chapter 8. anak hilang

24 4 0
                                    

(Name) kembali ke UKS dengan membawa tas Yelan bersama nya, ia melempar tas Yelan lalu kembali duduk di samping Yelan.

"Thenks sayang" ucap teman bersurai biru itu.

"Najis sayang sayang" balas (name) merasa geli.

"Kurang ajar"

----

Masa MPLS pun selesai, (name) dan yelan nongkrong dulu sebelum pulang, (name) duduk di lantai dekat gerbang sekolah bersandar membelakangi dinding, sementara Yelan berdiri di sampingnya.

"Mall yok" sahut Yelan memecahkan keheningan di antara mereka.

"Bentar lagi lah, malas jalan gua" balas (name) dengan muka malas.

Saat keduanya sedang berbicara satu sama lain, ada seorang gadis kecil bersurai pirang yang menghampiri mereka.

"Kakak cantik banget!" Gadis itu bersorak sambil mendekatkan (name) dan yelan.

"Eh iya makasi" balas Yelan dengan senyum manis.

"Kamu juga cantik kok" saut (name).

"Kamu sendirian aja? Mana orang tuamu?" Lanjut (name), lantas bingung kenapa ada anak SD di sekolah SMA/SMK.

"Eh anu, aku mau cari kakak akuu, tapi Tidak tau dimana" balas sang anak tanpa rasa dosa.

"Nama mu siapa dek?" Ucap Yelan.

"Namaku klee!" Balas sang anak dengan riang dan senyum manisnya.

"Nama kakakmu?" Saut (name) khawatir, tapi sedikit bingung kenapa anak ini tidak ada cemas cemasnya.

"Albedoo" jawab klee.

(Name) Dan yelan melihat satu sama lain, mereka tau albedo yang mana, anggota non-inti dari organisasi OSIS, tapi minusnya, seingat mereka albedo sudah pulang dari tadi dan mereka tidak punya nomornya.

"Sumpah lu ga punya nomor nya?" Tanya (name) aneh karena mereka satu organisasi tapi tidak punya nomor satu sama lain.

"Ga jir, cuma waketos sama ketos yang segrup sama anggota non-inti, gwe kan inti, beda grup" balas sang teman bersurai biru.

"Bego."

Akhirnya, mereka berdua berjalan masuk ke sekolah lagi, dengan (name) yang memegang tangan klee agar tidak hilang. Mereka mau mencari sosok ketos dan waketos.

---

Ayato dan zhongli masih di lapangan dengan childe dan itto, berbicara dengan satu sama lain di ujung lapangan saat (name) dan yelan menghampiri.

"Ketua, inpo nomor albedo" ucap Yelan dengan santai sementara (name) hanya berdiri diam di samping nya, memegang tangan Klee.

Zhongli dan Ayato menoleh ke arah mereka sejenak, lalu ke arah Klee.

Zhongli menoleh ke mereka sambil menunjuk ke arah Klee, memasang muka bertanya tanya.

"Adek albedo, ketinggalan keknya, ilang soalnya" balas Yelan dengan santai.

"Astaga, sabar ku chat albedo" ucap zhongli meraih handphonenya di dalam saku celananya untuk meminta Albedo untuk datang kembali ke sekolah.

Sambil menunggu (name) jongkok ke bawah untuk menyamakan tingginya dengan Klee.

Nolep elit (genshin × reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang