one

2 0 0
                                    

Prangg

"CUKUP, MAU BAGAIMANA LAGI KAU MENGELAK HAH, AKU MELIHAT DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI SANDRA, KAU MENGHIANATIKU!! " Tunjuknya

"kamu salah paham, dengerin aku dulu oke, tenang sayang"  Sandra mencoba menenangkan suaminya dengan lembut, dia paham saat ini suaminya sedang dikuasai oleh amarah, orang yang dikuasai amarah jika di hadapi dengan amarah maka tidak akan ada habisnya

PLAKK

"DIAM KAU, KAU PIKIR AKU BUTA HAH, seharusnya dulu aku mendengarkan kata Julya, kalau orang rendahan selamanya akan begitu" Bukan cuma pipi yang ditampar suaminya saja yang sakit, tapi hatinya jauh lebih sakit, ya Sandra mengakui kalau dia hanyalah orang kalangan bawah yang beruntung dia akui itu, tapi mendengar kata rendahan dari mulut suaminya sendiri membuat hatinya hancur

"MAMA HUAAA" Sandra langsung sadar dari lamunannya ketika menyadari kalau anak bungsunya sedang memeluk kakinya

"Kenantara kemari, dia bukan mama kita, dia hanyalah seorang penghianat" Semakin hancur hati Sandra mendengar penuturan anak pertamanya Mahessa

"GAK MAU, KENAN MAU SAMA MAMA" kukuh nya tidak mau beranjak, Kenan malah semakin erat memeluk kaki ibunya

Sandra berlutut, mensejajarkan tinggi nya dengan anaknya

"Kenan anak baik kan? Ikut papa ya, kalau ikut papa hidup Kenan lebih terjamin darimana ikut mama, Kenan bisa punya banyak mainan, beli semua yang Kenan mau" Suara Sandra bergetar mengatakan itu semua, ibu mana yang rela meninggalkan anaknya

"Apa gunanya kalau gak ada mama, KENAN MAU IKUT MAMA HUAAA"

"KENANTARA KASELA, KEMARI KAMU, JANGAN BUAT PAPA MARAH"

"GAK MAU, PAPA JAHAT, kalau papa, abang Mahes, sana abang Mahen gak percaya sama mama gapapa, aku percaya sama mama, jadi biarin Kenan ikut mama hiks mama"  Kenan memeluk Sandra, tanpa diminta air mata Sandra mengalir, dibalasnya pelukan Kenan

"Udah Pa biarin aja dia, paling sehari juga balik" Kata Mahen lalu beranjak pergi, meninggalkan semua orang disusul Mahes dibelakangnya

Ia sudah jengah menyaksikan semua drama yang terjadi hari ini

"Pergi kau, selain daripada yang ada ditubuh mu jangan membawa apapun dari rumah ini"

***

"Kenan gapapa kan tinggal disini sayang? " Sandra menatap anaknya menunggu reaksinya, Sandra sadar dia tak sebanding dengan suaminya, apalagi suaminya adalah satu-satunya pewaris keluarga Kasela salah satu keluarga konglomerat di negara D

"Gapapa kok ma, asal sama mama Kenan udah bahagia" Sandra yang mendengar perkataan anaknya terharu, disaat tidak ada yang mempercayai nya, disaat orang-orang mencemooh nya, hanya Kenan yang percaya padanya, betapa beruntungnya dia memiliki Kenan sebagai anaknya

***

Siapa yang tidak mengenal keluarga Kasela, keluarga terpandang, yang pasti melahirkan keturunan jenius disetiap generasinya, baik dibidang akademik maupun non-akademik

Killian Kasela, kepala keluarga, keluarga Kasela saat ini, saat masih bersekolah Killian adalah pribadi yang aktif, dia gemar mengikuti kegiatan kegiatan disekolah, saat kuliah juga begitu, dia aktif dalam berorganisasi sering mengikuti seminar dan lain sebagainya, Killian juga orang sangat menyayangi keluarganya, tapi minusnya dia mudah percaya dengan orang lain, tanpa mencari tahu lebih dulu kebenarannya

Sandra Anantasya, istri dari Killian Kasela, Killian menaruh hati pada Sandra setelah melihat kebaikan, dan tekad kuat Sandra, yang membuat Killian mendekati Sandra, meskipun banyak orang yang menentang nya saat itu, karna mengingat Sandra dari kalangan bawah, Sandra berasal dari panti asuhan, dia tinggal disana dari usia 4 tahun, saat orang tuanya meninggal dan tidak ada yang mau merawatnya, Sandra memutuskan keluar dari panti asuhan saat berusia 15 tahun, dia berjuang menghadapi kerasnya dunia di usia yang masih belia

Mahessa Kasela anak pertama dari Sandra dan Killian, saat ini Mahessa berusia 13 tahun, Mahessa sendiri lebih condong ke non-akademik, terutama di bidang bulu tangkis, sudah banyak penghargaan yang diraihnya, membawa pulang piala, dan mendali adalah hal pasti di setiap pertandingannya, membuat Mahesaa menjadi kebanggaan disekolahnya

Mahendra Kasela, anak kedua Sandra dan Killian, usianya dengan Mahessa hanya terpaut 2 tahun yang berarti saat ini Mahendra berusia 11 tahun, Mahendra sendiri lebih condong kearah seni, dia suka melukis untuk mengekspresikan perasaannya, tak jarang juga setiap ada lomba melukis Mahendra akan ikut serta, sekedar hanya untuk mengasah kemampuan, dia tidak pernah mengharapkan kemenangan, karna menurutnya seni itu luas, setiap orang punya karakteristik mereka masing masing dalam membuat karya seni

Kenantara Kasela, anak terakhir Sandra dan Killian, saat ini Kenantara berusia 7 tahun, berbeda dengan kedua kakaknya yang codong ke non-akademik, Kenantara sendiri lebih condong ke akademik, mungkin efek dari Sandra yang suka membacakan Kenantara buku buku pelajaran bahkan saat masih dikandungan, Kenantara jadi suka membaca, terutama tentang alam semesta, karna menurutnya alam punya suatu hal yang unik dan menarik untuk dipelajari

***

Haiii, kenalin aku Sasa
Panggil senyamannya aja yaa
Aku nulis sesuai mood sama kemauan aja, kalau aku gk mau nulis ya aku gk akan nulis, ini cerita aja sebenarnya udah lama banget aku hayalin gitu, cuma mood nulisnya baru sekarang hehehehe

Kalau suka jangan lupa vote yaa, kalau gak juga gepepe kok ehehehe, soalnya nulis cuma buat sekedar hobi sama kesenangan doang ehehehe

Babayyyyy


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blood And TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang