Malang

358 58 53
                                    

⚠️abusive, toxic fam, mpreg, fantasy
Be Wise!

        Malang sungguh nasib seorang pria berusia 23 tahun, hidupnya berbeda dengan pria muda di desanya. Parasnya yang indah tertutup oleh tanah dari ladang, kebun, pupuk dan debu dari rumah maupun abu dari tungku api rumah.

Dirumah yang tak seberapa besar ini, ia hidup dengan pamannya dan kekasih pamanya, serta ketiga anak mereka. Entahlah Sunghoon bingung dengan hubungan pamannya, belum menikah tapi sudah mempunyai tiga anak.

Si sulung bernama Sunoo memperlakukannya bagai pesuruh, setiap hari ia akan disuruh menanam bunga-bunga dikebun dan menyiraminya tiap hari, jika sunghoon lupa. Tidur diluar lah sebagai hukumannya.

Sitengah Jungwon, selalu menyuruhnya  menanam buah semangka di ladang, walaupun tidak musim semangka sunghoon harus tetap bekerja siang dan malam sehabis melaksanakan tugas dari Si sulung. Kalau gagal panen Sunghoon akan diguyur air dingin berasal dari pegunungan yang sering ayahnya bawa.

Si bungsu Ni-Ki hanya akan mengajak sunghoon bermain masak masakan, ya tentu saja sunghoon yang masak. Jika masakan sunghoon tidak enak hambar atau keasinan sibungsu akan mempoles wajah sunghoon dengan abu dari sisa pembakaran kayu bakar.

Jake, kekasih pamannya, ayah sekaligus ibu ketiga anak pamanyan. Sunghoon tidak mengerti kenapa Jake bisa melahirkan, padahal ia seorang lelaki. Sunghoon tidak bisa menebak sikap Jake padanya terkadang baik, terkadang pula tak segan memukul dirinya dengan sapu kala mendapatkan aduan bohong dari anak-anaknya.

Pamannya bernama Jay. Atau bisa di kenal Tuan Park Jongseong. Ia paman tiri Sunghoon sebenarnya. Dulu saat ayah sunghoon masih ada, Jay sangat baik padahya, kini Sunghoon tak punya siapa-siapa. Ia menumpang hidup pada pamannya. Perlahan Jay jauh darinya, kelakuan anak-anaknya tak ia hiraukan, bahkan untuk menegurpun Jay tak pernah melakukannya, atau membelanya. Terkadang ia juga ikut andil memukuli Sunghoon.

Hari ini seperti biasa Jay akan pergi ke bukit utara untuk mencari jamur ataupun apa saja yang dapat dijual untuk menghidupi mereka, ya walaupun sunghoon hanya akan mendapatkan jatah makan sisa itupun hanya sehari sekali. Tubuhnya sangat kurus dan tak terawat.

"Kau ikut aku ke bukit, temanku bilang ada padang jamur di sebelah utara dekat air terjun" ucap paman Jay.

Sunghoon mengangguk setidaknya ia bisa jalan-jalan tidak terkurung di ladang, dikebun ataupun didapur hari ini.

"Ayah kami ikut.."
"Jangan sayang, dibukit sangat berbahaya. Ada beberapa serigala yang lapar akan memangsamu"

"Lalu bagaimana dengan kak sunghoon apa ayah mengajaknya untuk menjadi makanan serigala?"

"Tentu saja, bukan begitu ayah?"

"Iya" kelimanya tertawa terbahak-bahak hanya satu orang yang menutup rapat mulutnya.

Sungguh malang, dirumah ini Sunghoon memangnya siapa?

————————————

Berangkatlah mereka ke bukit utara, benar saja padang jamur tersebar luas dibawa air terjun. Kalau membawa semua jamur jamur itu mereka akan kaya raya jika menjualnya ke kota.

"Ambil semuanya jangan sampai ada yang tersisa, satu lagi jangan sampai rusak. Awas saja kalau rusak" titah diucapkan dengan hati-hati sunghoon mengambil jamur satu persatu dan menyimpannya di keranjang yang mereka siapkan.

Hari menjelang sore mereka kelelahan. Jay puas dengan hasil kerja sunghoon.

"Paman saya sangat kepanasan, bolehkah saya mandi di air terjun dan anak sungai itu"

"Ya, jangan lama-lama"

Sunghoon senang. Dengan tergesa ia membuka pakaian atasnya, lalu dengan bersenandung ria dia mandi berenang kesana kemari. Perasaanya sangat bebas.

Malang || ENHYPEN HEEHOON (ONESHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang