21

10 2 0
                                    

Flashback 11 Tahun yang lalu

Kim Taehyung (15 Tahun)

Anak laki laki yang tengah menatap nanar pigura foto sang ibu yang penuh dengan rangkaian bunga. Anak laki laki itu bahkan tidak menangis sang nenek terus memeluk tubuhnya dan meminta agar dirinya tidak menahan kesedihan yang ia rasakan.

"Taehyung-aa, menangis lah naaak. Taehyung-aaa"

Remaja itu hanya memeluk sang nenek dan mengatakan bahwa dirinya baik baik saja sambil tersenyum. Taehyung benar benar menyimpan semua rasa sakitnya sendiri dan yang peka akan hal itu hanya neneknya dan sang ibu yang saat ini terbaring kaku.

Prosesi pemakaman berlangsung lancar Taehyung kembali diam menatap makam sang ibu dan berdiam disana hingga semua orang pergi. Hujan mengguyur tubuh remaja laki laki yang tengah menundukkan kepalanya itu.

"Ibu?! Kenapaa?!" Tangisan pria itu pecah saat melihat foto sang ibu yang tersenyum lebar. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala pria itu kenapa sang ibu harus meninggalkannya dengan cara seperti ini. Apa yang membuat ibunya menderita. Taehyung tidak mengerti.

Taehyung merasakan ada seseorang yang memeluknya dan ia sadar bahwa itu sang nenek. Taehyung menahan tangisnya dan kembali bersikap seperti biasa. Dan membawa sang nenek berteduh dari hujan.

"Taehyung, Ayah ada urusan di kantor temani nenekmu dan bawalah ia untuk makan sesuatu"

Taehyung mengangguk dan mengepal tangannya kuat. Kantor? Kenapa selalu ke kantor? Disaat ibunya tengah kritis Ayahnya pun juga memilih bekerja dari pada merawat sang ibu.

"Taehyung-aa maafkan putraku yang sudah menyakitimu dan ibumu. Aku tidak bisa memarahinya karna aku sudah terlalu renta untuk itu"

Taehyung menggeleng dan membawa sang nenek ke restoran setelah mengganti pakaiannya yang basah karna hujan.

"Saya harap nenek suka makanan disini, ini adalah restoran yang sering saya dan ibu kunjungi"

Nenek tersenyum dan mengatakan bahwa Taehyung bisa bicara santai padanya. Pria itu hanya diam memesan makanan yang biasa ia makan.

"Taehyung-aa, jika kau kesepian kau bisa kunjungi nenek tua ini"

"Saya akan sering berkunjung, nenek"

Taehyung dan sang nenek menikmati makanan dengan tenang. Taehyung menatap neneknya yang memberikan perhatian dengan memanggang daging untuknya sama seperti yang ibunya lakukan. Pria itu menangis lagi sambil menyantap makanan yang neneknya suapkan.

"Anak tampan ini menangis lagi, menangislah hanya nenek yang lihat kau menangis"

Taehyung mengangguk dan menelan makanannya dengan susah payah. Sang nenek lega karena Taehyung sedikit terbuka dengan perasaannya.

****

Ini sudah seminggu setelah kematian Nyoya Kim- Jang Hana ibu Kim Taehyung. Mansion besar ini hanya berisi ia dan Sang Ayah yang selalu sibuk bekerja. Taehyung mengerti bahwa perusahaan besar tidak bisa di kelola dengan mudah, tapi apa masuk akal jika dalam suasana berduka pekerjaan lebih diutamakan?.

Laki laki remaja itu membalik buku yang ia baca dan menghela nafas pelan. Mansion ini benar benar seperti kuburan, ia lebih baik ke pemakaman saja dari pada terus terusan berada di tempat itu.

Taehyung berjalan ke arah pintu utama dan menatap para bodyguard yang ada disana. Pria itu menunjuk ke arah pintu besar itu dan para bodyguard mengerti apa yang tuan muda mereka inginkan.

"Saya akan menemani anda tuan muda"

Taehyung berjalan sambil mengangguk pelan pria itu mengelilingi taman mansion sambil melihat bunga bunga yang bermekaran disana. Ia kemudian berhenti saat melihat salah satu bunga yang tak asing di matanya. Taehyung memetik bunga itu dan mengingat kembali bagaimana sang ibu mengajaknya berkebun untuk sekedar melepas stress.

PAST √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang