اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
**********
Nayyara menyeret paksa tubuh Altha keluar dari kamar utama. Kini, mereka berada tepat di depan pintu kamar dengan sedikit celah pintu yang terbuka.
"Katakan sekali lagi!"
Altha menghembuskan napasnya kembali "Malam ini Altha akan pergi ke Istanbul umi"
PLAK
"Jadi kau lebih memilih wanita sialan itu-"
"Laiqa. Dia memiliki nama umi!" Potong Altha tegas
"Kau pikir umi peduli?! Umi tak menyangka Altha, kau akan menjadi lelaki bajingan!" Ucap Nayyara pelan diakhir kalimat
"Maaf um-"
"Kau benar-benar akan melepaskan-"
"Tidak akan!" Tegas Altha
"Egois!"
Altha memejamkan matanya, mencoba menetralisir detak jantungnya. Dirinya dibuat bingung, nyatanya Laiqa sangat membutuhkan dirinya di negara sana.
"Altha pasti akan kembali mi"
"Kapan?! Enam bulan lagi?!"
"Mi-"
"Keburu Zee di rampas oleh keluarganya Altha! Kau berani main-main dengan keluarga EL?!" Pekik Nayyara
"Umi ingatkan sekali lagi! Keluarga EL berada pada naungan negara! Sekalipun Kapolri Elmeer telah tiada!" Peringat Nayyara
Bersamaan dengan itu, suara dari dalam kamar membuat mereka terkejut bukan main.
PRANG
Zee yang sedari tadi bangun, merasakan tenggorokannya kering dan tak sengaja mendengar perdebatan dua insan itu dengan sangat kontras. Membuat dirinya yang tak fokus menyenggol gelas kaca.
"Zee?!" Panik Nayyara
"Zee tidak apa-apa umi"
"Kamu mau apa sayang?"
"Mau minum umi"
"Sebentar umi ambilkan dulu"
Zee memegang pergelangan tangan mertuanya, membuat pergerakan Nayyara terhenti. Tatapannya sendu, Nayyara yang paham pun mengambil posisi dihadapan Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka itu kamu, Gus! [ON GOING]
Teen FictionDILARANG PLAGIAT⚠️ Semua menginginkan kehidupan yang mulus dan tulus terutama saat bersama pasangan. Tapi sayangnya keinginan itu bisa saja pupus. "Aku meminta restu mu untuk menikahi cinta pertamaku" "Kalau begitu.... mari bercerai Gus" 04 Oktober...