Manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan. Mungkin itu yang dirasakan oleh seseorang. Bukan ingin menyerah dengan keadaan hanya saja semua sudah berada di luar kendali.
"Wow, seorang Xio mabuk." Chris melihat tatapan kosong dari pria itu cukup prihatin.
"Gue masih sadar ya." Xio hanya ingin menyamarkan rasa sakitnya yang entah bisa hilang lebih cepat atau lambat.
"Bentar lagi paling tepar lo, udah tiga botol ini." Chris sungguh tak tega melihat sahabatnya merana.
Semua ini bermula sejak selesai acara bakti sosial di panti asuhan. Tiba tiba Xian dan Rose mengirim seragam bridesmaids. Mereka tentu kaget, kog tiba tiba jadi. Ternyata persiapan pernikahan mereka sudah dari satu bulan lalu. Tinggal sepuluh hari lagi menuju hari H.
"Gue harus apa ? Gue cinta sama Rose. Gue pengen egois tapi takdir ngga berpihak." Xio harus merelakan bahkan dirinya belum sempat memiliki.
"Ngga harus secepat itu lo melupakan perasaan itu. Pelan pelan aja, dan coba berdamai dengan keadaan." Hansel yang juga menemani Xio galau jadi merasa kasihan.
"Apa gue sekuat itu melihat dia jadi milik orang lain ?" Xio memang awalnya tak masalah Rose bersama Xian. Hanya saja setelah mendekati hari pernikahan mereka, hatinya tak rela. Kenapa bukan dirinya di posisi itu ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eight
Short StorySemua berjalan semestinya, tak ada masalah yang terlalu membebani. Kisah orang orang yang saling melengkapi sejak jaman lampau. Walaupun memang tak bisa dianggap remeh. Jika kata orang seperti pillar yang kokoh tak bisa ditembus dengan apapun. Tapi...