Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukankah ini sama halnya dengan membuang-buang waktu Hyung? Sudahlah, lebih baik kau langsung mengajariku bagaimana cara menembak yang benar" gerutu Taehyun kepada kakaknya, Jungkook.
Bagaimana tidak? Hampir 3 jam mereka menghabiskan waktu di ruangan itu. Sepertinya Taehyun mulai jenuh menghafal satu per satu senjata api yang jumlahnya tidak cukup puluhan melainkan ratusan.
Serta yang lebih menyebalkan, Jungkook menjelaskan semuanya secara terperinci. Bukan hanya nama senjata-senjata tersebut, tetapi juga tentang jenis bahan, cara perawatan, hingga sejarah pembuatannya.
"Diamlah, bagaimana kau bisa menembak jika tidak paham jenis pistol apa yang kau gunakan" tegas Jungkook kepada adik semata wayangnya.
"Mengapa tidak bisa? Lihatlah.." Taehyun segera mengambil sebuah pistol jenis revolver yang sedari tadi menarik perhatian. Tanpa basa-basi, ia langsung mengangkat dan mengarahkan senjata api pada bidik sasaran. Dan..
"Dorrr.. Dorrr.. Dorrr.."
Taehyun tersentak kaget. Pasalnya dia sama sekali belum melesatkan satu tembakan pun. Lalu dari mana asal peluru-peluru yang berhasil melubangi spiral bidik tepat sasaran itu?
"Kau tidak boleh gegabah anak manis" ucap seseorang dari arah pintu.
Tanpa menoleh dan hanya dengan mendengar suaranya, Jungkook kenal betul siapa sosok yang sedang datang sekarang. Ya, sepupunya - Kim Jisoo.
"Noona.." ucap Taehyun setelah menyadari keberadaan Jisoo.
"Kau memang harus mengenali satu per satu pistol tersebut sebelum akhirnya belajar menembak" jelas Jisoo melepas jaket dan melangkah mendekat ke arah Taehyun.
Tak heran, laki-laki tersebut pasti sangat merindukan Kim Jisoo, seseorang yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya. Sejak kecil Taehyun memang tumbuh dan besar di Korea, tinggal di mansion klan selatan.
Bagaimana dengan Jungkook? Putra sulung dari paman Jisoo itu lebih banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya di Milan. Datang ke Korea hanya pada pertemuan-pertemuan penting tertentu. Namun, sudah hampir satu tahun terakhir dia memilih untuk menetap di Korea.
"Aku tahu kau pasti lelah, sekarang istirahatlah.. besok aku akan mengajarimu bagaimana cara menembak yang benar" ucap Jisoo mengusap punggung bahu Taehyun.
"Benar.. aku akan belajar bersama Noona saja, sebetulnya aku sudah ada di sini dari 3 jam yang lalu. Sedangkan Hyung hanya marah-marah tidak jelas. Celotehannya masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiriku" jelas Taehyun panjang lebar sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan ruangan tersebut.