EIGHTEEN

275 22 56
                                    

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

Keesokan harinya, pagi menjelang siang Altha benar-benar pulang ke Indonesia. Sesuai dengan perkataannya kemarin, ia akan menjemput Zee dan mengajaknya tinggal bersama di Istanbul.

"Ingat pulang?!" Itulah sambutan pertama yang Altha dapatkan saat menginjakkan kakinya di ndalem

Altha tak mengindahkan pertanyaan uminya, tanpa rasa bersalah Altha mengutarakan niatnya.

"Mii, mari menjemput Zee di kediaman keluarga EL. Tapi setelah itu Altha akan membawa Zee tinggal di Istanbul"

"Tinggal dengan Laiqa?" Tanya Nayyara santai

Altha menggangukkan kepalanya lalu berdehem "Laiqa membutuhkan sosok yang menjaganya mii-"

"Lantas apa gunanya orangtua?" Potong Nayyara masih dengan nada biasa

"Mii, Zee juga tengah mengandung darah dagingku. Usia kandungannya sudah memasuki enam bulan dan pasti perutnya sudah membesar. Jadi-"

"Umi rasa anak mu tidak mau memliki ayah seperti dirimu Altha. Hingga dia meninggalkan mu setelah kau meninggalkan ibunya" Potong Nayyara kembali

Altha mengernyitkan keningnya, perkataan Nayyara sangat ambigu dalam pendengarannya.

"M-Maksud umi-"

"Ya. Zee mengalami pendarahan tepat setelah kau membuatnya tidak bisa berjalan!" Potong Nayyara lagi dengan nada bergetar

Deg

Itu artinya selama 181 hari yang lalu, sejak ia terbang ke Istanbul?! Tapi kenapa tidak ada yang mengabari nya?! Seolah-olah semuanya baik-baik saja?!

"KENAPA UMI TIDAK MENGABARI ALTHA?!" Pekik Altha

"Untuk apa kami mengabari mu? Kau sendiri sibuk dengan dunia mu?!"

"ALTHA AYAH NYA UMI!"

Nayyara memejamkan matanya ketika mendengar pekikan dari mulut putranya. Hingga Abidzar keluar dari kamarnya.

"ALTHA!" Tegur Abidzar

"Kau telah menaikkan intonasi suara mu pada ibumu!"

"ABI! KENAPA ABI TIDAK MEMBERITAHU ALTHA?!" Tekan Altha dengan napas memburu

"Abi salah telah mengijinkan mu merencanakan hal gila ini Altha"

"Ab-"

"Niat berpura-pura malah menorehkan luka yang nyata" Potong Nayyara

"Bi-"

"Setelah kepergianmu di hari itu, Zee mengalami pendarahan, kandungannya tidak bisa diselamatkan. Dan selama kau disana pula, Zee mengalami Androphobia. Sekarang Abi tanya, sampai kapan kau akan mempermainkan rumah tangga mu?!" Terang Abidzar disusul dengan pertanyaan

Luka itu kamu, Gus! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang