10. Bukan gak akan tapi belum

59 4 2
                                    

Hallo gays.
Budayakan baca بسم الله الرحمن الرحيم sebelum membaca✨

Selamat membaca🌱
_______________________

٭٭٭

"Gue janji bakal jadi imam yang baik buat lo," lanjutnya, Gus Al pun membalikkan badannya dan siap meninggalkan halaman belakang tersebut.

"Tapi gue gak cinta sama lo," lirih nya, menatap Gus Al dengan mata yang sudah berembun kemudian air mata pun mengalir di wajah cantiknya.

Gus Al pun membalikkan badannya menatap Lisa, betapa terkejutnya ia saat melihat Lisa menangis, sungguh ia tidak tega melihat wanita menangis, tetapi apa yang bisa ia lakukan, menghapus air matanya?, tidak mungkin bukan, karena mereka bukan mahram.

"Kalau lo nanya gue cinta atau nggak sama lo, tentu jawabannya nggak, tapi gue coba nerima ini semua, gue coba buat nerima lo, cinta bisa tumbuh kapan aja Sa, kita bisa mencoba mencintai satu sama lain setelah menikah nanti,"

Gus Al pun menyodorkan kantung plastik yang tadi sempat ia beli di apotik, tetapi Lisa hanya diam mematung.

"Buat obatin luka lo," ucapnya. Tanpa sekata patah pun Lisa segera menerimanya.

"Gue pamit, salam buat mamah lo, Assalamu'alaikum," Seusai mengatakan itu, Gus Al pun berjalan meninggalkan halaman belakang dan tentunya meninggalkan Lisa Seorang diri.

'Ah elah percuma dong gue nangis-nangis gini kalau tuh orang gak berubah pikiran,' -decak Lisa dalam hati.

٭٭٭

Sesampainya didepan Gus Al melihat Galvin yang sedang beradu cekcok dengan Bella, sementara Revan dan Farrel hanya melihat nya tanpa ada niat memisahkan mereka berdua.

"Lo gak usah sok cantik deh jadi cewek,"

"Eh, emang kenyataan nya gue cantik yah, lo tuh yang gak usah kegantengan jadi cowok," ucapnya. Galvin pun menatap Bella serius.

"Naksir lo sama gue, gue tau gue cantik, tapi gak usah sampe segitunya juga kali ngeliatin nya,"

"Gue cuma lagi mikir aja, lo tuh udah jelek, kepedean, bawel, galak pula, mana ada cowok yang naksir sama lo,"

"Jaga yah mulut lo, diluar sana banyak yang mau jadi pacar gue," murka Bella.

Gus Al pun menghampiri keduanya, seketika mereka berhenti menjelekkan satu sama lain, saat Gus Al membuka suara.

"Kunci motor Vin," ucap Gus Al.

Keduanya pun menengok ke sumber suara, Galvin pun melempar kunci motor Lisa, dengan sigap Gus Al menangkap nya, kemudian kunci motor tersebut pun dikasih ke Bella.

"Cabut," ucapnya.

"Bay, Nek lampir," ucap Galvin tepat diwajah Bella, Bella pun kaget dengan reflek ia menampar wajah Galvin.

'Plakk,'

"Pfttt,"

Ketiga temannya pun menahan tawa, tetapi Revan tak mampu menahan tawanya, ia pun tertawa puas melihat Galvin ditampar.

"Anjirr, ko ditampar," ucapnya sambil memegang pipi yang terasa nyeri itu.

Tanpa menjawab Bella langsung pergi meninggalkan keempat cowok tersebut, dan berjalan menuju halaman belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodohku Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang