Chapter 6

180 28 2
                                    

Sesampainya Adel dirumah setelah di antarkan oleh Zee, ia langsung membuka pintu rumahnya "Adel pulang!" teriaknya.

"Adel jangan teriak-teriak dong, bikin orang kaget aja." ucap Cindy atau mami Adel.

"Sorry mi." Adel dengan cengiran nya.

"Mi, mamah ada di rumah ya? Aku liat ada mobilnya di depan." lanjutnya.

"Iya, 2 jam lalu baru pulang. Sekarang lagi mandi." jawab Cindy.

Adel hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti "Yaudah, aku keatas dulu ya mi." lanjutnya dan di balas anggukan oleh Cindy.

Adel langsung berlari menuju ke kamarnya untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket campur basah karena aktivitas dan kegiatannya hari ini.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Adel langsung merebahkan di kasur miliknya itu "Emang tempat terbaik itu kasur." gumamnya. Tanpa sadar, Adel perlahan-lahan menutup matanya hingga tertidur.

2 jam telah berlalu didalam sebuah ruangan kamar beserta pemiliknya yang masih setia dalam mimpinya, tidak lama dari itu, terdengar suara ketukan pintu yang membangunkan sang pemilik kamar tersebut.

"Adel bangun, ayo makan malam dulu." ucap Cindy

"Iya ma." ucap Adel sedikit teriak dengan suara khas bangun tidur.

Adel tidak langsung beranjak, melainkan menatap langit-langit kamarnya sembari mengumpulkan nyawanya. Setelah nyawa terkumpul, baru lah ia menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Adel turun kebawah menuju ruang makan, terlihat disana sudah ada Cindy dan Jinan selaku orang tua Adel yang telah menunggunya. Mereka berdua tersenyum kepada Adel.

"Malam mah, mi." Adel duduk di kursi yang menghadap kearah orang tuanya.

Cindy mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk di berikan kepada Adel. "Makasih mi." Adel mengambil alih piring di tangan Cindy, "Sama-sama."

Kemudian keluarga itu makan dengan keadaan tenang dan sunyi tetapi tetap terasa hangat. Setelah kegiatan makan selesai mereka berbincang-bincang sebentar.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Jinan.

"Baik-baik aja mah." balas Adel.

"Tadi yang nganter pulang pacar kamu?" Adel langsung tersedak air yang sedang ia minum setelah mendengar pertanyaan dari mamahnya.

"Apaan sih mah." ucap Adel setelah rasa tersedak tadi mulai menghilang.

"Ya nanya doang, jarang banget kamu pulang di anterin. Emang motor kamu dimana?"

"Ada di sekolah, ban nya bocor. Jadi minta di anterin sama temen." ucap Adel dengan menekan kata temen.

"Santai dong ngomongnya, kalo emang temen gak usah sampe begitu banget." Jinan terkekeh mendengar jawaban anaknya.

Cindy yang hanya menyimak dalam obrolan itu menggelengkan kepalanya dan ikut tertawa kecil saat ada hal yang ia pikir lucu, keluarga yang hangat walaupun ada perdebatan kecil dan suasana yang ceria inilah yang menggambarkan kondisi keluarga Adel.

:') :') :') :') :')

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Adel dan kawan-kawan cepat cepat memasukan buku dan alat tulis mereka ke dalam tas milik masing-masing.

Setelah mereka selesai membereskan barang-barang mereka, mereka langsung bergegas keluar dari kelas dan menuju ke parkiran.

"Lu pada mau ke basecamp gak?" tanya Olla saat mereka sudah sampai di parkiran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Enemy to Lovers (ZeeDel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang