five

222 36 4
                                    

"Kenapa papa hukum Elvano?" Tanya Ervino dingin dan tajam.

Membuat lelaki dengan rahang tegas itu membuka matanya.

"Dia yang diam saja, dan gabilang kalau dia bukan kamu" Jawab Bima tanpa ekspresi.

Ervino merasa bukan itu jawaban yang ia ingin dengar.

"Kalo Elvano kenapa napa, Ervin bakal bawa Elvano keluar dari rumah ini!!" Ucap tajam Ervino dengan penuh penekanan.

"Gausah dibesar besarkan Ervin!! Elvano juga ga kenapa napa! Kamu kan udah liat tadi!!" Marah Bima.

"Dibesar besarin?" Ervino menghela nafas kesal.

"Ervin terima semua perlakuan kasar papa selama ini! Tapi Ervin udah pernah bilang, jangan pernah lampiasin marah papa itu ke Elvano!!" Lanjutnya marah.

Bima melempar gelas yang di meja ke lantai.

Membuat Ervino diam dengan emosi yang menggebu.

"Dasar anak ga tau diuntung! Kalian sama aja kaya ibu kalian! Gatau terimakasih, kalau bukan karena papah kalian mungkin bakal diaborsi kaya anak anak lain dari selingkuhan nya!!!"

"PAH!! Jangan pernah bahas itu disini!!" Marah Ervino.

"Kenapa?" Suara lemas itu terdengar jelas dari tangga.

Ervino menengok dan melihat Elvano sudah berdiri mematung di tangga.

"Kenapa lo turun!! Naik ke kamar!!" Marah Ervino pada Elvano.

"Pah, kenapa kita harus di aborsi? Apa papa sama mama ga pengenin kita dulu?" Tanya Elvano lirih.

Bima memalingkan wajahnya.

"Elvano!! Gue suruh lo naik!" Ucap Ervino tajam.

"Pah!" Paksa Elvano

"Kamu bukan anak papa! Mama kamu mau nutupin dan aborsi tapi papa larang dan mau nerima kalian biar mama kamu bisa berubah, tapi ternyata... Cih selingkuh memang penyakit!!" Ucap Bima kasar.

Ervino menarik Elvano kasar ke atas dan membawanya masuk ke kamar.

"Lo udah tau?" Tanya Elvano duduk lemas di kasur karena mendengar ucapan Bima.

"Lo demam. Tidur! Gue juga ngantuk!" Ketus Ervino lalu beranjak keluar.

Elvano menahan nya.

"Gausah kaya bocah! Mereka orang tua lo apa bukan, itu ga penting!! Mereka tetep nyakitin lo dan gue!!" Marah Ervino.

Tapi tanpa Ervino sangka. Elvano malah memeluknya.

Ervino diam terpaku di tempatnya.

"Makasih, karena lo kembaran gue" Lirih Elvano.

Ervino melepaskan pelukan Elvano kasar.

"Males gue punya kembaran kaya lo! Tidur sana!" Ketus Ervino.

Elvano menurut dan merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lemas itu ke kasur. Ia pusing karena demam. Dan entah mengapa ia lega setelah mendengar ucapan Bima.

Setidaknya, perlakuan Bima kepada mereka memang karena mereka bukan anak nya. Jadi dia lega karena telah menemukan alasan untuk semua perlakuan yang mereka terima.

★★★★★★★

"Siapa namanya?"

"Ervino Adhitama. Anak dari Bima Adhitama, konsultan hukum terkenal dikalangan kelas atas. Katanya, Ervino terkenal gegara sikap kasarnya. Ga ada yang berani cari masalah sama dia, bahkan anak-anak konglo kaya Rafan aja ga berani."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dalam GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang