Alo gais!
FYI, aku update setiap malam Sabtu atau enggak malam Minggu, ya! Kalau untuk weekday, aku fokus jadi budak korporat wkwk (tapi suka cek cek notif, sih.)
Sebelum masuk kedalam chapter, let me know sudut pandang kalian setelah baca semua cerita aku.
Apakah ada hal-hal yang harus diperbaiki atau ditambah?
Sejauh kalian baca semua cerita aku, ada gak sih kritik atau saran yang pengin kalian sampaikan ke aku? Aku terbuka untuk kritik saran, ya! Biar kita sama-sama enak dan nyaman.
Atau kalau kalian mau puji aku, boleh banget. HEHEHEHEHE CANDA.
Kalau dari aku sih, perlu ditegaskan kalau aku enggak suka sama komentar "dikit banget chapter nya", "gantung banget ", "next". Agak ngelunjak sih, tapi semua komentar yang aku sebutkan diatas itu sama sekali enggak menyenangkan buat aku, sementara aku sudah buat cerita yang dimana untuk nulisnya aja perlu mikir ide yang kadang susah buat didapet.
Dan gratis pula hehe.
Cerita ini tetap yang jadi main role nya adalah Marren dan Kayesha, tapi aku juga mau eksplor cerita karakter lain agar tetap hidup dan eksistensi dari support role itu memang dibutuhkan banget untuk main role disetiap chapter nya.
Jadi biar nyambung dan afdol, kalau bisa sih kalian baca keseluruhan chapter ya, jangan terpatok terus sama scene Marren-Kayesha. Karena kalau gitu, kalian bakalan kelewat, kayak "weh, kok jadi gini?", "lah, kok bisa?"
Ya udah sih gitu aja hehe,
HAPPY READING!
---
New York, 21st August 2023.
TIDAK bisa Michelle sangka, ia pikir pertemuannya dengan seorang gadis yang pernah mengejar Justin waktu itu adalah kali pertama dan terakhir.
Namun kembali Michelle bertemu, kali ini gadis itu yang menghampirinya lebih dahulu.
Oh tunggu,
Bukankah dia adalah Giana Ashley? Jelas ia dan juga warga negara disini tahu betul siapa gadis yang ia sebutkan namanya.
Seorang penulis terkenal dengan buku-buku yang ditulisnya. Bahkan beberapa bukunya dijadikan sebuah film dan menyabet beberapa penghargaan di ajang bergengsi.
Rambutnya yang berwarna hitam sebahu dipadukan dengan pakaian kasual berwarna gelap, tidak mencuri perhatian siapapun yang melihatnya. Seolah mereka tidak melihat bahwa yang mereka lihat adalah seorang penulis terkenal.
Mereka melihat Giana Ashley seperti warga negara biasa, lain halnya saat berada diatas panggung seminar dan penghargaan ataupun saat sedang membuka sesi tanda tangan.
"Giana Ashley? Wah, bukankah kita pernah bertemu beberapa bulan yang lalu? Aku tidak menyangka akan bertemu seorang penulis terkenal disini, maafkan pertemuan pertama kita yang kurang mengenakkan."Michelle menyapa dengan ramah, meskipun pada awal mereka bertemu, pertemuan mereka bisa dikatakan tidak baik.
Kali ini Michelle ingin memperbaiki kesan pertemuan keduanya dengan sang penulis.
Giana mengulum senyum tipis, gadis dengan warna kulit putih pucat itu mengangguk. "Disaat seperti ini, lihatlah aku sebagai Giana yang sedang mencari informasi tentang mantan kekasihnya. Kau mengenal Justin, kan?"Ia bertanya langsung tanpa intinya tanpa berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance || Winrina (Book 2)
Fanfiction[Sequel dari Suddenly; Become His Wife] .. Kepergian Marren membuat Kayesha tersadar bahwa cinta yang lelaki itu berikan adalah ketulusan yang ia sia-siakan selama ini. Winrina fanfiction. warn! genben