Hari-hari setelah tugas berat yang dilalui Sean, hubungan antara dirinya dan Gracia semakin erat. Gracia telah memahami bahwa cinta yang mereka jalani bukanlah hal yang mudah, namun juga indah dalam kedalaman dan kesulitannya. Ia menerima sepenuhnya konsekuensi yang datang bersama perasaan itu, termasuk resiko kehilangan, kesepian, dan kerinduan yang tak selalu bisa terjawab segera.Suatu pagi, Gracia menerima pesan dari Sean yang mengajaknya untuk mengikuti upacara pagi di barak. Ini adalah undangan yang istimewa, karena jarang sekali tamu diizinkan untuk hadir di acara internal prajurit. Gracia merasa gugup sekaligus bersemangat. Dia menyiapkan diri dengan mengenakan pakaian yang rapi, memastikan penampilannya sesuai untuk acara militer yang resmi.
Ketika sampai di barak, ia melihat para prajurit sudah berkumpul dengan seragam lengkap, baris rapi di lapangan yang luas. Di barisan paling depan, ia melihat Sean yang berdiri dengan postur tegap dan tegas. Gracia merasa bangga melihat sosok Sean dalam seragamnya, mencerminkan ketangguhan yang selama ini hanya bisa ia rasakan.
Setelah upacara selesai, Sean menghampiri Gracia dengan senyuman. "Terima kasih sudah datang, Gracia. Aku ingin kamu melihat langsung dunia tempatku berada."
"Ini sungguh luar biasa, Sean. Aku bisa merasakan semangat yang ada di sini," jawab Gracia sambil memandang ke sekitar lapangan, melihat wajah-wajah tegas dari para prajurit yang berlalu lalang.
Sean mengangguk. "Ya, ini adalah hidup kami. Kadang melelahkan, tapi inilah yang membuat kami kuat. Dan aku ingin kau tahu bahwa di setiap tugas berat, bayanganmu selalu menjadi alasan bagiku untuk terus berjuang."
Gracia tersipu mendengar itu, namun sebelum sempat membalas, tiba-tiba seorang komandan mendekati Sean dengan ekspresi serius. "Sean, ada perintah baru. Kami butuh kamu untuk tugas pengamanan khusus di perbatasan. Persiapkan dirimu, keberangkatan segera."
Sean terdiam sejenak, menyadari betapa mendadak tugas tersebut. Gracia menatapnya dengan mata penuh kekhawatiran, memahami bahwa ini adalah bagian dari komitmen Sean sebagai prajurit. Tanpa banyak bicara, Sean menggenggam tangan Gracia dan berbisik lembut, "Aku akan pergi lagi, tapi kali ini aku berjanji akan pulang secepatnya. Jaga dirimu, Gracia."
Gracia mengangguk, berusaha menahan air mata. Ia tersenyum untuk memberi kekuatan pada Sean, meskipun hatinya terasa berat. "Aku akan menunggumu, Sean. Kembali dengan selamat, ya."
Sean mengangguk, lalu berbalik menuju tempat persiapan. Gracia hanya bisa berdiri dan melihat kepergian Sean, sekali lagi merasakan perasaan campur aduk antara bangga dan khawatir. Dia tahu, menjadi pendamping seorang prajurit berarti harus siap menerima perpisahan yang tak terduga, namun dia juga tahu bahwa cinta mereka cukup kuat untuk melewati semua ini.
Selama beberapa minggu berikutnya, Gracia berusaha menjalani hari-hari tanpa Sean. Dia mencoba menyibukkan diri dengan proyek-proyek videonya, tetapi pikirannya selalu kembali kepada Sean. Setiap kali menerima pesan atau telepon, hatinya selalu berdebar, berharap itu adalah kabar dari Sean.
Suatu malam, saat Gracia sedang memeriksa pesan di ponselnya, akhirnya dia menerima pesan singkat dari Sean: "Aku baik-baik saja, Gracia. Miss you."
Pesan yang singkat itu membuat Gracia menangis lega. Dia membalas dengan cepat, "Aku juga merindukan mu. Tetap lah aman."
Waktu berlalu, dan akhirnya, setelah beberapa minggu penuh ketidakpastian, Sean kembali ke barak dengan selamat. Ketika Gracia mendapat kabar kepulangannya, dia segera bergegas menuju barak untuk menemuinya. Setibanya di sana, ia melihat Sean yang terlihat lelah namun tersenyum lega.
"Sean!" seru Gracia sambil berlari menghampirinya.
Sean menyambut Gracia dalam pelukannya yang erat. "Aku kembali, Gracia. Terima kasih sudah menungguku."
![](https://img.wattpad.com/cover/380297949-288-k47533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Uniform
Художественная прозаDi balik seragam yang rapi dan disiplin militer yang ketat, ada kisah cinta yang berkembang dalam diam. Sean Nathaniel Valerio, seorang prajurit muda yang berani, telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi tanah air. Setiap hari, dia berlatih denga...