"Bi." Bianca yang sedang memakan kue pancong miliknya itu hanya menoleh sekilas. "Hm?"
"K-kok, Pak Nendra tau gue sering mimisan? Dia kan ngajar matematika, emang pernah gue mimisan di depan dia?" Seketika Bianca berhenti mengunyah makanannya dan menoleh ke arah Allysa.
💋💋💋
3 tahun lalu
"Bi, hari ini kayaknya nggak ada olahraga nggak sih? Kan kita udah penilaian minggu kemarin?" Allysa bertanya sembari mengikat tali sepatu miliknya. Bianca menganggukkan kepalanya. "Hmm, paling olahraga bebas."
Setelah semua murid kelas X-A berkumpul di lapangan belakang, Pak Andi, selaku guru olahraga kelas 10 memimpin jalannya pemanasan. "Oke anak - anak, hari ini kalian boleh bermain bebas, karena kemarin sudah penilaian. Jangan lupa untuk selalu hati - hati ya."
"Baik pak!" Beberapa dari murid menjawab dengan serentak, beberapa ada juga yang langsung pergi ke kantin untuk membeli makanan ataupun minuman.
"Al!" Allysa menoleh dan spontan menangkap bola basket yang melayang ke arahnya. "Basket yuk!" Allysa menganggukkan kepalanya. Sedangkan Bianca, sudah pergi ke arah lapangan samping untuk bermain volly bersama dengan teman kelas yang lain.
45 menit waktu berlalu, mereka pun memutuskan untuk menyudahi permainan. "Duluan yak, haus gue." Allysa berucap sembari mengibas - ngibaskan keras pakaian olahraganya. Dirinya berjalan ke arah kelas.
"Mau ganti?" Bianca menyusul langkah berjalannya, sembari mengusap keringat di keningnya. Allysa menganggukkan kepalanya. Lengannya mengusap hidungnya ketika merasa ada sesuatu yang menetes, seketika matanya melotot ketika menyadari noda merah di kain lengan baju olahraganya.
"Sana ke toilet! Gue ke UKS dulu ambil tisu terus nyusul!" Bianca pun ikut panik. Meski hal ini sering terjadi, namun tak ayal dirinya juga tetap saja panik. Spontan Allysa berlari terbirit - birit menuju toilet wanita.
💋💋💋
"Nggak ngajar, pak?" Alva menyapa Pak Andi yang baru saja memasuki ruang guru sembari menyiapkan beberapa keperluan untuk kelasnya yang selanjutnya. "Permainan bebas, kemarin udah penilaian." Alva menganggukkan kepalanya. "Duluan ya, pak." Alva berlalu setelah mendapatkan anggukan kepala dari Pak Andi.
"Sana ke toilet! Gue ke UKS dulu ambil tisu terus nyusul!" Langkah Alva tertahan dan netranya menyipit ketika melihat Allysa yang berlari menuju toilet wanita sembari memegangi hidungnya. Matanya menatap kesekitar, kemudian tertuju pada Bu Asri yang hendak mengarah kepadanya.
"Bu Asri!" Langkah panjangnya mengarah ddengan tergesa - gesa kepada guru senior itu. "Ada apa to, Pak Nendra, gupuh banget." Alva menelan ludahnya berat. "Itu tadi ada murid yang mimisan bu di toilet wanita, ibu bisa bantu cek nggak?" Bu Asri menganggukkan kepalanya.
"Oalah, iya pak. Terima kasih infonya ya, saya cek dulu." Alva menganggukkan kepalanya. "Mohon bantuannya ya bu."
-love, Davina ❤️
YOU ARE READING
The Last
RomanceAlvanendra, seorang guru SMA yang menyukai salah satu muridnya, Allysa. Alva rela menunggu 3 tahun untuk dapat mendekati gadis favoritnya itu agar pendidikan dan masa depan Allysa tidak terganggu.