Hari sudah berganti malam, di luar salju sedang turun dengan lebatnya, membuat semua yang berada di bawahnya kini terlapisi oleh buliran salju putih yang semakin menebal seiring berjalannya waktu. Langit yang menggelap juga kesunyian di luar sana membuat rasa dingin itu semakin terasa menusuk permukaan kulit sehingga semua orang harus menggunakan mantel tebal untuk melindungi tubuhnya dari dinginnya udara malam ini.
Biasanya di saat musim dingin seperti ini orang-orang akan memanfaatkan waktu untuk berpelukan dengan pasangannya di balik selimut tebal, menonton drama sambil menikmati secangkir kopi hangat akan lebih menyenangkan lagi, namun Baek Hyun Woo? laki-laki itu justru malah kesepian, diam termenung menatap wanita cantik di depannya yang masih setia memejamkan mata hingga sekarang, menyedihkan bukan?.
Di ruang rawat itu kini hanya tinggal dia dan istrinya, semua anggota keluarga nya yang lain sudah pulang karena waktu untuk menjenguk sudah habis dan dokter hanya mengijinkan satu orang untuk menemani pasien di ruang rawatnya, bayi kembar mereka pun sudah di pindahkan kembali ke ruangan bayi dan akan di antarkan kesana lagi besok pagi.
Hyunwoo memainkan jarinya di atas telapak tangan istrinya yang terbuka, infusan di punggung tangan istrinya kini sudah di pindah pada lipatan sikut karena punggung tangannya yang sudah membengkak, Hyunwoo menoleh menatap cairan infus itu yang terus menetes tanpa henti, juga darah yang terus mengalir melalui selang yang di sambungkan pada tangannya yang lain, hanya dua benda yang bergantung di tiang itu yang menjadi tontonan nya saat ini, ia hampir mati bosan karena tidak melakukan kegiatan apapun dan tidak bisa pergi kemanapun.
"Yeobo? Apa kau begitu kelelahan hingga masih enggan membuka mata sampai sekarang?" Lirih Hyunwoo, mulai berbicara lagi setelah satu jam yang lalu ia gunakan untuk termenung menatap apa-apa saja benda yang ada di sana.
Mata Hyunwoo benar-benar terlihat cekung, jelas ia kelelahan dan kurang tidur, Hyunwoo bahkan belum tidur lagi sejak ia terbangun tengah malam lalu saat istrinya mengalami kontraksi, seharian tadi juga tenaganya terkuras habis-habisan, dari pagi hingga siang ia menemani sang istri yang sedang kesakitan, lalu sorenya ia menangis tanpa henti karena kondisi istrinya yang memburuk, tenaganya benar-benar sudah habis tak bersisa, dan jujur saja sekarang pun sebenarnya ia sudah sangat mengantuk, matanya sudah terasa berat untuk terbuka, namun ia ragu untuk tertidur, ia takut jika istrinya bangun nanti dan tidak ada siapapun yang mengetahuinya.
"Yeobo aku merindukan mu, beberapa jam saja tidak mendengar suaramu, rasanya hidup ku benar-benar hampa" keluh Hyunwoo, ia sudah lelah membujuk istrinya dengan harapan kosong jika wanita itu mendengar nya segera terbangun, sekarang ia sudah tak memiliki tenaga lagi, ia sudah tak memiliki kekuatan untuk berpura baik-baik saja, jadi yang ia lakukan adalah mencurahkan semua isi hati dan pikirannya pada wanita itu.
"Sebentar lagi malam natal dan tahun baru, apa anak-anak kita akan melewati natal pertamanya tanpa dirimu?" Gumam Hyunwoo mengalihkan pembicaraan nya pada perayaan natal dan tahun baru yang akan segera datang. Biasanya Hyunwoo selalu bersemangat untuk menyambut kedatangan hari besar agamanya itu, namun untuk sekarang tak ada yang lebih di nantikan olehnya selain kesadaran sang istri.
Hyunwoo masih ingat jika beberapa waktu lalu, ia dan Haein membahas tentang perayaan natal dan tahun baru pertama mereka sebagai pasangan suami istri, waktu itu mereka tertawa lepas saat membahasnya, mengatakan apa-apa saja yang kegiatan akan mereka lakukan di hari itu, tanpa mereka tau jika tuhan selalu memiliki rencananya sendiri, dan seperti biasa, apa yang menurut kita indah juga menyenangkan belum tentu demikian di mata sang pencipta.
"Kau sudah mengatakan jika tahun baru kali ini kita akan melakukan pemotretan keluarga kecil kita lalu mencetak fotonya dengan ukuran yang besar untuk di pajang nantinya, kita bahkan sudah menyiapkan baju untuk itu" gerutu Hyunwoo, hari natal dan tahun baru sebenarnya masih dua Minggu lagi, seharusnya ia tak perlu mengatakan semua omong kosong itu karena bisa saja sang istri akan segera sadar dan pulih sebelum hari itu tiba. Tapi entahlah! Otaknya sudah di penuhi oleh pikiran-pikiran kotor, ketakutan akan terjadinya sesuatu yang lebih buruk pada sang istri membuatnya merasa harus terus-menerus mendesak tuhan untuk segera mengembalikan wanita itu pada dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/375984149-288-k567544.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Tears (Another Story) ✔️
FanficApakah kalian berpikir jika cerita ini akan sama dengan drama queen of tears di Netflix?. Kisah yang menceritakan tentang kisruh rumah tangga Hong hae-in si kepala batu dan Baek Hyun woo si tukang lari dari masalah?, atau menceritakan tentang queen...