PLS 2 (Berbelanja)

56K 3.5K 46
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!!!





Waktu family time adalah waktu yang disukai Aristella mau di dunia nyata maupun di dunia novel sekarang yang ia tempati, perasaan hangat melingkupi ruang keluarga dengan Stella yang duduk disofa ditengah Fania serta Pradigta orang tuanya.

Menurut dalam novel di keluarga Pradigta hanya sang kepala keluarga lah yang bekerja keras dan Fania sebagai istri hanya diam di rumah menjaga kedua putri mereka, jadi Stella tak perlu takut kehabisan moment berdua dengan Ayah dan Ibunya di keluarga ini tidak seperti dunianya yang dulu.

Begitu sulit mendapatkan moment dengan Mamsky dan Papsky nya karena mereka sibuk bekerja, jika tidak keluar kota ya pasti keluar negeri, jadi ia selalu senang saat kedua orang tuanya pulang meski dalam waktu sebentar.

Gimana ya tubuh gue sekarang disana? Apa gue beneran udah mati? Apa Mamsky sama Papsky sedih? Batin Stella bertanya-tanya dengan pupil bergulir ke atas namun masih menyomot ciki cemilan ke mulut.

"Kamu kenapa sering melamun?" tegur Pradigta.

"Iya kamu jadi sering diem tiba-tiba gak kaya biasanya, ada apa? Coba bicara sama Mami?" sahut Fania.

Stella menaikan alisnya lantas pura-pura menyandarkan kepala ke bahu Fania dengan mata terpejam dan mulut mengunyah.

"Gapapa Mamsky, Stella cuma bingung mikirin pelajaran aja," ya alasan bagus karena setau Stella peran dia ini terbilang lemot dalam pelajaran dan sering mendapatkan nilai kecil dibandingkan dengan Kakaknya.

"Tunggu dulu, Mamsky? Sejak kapan kamu manggil Mami kaya gitu," ucap Fania tersenyum agak geli.

"Stella mau manggil kalian sekarang pake nama spesial yaitu Mamsky sama Papsky biar lebih aesthetic," jawabnya menyengir.

Kedua orang tuanya terkekeh, Pradigta mengecup surai Stella, "Kamu ini ada-ada aja."

"Kalau gitu Ale boleh juga dong manggil Mamsky sama Papsky kaya Stella?" mereka seketika menoleh mendapati Alethea yang baru turun dari tangga kamarnya.

Perempuan cantik itu berjalan mendekat dan berdiri menatap Stella, Stella sendiri menggeleng dengan jari telunjuk mengikuti didepan wajah.

"No, ini panggilan spesial Stella buat Mamsky sama Papsky Kakak nyari panggilan lain aja soalnya gak diajak."

Alethea bersedekap dada dengan mata membulat, "Oh gitu ya sekarang sama Kakak hm? Gak Kakak kasih susu stroberi lagi pokoknya Kakak ngambek!"

Stella hampir lupa jika dirinya menyukai susu tersebut, tapi jiwanya yang sekarang lebih suka susu vanilla si hehe.

"Kalau ganti pake susu Vanilla boleh? Stella mau diet makan susu stroberi."

"Mmm boleh aja si nanti Kakak stok di lemari pendingin asal Kakak juga boleh ikut gabung," katanya dengan dagu terangkat.

Senyum Stella terbit lantas ia menggeser sedikit Pradigta agar menyisakan tempat, ia tepuk-tepuk sofa nya, "Sini Kak masih ada tempat gapapa desek-desekan."

Alethea segera menduduki tempatnya membuat sofa lebar itu terasa jadi sempit.

"Yaampun kalian ini udah kaya anak kecil aja, kamu lagi nyempil-nyempil," omel sang Ibu namun tak urung tersenyum.

Stella dan Alethea saling melemparkan cengiran lalu memeluk masing-masing orang tuanya.

"Manjanya," kekeh Pradigta mengusap punggung Alethea.

"Iya kenapa jadi manja gini ya, gak inget umur apa," goda Fania membalas pelukan Stella.

"Sekali-kali Mamsky Papsky, kita harus punya Moment indah bareng-bareng," gumam Stella.

Protagonis't Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang