Bandung

977 60 20
                                    

"Ayo guys cepet kita udah harus berangkat," sorakan dari Xoxo berhasil membuat semuanya bergerak lebih cepat.

Dyrenn melangkah mendekati kekasihnya yang sedang duduk di sofa dengan ponsel yang masih setia di tangannya.

"Ga ada barang yang ketinggalan kan?" Tangan Dyrenn bergerak menyentuh puncuk kepala lelaki manis itu, yang lebih muda mendongak, mempertemukan tatapan keduanya.

Senyum manis Sutsujin berikan, ia mengangguk. "Udah semua, barang kamu juga aman kan?"

"Udah kok."

Sutsujin bangkit melihat anak-anak yang lain sudah bersiap untuk keluar, namun saat ia hendak berjalan mengikuti mereka tangannya tertahan.
Dyrenn, lelaki itu menawarkan tangannya untuk digenggam oleh sang kekasih.

Melihat itu Sutsujin tak kuasa untuk tidak tersenyum. Ia Terima uluran tangan itu dan berjalan sambil sedikit menarik Dyrenn keluar menyusul yang lain.

"Dih apa apaan ini cok, bucin gini kalian ya"

Ucapan Rinz dihadiahi tawaan dari kedua insan yang sedang jatuh cinta itu.

"Napa? Iri kau ya rin? Noh sama kapten kita aja kau pegangan sana"

Rinz berdecih kesal, wajahnya selalu terasa panas setiap kali Dyrenn mengejeknya dengan membawa-bawa nama Skylar. Ia tidak suka dengan perasaan yang ia rasakan.

"Udah udah, cepet kalian semua masuk."

Dyrenn dan Sutsujin masuk pertama, keduanya duduk di kursi paling belakang dengan Hazle yang paling ujung.

Rinz dan Skylar duduk di depannya, dan tentunya Idok duduk dengan manager mereka. Coach dan analyst mereka tentu duduk bersama, keduanya sudah bestie sejak dulu, tidak bisa dipisahkan.

---------

Kemenangan RRQ Hoshi pada reguler seasons kemarin tidak membuat mereka lengah. Saat ini para pemain sedang melakukan scrim di kamar hotel mereka.

"Udah retri itu"

"Yve udah flicker"

"Liat ler woi"

"Nice thur"

"Chou ngapain chou"

Komunikasi semuanya tetap terjaga dengan baik. Selesai melakukan scrim, semuanya langsung memilih untuk berenang bersama di balkon kamar.

"Noob banget kau gamau ikut berenang"

Dyrenn hanya tertawa mendengar ejekan teman-temannya. Ia terlalu lelah untuk ikut berenang, jadi ia hanya memperhatikan dari balik kaca tembus pandang yang ada di sebelah kolam.

Merasa lelah berdiri disana Dyrenn pun berjalan kembali ke kamarnya. Hal pertama yang ia lihat adalah kekasih manisnya yang sedang bermain ponsel dengan tubuh yang sepenuhnya ditutup oleh selimut, hanya terlihat kepalanya dan ujung ponselnya saja.

Sutsujin melirik kearah sangat pacar, menatapnya heran karena Dyrenn senyum-senyum sendiri.

"Kenapa kamu senyum-senyum kayak gitu?" Dyrenn menggeleng, ia berjalan mendekat dan duduk di pinggir kasur sutsujin.

"Ga ada, cuman lagi merhatiin makhluk terlucu lagi tiduran." Sutsujin berdecih kesal, bisakah Dyrenn sehari saja tidak mengucapkan kata-kata buaya seperti ini? Jantungnya kan jadi tidak aman!

Sutsujin kembali fokus pada ponselnya, "Stop gombal.

Dyrenn sedikit menyingkap selimut yang membalut tubuh sangat pacar, ia sedikit terkejut ketika menyentuh pergelangan tangan Sutsujin. Dingin.

can i? (DxS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang