"ssh" suara itu seketika membuat Clarisa terdiam, dan merinding, lantaran dia mengira bahwa dia sedang dihadang oleh dedemit, karena hutan ini kan hutan terkutuk, tak ada siapapun yang berani memasuki, kecuali dirinya *kesasar insiden.*
Selang satu menit setelahnya, benda yang membungkam bibirnya terlepas, Clarisa bernafas lega, dia kemudian memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, menatap "seseorang" yang tadi hampir saja membuat jantungnya merosot ke lambung, "pasti demit pasti demit." ucapnya, saat berbalik, dia menatap siluet hitam seseorang, dia kemudian mendekat selangkah, tatapannya bertemu dengan tatapan mata biru tajam yang mengintimidasi.
"Kamu manusia atau setan?." katanya.
Tak ada jawaban, orang itu hanya diam, diam dan diam sembari terus menatap ke arahnya, bulu kuduk Clarisa berdiri, dia bergidik ngeri "Jangan menatapku, aku tau aku cantik dan sexy." ucapnya dengan penuh percaya diri. menyelipkan sedikit humor untuk mencairkan suasana.
Tetapi dia tetap diam, membuat Clarisa semakin tak nyaman, apa lagi tatapannya tajam menatap lurus ke arahnya "budeng cuk." ucapnya dengan suara hampir berbisik.
Clarisa kemudian menatap ketanah, untuk memeriksa bahwa orang yang berada di depannya ini benar benar manusia, bukan dedemit hutan "Napak sih kakinya, berarti bukan demit." gumam nya, saat dia mendongak ke atas, dia tak sengaja menatap wajah orang tersebut "EH BUSET GANTENG E REK." teriaknya reflek, diapun langsung menutupi mulutnya, dia berdiri dan tersenyum canggung..."goblokkkkk." batinnya.
"you are such an idiot." katanya dengan low voice, Clarisa tertegun mendengar suara orang itu "I..iya mungkin." kata Clarisa tergagap.
"Ganteng ganteng sobo neng alas." batin nya.
"Apa yang kau lakukan disini?." kata orang itu, Clarisa berpikir mencari jawaban yang pas, kemudian dia menjawab "Saya tersesat. disini, Sejak tadi pagi." ucapnya jujur.
"Tersesat?." jawab nya dengan mengyeritkan kening.
Clarisa pun mengangguk sebagai jawaban, karena betul dia ini tersesat kan? tersesat karena dedemit!
"Lalu mengapa kamu ada disini? tersesat juga?." tanya nya.
"Tidak. Saya tinggal disini." jawab orang itu yang membuat Clarisa menganga tak percaya, mustahil ada orang yang tinggal didalam hutan lebat, gelap dan banyak dedemit sepeti hutan Whisperwood ini!
"Saya Phoenix Myrant. anda dengan lancang memasuki dinding ilusi yang selama ini mencegah orang luar masuk kedalam hutan, dan selama berabad-abad tidak ada satu orang pun yang dapat menemukan atau bahkan menembus dinding itu " jelasnya panjang lebar, Clarisa mundur selangkah, tubuhnya gemetar saat Phoenix mengeluarkan sebilah pedang hitam "Katakan siapa dirimu, dan apa tujuanmu?.' ucap Phoenix, tatapannya masih datar, tajam dan semakin mengintimidasi dengan pedang yang di todongkan padanya, ujung lancip pedang itu mengarah langsung ke leher, membuat bulu kuduk Clarisa berdiri.
"E...eh! kalem kalem!, aku tersesat, sumpah!."
"Aku juga ingin keluar, tapi aku tak bisa menemukan jalan keluarnya." jelas Clarisa panjang lebar
"Aku berasal dari Luminara, namaku Clarisa." lanjutnya.Meski yakin tidak akan digubris, dia tetap mencoba meyakinkan Phoenix, dia tidak ingin mati untuk kedua kalinya, Phoenix menurunkan bilah pedang yang semula menodong ke arahnya, menjadi mengarah ke tanah.
"Luminara?." ucap Phoenix melamun. meski sama sama diam, tetapi Clarisa tidak melamun seperti Phoenix "Ngelamun takut disamber dedemit." batinnya. Dia lebih baik memilik untuk bermain dengan kelinci tadi, kelinci saja setia pada, masa pasanganmu tidak?.
Clarisa menatap ke arah Phoenix, lalu menatap sekitar, melihat ada kesempatan untuk kabur, Clarisa menggendong kelinci itu, lalu berlari menjauh melewati Phoenix, awalnya terlihat baik baik saja, namun tidak ketika siluet putih terang menyilaukan pupil matanya, hingga siluet putih terang itu semakin mendekat, dan seolah olah melewati dirinya, Clarisa sontak menutup mata.
Saat membuka matanya, dia melihat langit yang semula gelap gulita, menjadi terang cerah berawan.
"Victoria! Victoria!." Clarisa mendengar suara teriakan seorang lelaki dari kejauhan, yang semakin lama terdengar semakin kencang.
"Lepaskan aku! Phoenix! aku tidak bisa terus bersamamu!." Saat mendengar suara itu, Clarisa langsung saja menatap ke arah sumber suara, dia langsung di hadapkan oleh Phoenix dan...ibunya?
"Tapi Victoria! tidak bisa seperti ini, kita sudah bersama selama bertahun tahun!." kata Phoenix dengan berlutut di hadapan ibunya.
"Sudahlah Phoenix! aku tak bisa bersamamu, aku harus menikahi raja Helidra dari kerajaan Luminara! dia lebih kaya darimu, kau seharusnya sadar!." jawab Victoria, sambil menyebut nama ayahnya. Victoria pergi meninggalkan Phoenix disana, Phoenix menatap Victoria dengan raut wajah kecewa, marah, dan dendam.
"Victoria, aku bersumpah kelak kau akan mati saat melahirkan putrimu, putrimu akan tumbuh dengan cacian dan makian, hidupnya akan sengsara Victoria! aku bersumpah!." Phoenix melontarkan sumpah serapahnya
"Kan ku balaskan dendamku melalui hidup putri mu dan kehancuran kekuasaan suamimu. Victoria."
"Kok...ini...hah!?!." Clarisa mundur selangkah demi selangkah, hingga punggungnya menabrak dada seseorang, dia menoleh kebelakang, seketika dia terjatuh ke tanah, melihat Phoenix yang tiba tiba berada di belakangnya.
Clarisa menatap Phoenix yang berjongkok di depannya, Phoenix mengangkat dagu Clarisa, membuat mata mereka bertemu satu sama lain.
"Kau kenal wanita tadi?." ucap Phoenix dengan suara rendahnya yang terdengar mengintimidasi.
"T..tidak! aku...aku tidak kenal!." jawab Clarisa berbohong. wajah Clarisa pucat seketika saat merasakan nafas panas Phoenix menyapu wajahnya.
Clarisa menatap mata biru tajam milik Phoenix, tatapan yang seolah olah menarik jiwanya keluar di raga.
Clarisa merasakan tangan dingin Phoenix meremas lehernya dengan kasar
"L..lepas.." ucap Clarisa terbata bata, namun bukannya melepas remasannya di leher Clarisa, Phoenix malah menguatkan cekalannya disana.
"Tidak sampai kau berkata sejujurnya. Clarisa." kata Phoenix.
Clarisa yang kehabisan nafas, pandangannya memburam...sebelum akhirnya dia tak sadarkan diri ditangan Phoenix.
Disisi lain, tepatnya di sekitaran luar hutan Whisperwood, banyak pasukan istana yang disiapkan kerajaan untuk mencari keberadaan Clarisa, ada setidaknya 100 orang prajurit, yang di pimpin oleh Levi dan kaki tangannya yang menjaga, mereka awalnya mencoba masuk kedalam hutan itu, namun anehnya, mereka seolah olah tidak dibiarkan masuk kesana, karena sejauh mana mereka memasuki hutan itu, mereka akan kembali ketempat awal mereka masuk.
"Prince. bagaimana ini? sudah lima jam lebih kita tidak bisa menjelajahi hutan ini lebih dalam." ucap kaki tangan Levi yang bernama Barac.
"Benar, prince, hari juga semakin larut. apa setidaknya kita beristirahat sejenak?." lanjut Miguel.
Levi terdiam untuk berpikir, sebelum akhirnya angkat bicara "Kalian istirahatlah sejenak, aku akan mencoba mencari jalan masuk." katanya.
Miguel dan Barac saling tatap sejenak, kemudian menatap ke arah Levi "Prince, kau juga perlu istirahat." kata Miguel yang di angguki oleh Barac.
"Kami akan mencari tempat untuk anda beristirahat sejenak, ikutlah kami prince." kata Barac.
Levi akhirnya mengangguk, dia memerintahkan kepada seluruh pasukan untuk mencari tempat beristirahat sementara dan melanjutkan pencarian esok pagi.
Mereka berkuda hingga ke lapang luas yang letaknya dekat dengan desa, dan sungai, mereka mendirikan tenda dan menyalakan api unggun untuk menghangatkan diri.
Levi menatap ke arah langit, tatapannya kosong dan kosong, ntah apa yang ada di pikirannya.
"Lebih baik melihatmu terlihat menyedihkan bersama Eldern, daripada melihatmu terjebak dalam hutan itu, Clar."
"Semoga saja kau tidak bertemu dengan orang itu. gadis idiot." ucap Levi.Levi menatap langit dengan perasaan yang tak tenang, dia terus merasa khawatir dengan Clarisa. karena dia tau hutan Whisperwood merupakan hutan terlarang di Easthaven yang menyimpan banyak misteri. Konon juga hutan itu merupakan tepat singgah seorang makhluk abadi yang sangat berbahaya dan ditakuti. Siapa makhluk itu? bisakah kalian menebaknya?
-
Komen di sini kalau kalian tau jawabannya !
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI | ANTAGONIST PRINCESS
Viễn tưởngaku jatuh ke dunia ini?.. bagaimana bisa aku..... Clarisa Melfera Edison, adalah princess dari kerajaan Easthaven yang dikenal arogant, dia adalah tunangan dari Eldern Hilarious Edoras pangeran dari kerajaan Easthora, mereka bertunangan karena di jo...