Harusnya aku bisa menghabiskan waktu lebih lama bersamanya. Tapi kenapa aku malah menyia-nyiakannya? Membuang waktu itu, menyita waktu dengan banyak.
Hingga tiba dimana kamu, dipanggil Tuhan dan meninggalkan aku sendiri.
Jadi siapa yang salah?
Aku yang telah membuang-buang waktu dengan hal hal gak berguna, atau dia Yang pergi tanpa pamit?Dia Yang pergi begitu saja, membiarkan aku sendirian untuk kesekian kali. Sampai saat ini aku bahkan belum menemukan cinta Yang setara dengan mu.
Cinta yang bisa aku miliki, cinta Yang begitu tulus, semua itu tidak lagi aku dapat kan dari orang orang disekitar ku.
Kenapa?
Kenapa harus kamu yang pergi?
Kenapa bukan aku aja Yang pergi?Aku selalu mengumpat diriku sendiri.
Aku selalu menyalahkan diriku sendiri.
Mencoba melukai diriku, namun aku sadar. Jika aku melukai diri ku sendiri, itu tidak akan membuat dirimu kembali kepada ku.Jika mengingat mu lebih sering akan membuat ku semakin sakit, dada ku terasa sakit, sesak setiap kali aku menyebut namamu.
Membuat aku makin bersalah, sering mengeluh, pingin ikut bersama mu.
Hidup sendiri di bumi membuat ku merasa sangat kesepian.
iya aku tauu, banyak Yang bersama ku, namun aku tetap merasa sendiri.
Dikamar, merenung, dan memangil namamu.
Apa aku harus belajar ikhlas?
Apa aku harus merelakan kepergiaanmu?
Apa aku harus melakukan nya lagi?
Untuk kesekian kalinya aku merasa kehilangan cinta seperti dirimu!Dan aku tak pernah benar benar menemukan cinta seperti dirimu dan aku ingin sekali lagi, Tuhan mengirim sosok seperti dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIELO
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang salah atau siapa yang benar, namun keduannya setara.Sama sama meninggalkan satu sama lain.