prolog

3 3 1
                                    

Seorang gadis santai berjalan ingin melewati lorong belakang sekolah, awalnya ia tidak berniat melewati lorong tersebut namun entah mengapa ia penasaran dengan itu.

Gadis itu dikejutkan dengan suara rintihan kesakitan dari arah lorong itu ia segera  berlari ingin melihat nya, namun betapa terkejutnya ketika melihat kalau itu aksi perundungan.

Gadis itu melihat siapa yang melakukan perundungan itu lagi dan lagi ia terkejut karna itu pacar nya sendiri, bagaimana bisa?

Anastasya segera mengumpulkan keberanian untuk menyelamatkan pemuda itu ia tau menjadi korban bullying sangat begitu menyakitkan.

"Berhenti!" Teriak Anas menggema di lorong tersebut membuat Shanka terkejut.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi kanan pemuda itu, pemuda itu menatap sang kekasih dihadapan nya.

"Aku gak nyangka kamu lakuin ini Shanka." Entah mengapa saat Anastasya memanggil nya dengan nama atau tidak memakai embel-embel sayang membuat hati nya tidak terima.

Shanka segera meraih tangan putih Anas, "sayang aku bisa jelasin, please jangan marah dulu."

"Lo mau jelasin apa lagi? Ini udah jelas kalau lo pelaku perundungan. Lo pikir keren? Gue gak suka kamu kayak gini! Gue gak nyangka Shanka. Kalau lo gak berubah dan begini terus hubungan kita gak akan lama!" Tutur panjang gadis itu menggebu-gebu sedang kan Shanka terdiam karena masih tidak terima dengan tutur gadis itu.

Shanka lebih senang dipanggil sayang dan dia lebih senang kalau Anas memakai aku-kamu. Namun seperti Anas bener-bener marah.

Anas segera menghampiri Arkan atau korban bullying dari pacarnya itu ia menunduk kan dirinya menyamakan posisinya.

"Lo gak papa kan?" Tanya Anas yang hanya dihiraukan oleh pemuda itu.

Namun tubuh pemuda  itu tiba-tiba pingsan yang langsung ditangkap oleh Anas. Shanka mengepalkan tangan nya, entah mengapa ia cemburu.

"Kalian masih diam aja? Angkatin dia ke UKS!" Titah Anas pada Elio dan Hugo juga Ravan mau tidak mau mereka harus mengikuti perintah tuan putri nya itu namun belum lagi selangkah berjalan sudah dihentikan oleh perkataan Shanka.

"Gak usah di tolongin."

"Lah jadi mana yang bener ini? Tolongin apa kagak?" Monolog Hugo

Shanka menyahuti dengan alis yang menunjukkan Anas. "Biarin dia sendiri yang angkat."

"Cabut!" Titah Shanka.

"Tapi kan dia cewek bro? Mana kuat angkat co---" protes Hugo namun belum selesai sudah ditarik oleh Elio.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang