Semburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamarku. Hangatnya tepat mengenai wajahku yang belum sepenuhnya terbangun dari tidur. Ditambah suara bising ayam yang saling berkokok, melengkapi hari dengan mentari dan langit cerah pagi ini.
"Selamat pagi, tuan putri." ucap Leticia sambil membuka gorden yang membuat kamar ku menjadi sangat terang.
"Selamat pagi," jawabku singkat.
"Tuan putri, kau harus bangun lebih pagi karena kau harus berkunjung ke kerjaan Galespire, " perintahnya.
"Baiklah, siapkan gaun terbaik yang aku punya, jangan lupa untuk memberiku sedikit riasan di wajahku." ucapku sambil melangkah menuju kamar mandi.
***
Beberapa jam kemudian, aku sudah siap dengan gaun putihku yang sangat cantik, ditambah dengan sedikit riasan yang membuatku sangat percaya diri.
aku menaiki kuda untuk menuju kerajaan Galespire, karena jaraknya cukup jauh dari kerajaanku.
Aku menikmati perjalanan ini dengan melihat pemandangan yang indah. Banyak sekali pohon dan bunga yang tumbuh dengan indah. Entah mengapa, aku sangat suka melihat bunga terutama bunga tulip yang berwarna merah muda, warna daun yang merah muda dan batang berwarna hijau membuat bunga itu terlihat sangat cantik.
Beberapa menit kemudian aku telah sampai di kerajaan Galespire, kerajaan ini merupakan kerajaan termegah dan terindah yang ada di Spanyol.
"Selamat datang tuan putri di kerajaan Galespire," ucap salah satu pengawal Raja Donzelo, ia adalah Raja dari kerajaan Galespire.
"Terima kasih," balasku.
Keluargaku diarahkan masuk kedalam istana. Ketika aku masuk kedalam istana, aku sangat tercengang melihat istana itu sangat cantik dengan ukiran-ukiran berwarna emas.
"Selamat datang, Arabelle." ucap Raja Donzelo.
"Perkenalkan, ini anak saya yang bernama Gavin Rodriguez," lanjutnya.
"Saya Gavin," ucapnya.
Aku membalas jabatan tangan nya, "Arabelle,"
"Gavin, bisakah kamu mengajak Arabelle untuk berjalan disekitar istana?" ucap Ratu Aracely yang merupakan ibu dari pengeran Gavin.
"Baiklah. Arabelle, ikuti aku," ucapnya sambil berjalan mendahului ku.
Dengan berat hati, aku mengikuti langkah pangeran Gavin. Aku dibawa ke suatu taman yang indah, mata ku terfokuskan pada bunga mawar merah yang mekar dengan sangat cantik.
"Ini adalah tempat kesukaan tamu yang datang kesini. Apakah kau juga suka?" tanya pangeran Gavin.
"Aku sangat menyukai taman yang ditumbuhi dengan banyak bunga, sangat indah dipandang," jawabku.
"Oh, ya? apakah kau mau memetik bunga mawar ini?" tanya pangeran Gavin.
Aku diam sejenak, "Apakah boleh?"
"Tentu, sebentar aku ambilkan" balas nya.
Dia mendekati bunga mawar itu dan memotong bagian batang nya dengan gunting. Aku melihatnya kesulitan memotong batang bunga mawar itu karena mungkin sedikit keras.
"Apakah mau aku bantu?" tanyaku.
"Tidak, kamu tunggu di situ saja, ya. Biar aku yang memetik bunga ini," balasnya.
"Ah, baiklah," ucapku.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya ia berhasil memetik bunga mawar itu dengan jumlah yang tidak sedikit.
"Terima kasih, pangeran!" aku menerima bunga mawar itu dengan sangat antusias.
"Jaga bunga itu dengan baik, dan sepenuh hati. Karena aku merawat bunga itu dengan baik, dan sepenuh hati," perintahnya.
"Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan kita," lanjutnya.
Setelah berhenti di kebun mawar, kali ini pangeran Gavin mengajakku ke perpustakaan yang ada di istana mewah ini. Aku melihat banyak sekali buku yang tersusun rapi, banyak sekali buku dengan berbagai macam genre.
"Silahkan ambil buku yang kau sukai, kamu bebas untuk memilih buku yang ada di sini," ucap pangeran Gavin.
"Benarkah? kau sangat baik, pangeran!" ucapku antusias.
"Aku mengambil buku yang ini, boleh?" tanyaku.
"Silahkan, kau bebas mengambil buku apa saja," jawabnya.
Setelah beberapa menit memilih buku, aku diajak membaca buku di taman. Aku dan pangeran Gavin membaca buku sambil meminum teh Jasmine.
"Aku dengar, kamu membuka toko gaun, ya?" tanya pangeran Gavin.
"Betul," jawabku singkat.
"Sepertinya kamu memiliki banyak hobi," tebaknya.
"Aku mempunyai banyak hobi, yaitu berkuda, menjahit, membaca buku, melukis, dan banyak hal lain yang aku sukai," ucapku.
"Benarkah? kita memiliki hobi yang sama," ucapnya.
"Oh, ya? wah, kebetulan sekali." ucapku tersenyum.
────୨ৎ────
Halo Tuan dan Nona.
bagaimana dengan part ini?
aku minta tolong kasih saran untuk cerita ini, misalkan kalau ada kesalahan kata ataupun salah penempatan kata bisa langsung dm aku di ig yaaa...
jangan lupa vote dan tinggalkan komentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom On A Remote Island
Teen FictionArabelle De Frontera Seorang putri bangsawan yang mempunyai hobi yaitu menjahit, gaun hasil jahitan tangan nya sangat terkenal dikalangan bangsawan maupun dikalangan masyarakat. Selain itu, Arabelle juga mempunyai paras yang cantik, karena itulah b...