barunya itu. Sungguh sial nasibnya hari ini. Dia memutuskan kembali ke parkiran dan berharap laki-laki yang menolongnya tadi masih berada disana. Ternyata dia tidak benar-benar sial karena laki-laki itu masih berada di parkiran sedang melepas jaketnya.

Sakura menatap laki-laki itu dengan perasaan ragu, karena mungkin laki-laki itu tidak mau membantunya. Dia berdiri terdiam memandangi laki-laki itu tanpa henti hingga membuat sang empu sadar akan kehadiran sosok yang berdiri menatap nya ragu dan menoleh kan kepala.

“Ada apa? ”ucap laki-laki itu.

“ano...gomenasai. Aku tidak tau dimana kantor kepala sekolah “ucap sakura canggung.

“oh. Kau jalan terus kalau ada 2 belokan, kamu belok kiri, Lurus lewat dua ruangan itu ada kantor kepala sekolah. Ada nanti tulisan di atas pintunya ”.ucap laki-laki itu dengan jelas.

“arigatou gozaimasu” ucap sakura membungkuk hormat.

“sama-sama” ucap laki-laki itu dengan senyuman.

Laki-laki itu berjalan lebih dulu sambil mencangklong tasnya dengan kedua tangan didalam kantong celana.

Sakura pun bergegas mencari kantor kepala sekolah dengan penjelasan yang sudah diberitahu tadi oleh laki-laki itu. Tak butuh waktu lama akhirnya sakura menemukan kantor kepala sekolah dan benar ada tulisan diatas pintu  tersebut. Sakura mengetuk pintu itu dan memberi salam. Akhirnya dia menunggu hingga orang didalam menyahut salamnya dan menyuruhnya untuk masuk.

“Oh iya. Kau anak baru yang juga baru pindah. Tunggu sebentar ibu panggil kan orang yang akan mengantarkan kamu ke kelas ”ucap wanita paruh baya itu sambil memencet telepon yang ada di kantor kepala sekolah tersebut.

Hingga sepuluh menit berlalu, tidak ada yang datang dari panggilan yang dibuat kepala sekolah.

“perkenalkan saya adalah kepala sekolah di sekolah ini. Nama saya Tsunade senju”. Ucap Tsunade memperkenalkan diri.

Tok. Tok.

Bunyi ketukan terdengar dan Tsunade mempersilahkan masuk orang tersebut.

“Tsunade-sama. Ini berkas yang ibu ingin saya selesaikan ”ucap gadis dengan suara lembut yang berambut hitam panjang dengan mata bulan yang indah.

“bisa kau antar anak baru ini ke kelasnya Hinata? ”tanya Tsunade.

“ha’i. Saya permisi Bu” ucap gadis itu.

Tsunade menganggukkan kepala dan keduanya pergi dari kantor kepala sekolah itu.

“perkenalkan aku Hinata Hyuga . Siapa nama mu? ”ucap gadis itu saat keduanya sedang berjalan ke arah kelas sakura.

“namaku Sakura Haruno”. Ucap sakura tersenyum ramah.

“salam kenal ya dan selamat bergabung di sekolah ini. Semoga kamu nyaman di sekolah ini”. Ucap Hinata tersenyum hangat.
“Iya ”ucap sakura tersenyum.

Saat berjalan menuju kelas nya. Dia melihat sudah banyak orang yang berada di dalam kelasnya masing-masing menunggu guru nya datang.

Sekolah ini bernama Konoha  high school dengan berbagai macam fasilitas dan diimbangi dengan kedisiplinan yang tinggi. Sekolah ini termasuk sekolah yang bergengsi dan sudah banyak menorehkan prestasi gemilang dari anak didik yang belajar di sekolah ini.

Sakura memasuki kelas dan melihat kelasnya itu belum terlihat ada sensei didalam kelas tersebut. Dia masuk dengan canggung karena dia melihat laki-laki  yang sudah menolong nya tadi.
Laki-laki tersebut menatapnya sangat intens dengan posisi yang tadinya tidur dengan menumpu pada tangannya dan seketika kembali tegak saat ada yang datang. Dia menatap sakura kemana pun sakura menapakkan kakinya,seolah sakura adalah orang yang telah mengganggu tidur-nya.

'sungguh aneh laki-laki itu 'batin sakura kesal.

‘Kau seperti dia yang sudah lama menghilang ‘batin laki-laki itu yang bernama Naruto.

P.siantar,27 Oktober 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang