3.

280 42 6
                                    

kini hanya mereka berdua yang sedang asik berjalan mahu pun dikatakan lebih ke shopping dan quality time bersama kekasih lucunya itu, skylar merasa ada yang kurang di sampingnya namun ia benar-benar lupa apa yang ia pikirkan dari tadi.

"sayang, aku kayaknya mau pulang dulu soalnya udah malem banget, kamu di anterin sama siapa? mau aku anterin aja hm?"tanya skylar dengan penuh perhatian terhadap dyffa.

"gapapa aku pesen grab aja, kamu pulang duluan aja tenang kok abis ini aku pulang sama grab, hati-hati di jalan ler"ucap dyffa sebelum skylar ke parkiran mobil lalu memberi senyuman manisnya sambil menampilkan giginya.

skylar yang melihatnya sudah tentu cair dan membalas senyuman itu juga lalu tidak lupa untuk mengucapkan "selamat tinggal" kepada sang kekasih lucunya.

"pai pai sayangg, love you"ucap skylar lalu memasuki mobilnya dan mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan biasa, ia benar-benar lupa siapa yang bersamanya di mall tadi.

"gua mikirin apa sih dari tadi? kayak ada yang lupa, ga penting kayaknya yaudah deh gausah di pikirin bikin sakit kepala aja"skylar menghiraukan kata-kata di kepalanya padahal dyren sudah tertidur lelap di kamarnya dengan badannya yang menggigil.

skylar mengetuk pintu gaming house nya lalu memasukinya pada jam 11 malam hampir dengan 12 malam, pulang telat sudah biasa bagi skylar namun rinz yang tiba-tiba mendatangi diri skylar dengan wajah yang kesal, skylar yang merasa kebingungan langsung bertanya pada dirinya.

"ler! lu kenapa tinggalin dyren sendirian di mall ah? lu pikun apa gimana sih, lain kali gausah bawa dyren biar dyren ama gua aja ga becus kalo sama dyren lu!"ucap rinz dengan penuh rasa kesal, rasanya pengen sekali menonjok skylar sekarang juga tepat pada wajahnya.

"coba aja dyren ga ikut sama lu, pasti dia ga bakal kayak gini tau ga? lu kok tol-, ck ah males ngomong sama lu, gaada gunanya juga"ucap rinz lalu pergi meninggalkan skylar sendirian di ruang tengah.

"h-hah? dyren? bangsat gua kok bisa lupain dia sih ah? pikun banget gua tolol, coba aja ga samperin dyffa aja tadi pasti ga bakal kayak gini"ucap skylar lalu sekarang baru ia ingat bahwa dari tadi di mall dyren hanya sendiri dan sendiri menunggu kehadiran skylar kembali.

langkah demi langkah skylar membuka pintu dyren lalu memasuki kamarnya dengan perlahan-lahan dan menunduk sedikit agar wajahnya berhadapan dengan dyren, ia datang ke sini cuman untuk meminta maaf tanpa dyren ketahui.

"ren? maaf, gua tinggalin lu sendiri pas di mall pasti lu mau permen kan? maaf ya gua ga sempat beliin buat lu, jangan jauhin gua ya, iya gua tau kalo gua kurang peka buat lu"ucap skylar lalu mengelus perlahan rambut dyren, ia menatap wajah dyren yangs edang tidur itu lalu kelamaan ia tidak sadar bahwa suda 2 menit ia menatapnya.

skylar menatapnya dengan dalam dan kepalanya di penuhi dengan kata maaf dan hanya dyren, akhirnya skylar sadar dari lamunannya yang cukup lama itu ia terus mengusap wajahnya perlahan.

"rendy syahputra maaf.. cuman kata maaf yang bisa gua bilang ke lu, good night cantik"ucap skylar, apa yang di maksudkan oleh skylar dengan kata cantik itu? ya, ia menatap wajah dyren ia merasa dyren sedikit cantik dan gemas.

skylar pergi meninggalkan kamar dyren lau ia kembali ke kamarnya dan saatnya untuk tidur, sebelum ia tidur ia terus-menerus memikirkan dyren yang tidak bisa lepas dari pikirannya itu.

"kok mikirin dyren terus sih? apa gara-gara gua tatapnya lama banget gitu? sadar ler sadar udah punya dyffa dan gua normal!"ucap skylar, ia mengacak-acak rambutnya dan sepertinya ia lagi stress sekarang dengan pikirannya yang bodoh itu.

"tolol banget, bisa-bisanya gua mikirin dyren padahal udah punya dyffa ya kali gua sama dyren, gua normal"ucap skylar yang berusaha untuk menenangkan pikirannya dan tidur agar malam menjelang pagi hari.

malam hari itu menjelang ke pagi hari dan tepat pada masa, jam ini ialah jam dyren untuk bangun lalu mencari sarapannya untuk mengisi perut kosongnya tersebut, ia keluar dari kamarnya dengan muka bantal.

ia melihat bahwa hanya sutsujin dan rinz di ruang tengah, biasa. mereka ialah sebuah pasangan yang bucin akut! bahkan tidak tahu tempat.

"gaada makanan ya rin? gua laper soalnya"tanya dyren lalu duduk di samping rinz dengan wajah yang tampaknya masih ngantuk berat.

"gaada belum di beliin bahan-bahannya semua, tapi susu sih ada buat semangat dikit pagi ini ren, tuh di kulkas ada kok"jawab rinz dan dyren mengangguk paham lalu memilih untuk duduk di balkon sambil menikmati angin yang nyaman dan langit yang masih di penuhi oleh awan-awan.

sangking nikmatnya pemandangan di luar ia sampai lupa bahwa soal tadi malam! ia mengerut dahinya yang masih kesal dan cemburu padahal ia bukan siapa-siapanya skylar kecuali di anggap seorang sahabat sahaja.

"tadi malem kok gua ngerasa ada yang masuk ke kamar gua.. tapi siapa cok? seingat gua kepala gua di elus, tapi nyaman banget mana tangannya kayak lembut lagi"gumam dyren sendirian sambil memikirkan siapakah yang memasuki kamarnya tadi malam.

"semuanya udah pada tidur tapi rinz belomm, ga mungkin rinz lah ya? dia kan sama arthur terus siapa tolol capek mikirin nya butuh jawaban"ucap dyren dengan kesal.

tiba-tiba ada yang mendatanginya lalu duduk di hadapannya, tubuh badan yang tinggi daripadanya dan wajahnya yang tampak segar sekali di pagi hari ini.

ga mungkin gua suka sama dyren, gua normal!-skylar.

881 words.


EXCITED SENDIRI ITU SAKIT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang