Hari ini bulan bersinar sangat terang menerangi sebagian bumi pada malam ini, termasuk salah satu rumah yang berada di bawahnya, dua anak kecil sekitar berumur 6-7 tahun sedang berlari-lari di taman sebuah rumah besar di temani dengan indahnya sang rembulan
"Bian tunggu akuuu, iih Bian siniin boneka aku"
"Ayok aely kejar aku, katanya kamu mau bisa lari cepet"
Iya, mereka adalah Biantara Mahardhika, dan Aely Gianinta
"Ih Bian tapi jangan ambil boneka aku"
"Hahaha wlee ayok ambil" Bian terus berlari memutari rumah Aely dan Aely mengikuti Bian dengan nafas yang ngos-ngosan dan hampir menangis
"Hei hei hei anak-anak awas jatuh jangan lari-larian sayang" ucap wanita paruh baya membawa makanan
"MAMA ITU BIANNYA NAKAL BONEKA AKU DI AMBIL BIAN, AKU GAK MAU TEMENAN LAGI SAMA BIAN" adu Aely dengan mata yang berkaca-kaca
"Sayang jangan gitu Bian cuman bercanda loh" ucap Tania mama Aely, Aely hanya membelakangi mamanya dengan ekspresi cemberut
Bian jalan perlahan mendekati Aely
"Yaudah Aely aku minta maaf" ucap Bian dari belakang Aely
"Gak mau Bian jahat" ucapnya dengan tangan ia lipat di dada
Bian berpindah tempat kini ia ke berada di depan Aely
"Aely aku minta maaf, kamu jangan nangis lagi ya, kita temenan lagi ya, jangan nangis lagi" Bian tersenyum sembari tangan mungilnya menghapus air mata Aely
Aely mengangguk dan tersenyum "tapi kamu jangan nakal lagi, jangan ambil boneka aku lagi" ucap Aely dengan hidungnya yang merah
"Iya, janji deh gak akan nakal lagi" ucapnya sembari mengangkat jari kelingkingnya
"Janji" Aely membalas lalu kedua tersenyum
"Nah gitu dong, ayok di makan dulu ya makanannya, mama Aely udah masak nih buat makan malam" ucap Tania
"Makasih tante" ucap Bian, lalu keduanya duduk di teras rumah untuk menikmati masakan Tania
"Kenapa Tante kalo masak selalu enak?" Tanya Bian sembari mengunyah
"Iya lah mama aku"
"Aku nanya mama kamu bukan kamu ya" ucap Bian sambil mendelik
"Haha kamu bisa aja Bian" -Tania
"Aely bulannya indah banget ya? Kalau malam begini tanpa hadirnya bulan kayaknya bumi bakal gelap gulita deh" ucap Bian memandangi bulan
"Iya makanya tuhan menciptakan matahari dan bulan untuk menyinari bumi saat siang dan malam hari"-Tania, Aely berdiri dari duduknya sembari memandangi langit
"Kamu ngapain?" Tanya Bian
"kalo aku udah besar aku mau kaya bulan" ucapnya sembari menatap bulan
"kenapa?" Bian menengadahkan kepalanya untuk menatap Aely
"karna hadirnya dia selain menerangi bumi, dia selalu memberikan kesejukan bagi siapapun yang berada di bawahnya" balas Aely sambil menatap bulan dengan senyum manisnya
Bian tertegun ia ikut bangkit menatap Aely dengan senyuman manisnya lalu ia ikut menatap bulan seperti apa yang di lakukan Aely
Tania hanya tersenyum melihat keduanya
10 TAHUN KEMUDIAN
"AELYYYYY" panggil Bian dari luar rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
ini tentang kita
Teen Fiction"kalo aku udah besar aku mau kaya bulan" -Aely Gianinta "kenapa?" -Bian Mahardhika "karna hadirnya dia selain menerangi bumi, dia juga selalu memberikan kesejukan bagi siapapun yang berada di bawahnya" -Aely Gianinta