Harum membasahi lubuk hati,merona terbang diatas asaku,turut bersembunyi dibalik syaraf senyumku,irama tempo denyut melaju,kencang bergerak melewati ragu.
Tersenumlah Manisku,Sampaikan salam pada Orang tuamu,tersenyumlah manisku kusiap menyambut sapa.
Udara biru ditepi senja melawan merah yang pekat disana,perlahan tawa kan mereda,hanyut didalam kenangan.
Kisah senja telah tiada,mengukir dalam jalan cerita,mendung sudah senyumu iringi jalanya waktu,bersandar melamun panjang,melawan pekatnya rindu.
Mengulur tawar waktumu,malaikat memandang sepi,kau coba menunggu-menunggu harapmu nan datang.
Malaikat menutup kabar terakhirnya,menyampaikan pesan menutup matanya,firasat pergimu tak kunjung datang sebagai perantara yang ditunggalkan.
Semerbak aroma harum kamboja,nisan berukir nama,bunga warna merah merona,gundukan tanah rumah kita,rumah abadi secarik kain senampan bunga perpisahan.
Doa sudah dilangitkan,harapan datang menghadap tuhan,tuhan tahu,kita tidak usah sok tahu !
Bila kau kembali menginjak syaraf khayalku,janji hati tuk tetap harum kembali 🕊