chapter 1

4 1 0
                                    

Pagi hari yang cerah di temani dengan suara-suara burung berkicau menghiasi pagi yang tenang, banyak ibu-ibu yg berkerumunan memilih sayur-sayuran segar sambil bersenandung kecil ada pula orang-orang yg bergotong royong pagi membersihkan jalanan yg berserak dedaunan

Banyak pula anak-anak TK yg berlomba sampai ke sekolah nya, juga sesekali kendaraan melintasi jalan didepan kosan Artika, gadis itu di tumpukan oleh pertanyaan -pertanyaan dari ibu-ibu komplek

Sesekali Artika menjawab pertanyaan -pertanyaan yg di lontarkan juga sesekali ia tertawa kecil, ternyata ibu-ibu di komplek ini baik sama seperti di desa, pikir Artika

Setelah berbincang dengan ibu-ibu sebentar, tadi juga Artika sempat menanyakan dimana Arsen school berada, dan ibu-ibu yg bernama ibu ami memberi tahu bahwa Arsen school berada tak jauh dari komplek ini dan disinilah sekarang Artika berada berdiri tepat di sebrang sekolah Tersebut

Banyak para siswa/i yg berdatangan ke sekolah dengan berbagai macam mobil-mobil/motor-motor ternama juga banyak yg di antar oleh mobil-mobil elit

Artika merasa gugup ia takut jika nanti ia tak memiliki teman, di jauhi, dan di bully Lantaran ia gadis yg tak memiliki keluarga satupun di kota, ia juga berasal dari desa, dan tak memiliki banyak uang seperti anak-anak lainnya. Suara seorang satpam membuat Artika sadar dari lamunannya lantas ia mengangguk saat di beri pertanyaan

"Neng mau masuk ga?"

_______

Lorong yg sepi dan hanya ada suara dentukan sepatu ibu guru yg tengah mengantarkan Artika menuju kelas barunya, siswa/i sudah memulai pembelajaran di kelas masing-masing dan Artika sesekali bertemu dengan siswa/i yg ingin ke kamar mandi

Guru piket yg mengantar nya bernama Ibu Santi, Bu Santi berbelok dan di ikuti dengan Artika di belakang nya, sesekali Bu Santi menanyakan hal-hal biasa kepadanya

Hingga berada di depan pintu kelas yg bertulis "11 MIPA 2" di pintu nya,rasanya Artika sangat gugup Bu Santi sudah pergi kembali ke ruang guru, lalu pak guru yg sedang mengajar memberinya arahan jika nanti ia akan di panggil masuk setelah guru tersebut memberi tahu murid-murid nya jika kelas mendapatkan murid baru

Artika terus menunduk, ia sungguh gugup, dulu saat di sekolah dasar di desa ia pernah di bully Lantaran ia sangat kusam jelek dan dekil, karena sebelum berangkat sekolah ia selalu membantu ayah nya mencabut ubi dan sayur mayur untuk sarapan dan bekal

"Baik silahkan perkenalkan diri kamu nak"Artika mengangguk, ia mendongak menatap siswa/i yg akan menjadi teman kelas nya, Artika jadi pangling

Semua murid perempuan cantik bibir pink rambut Ter gerai, sementara murid laki-laki tinggi berbadan kekar tampan dan mapan

Di pojok belakang ada siswi yg menggunakan kerudung, tampak nya sebelum ada Artika hanya siswi itu yg mengenakan hijab

"S-selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Artika jihanni saya pindahan, s-semoga k-kita dapat berteman baik"sungguh jantung Artika ingin copot ia gugup karena seagian warga kelas menatap nya dengan terang-terangan tak menyukai dirinya

"Hai artikaa"

"Masyaallah calon istri"

"Manis banget cok senyumnya"

"Makin bertambah ustadzah kita"

"Sok cakep banget iwh"

"08 berapa tik"

Banyak ricuh ricuh menggoda Artika dan banyak juga teguran-teguran tak mengenakkan yg di lontarkan untuk Artika , juga Artika hanya membalas dengan senyuman manis nya

"Sudah-sudah sekarang kamu bisa duduk di samping Syifa"

"—syifa angkat tangan mu" siswi yg selalu menjadi perhatian Artika sedari tadi bernama Artika, Syifa pun mengangkat tangan nya, lalu Artika berjalan mendekati meja sebelah Syifa yg bersebelahan dengan jendela, ia menarik bangku lalu mendudukinya

_______

Hari pertama sekolah Artika berjalan dengan baik, banyak teman-teman kelas nya yg mendekatinya mengajak nya berbicara bahkan sampai gibah, dan kini Artika mampir ke toko makanan serba ada, ia membeli beberapa mie instan, sayur dan telur untuk makan nya di rumah, setelah sudah ia membayarnya dan kembali berjalan pulang

Saat memasuki komplek nya ia selalu di sapa oleh ibu-ibu tadi pagi yg mengajaknya berbincang, lalu di balas dengan senyum dan  embel-embel sapaan balik

Cklek

Artika membuka pintu kosan nya

"Assalamualaikum" membuka sepatu nya lalu menaruhnya di atas kardus sepatu lalu menggantung tas beserta dasi, membuka kerudung dan terlihatlah rambut pendek se bahu yg di ikat , setelah itu ia mengambil handuk nya dan mandi

Malam hari

Artika baru saja menyelesaikan ibadah solat magrib nya, lalu ia memutuskan untuk memasak mie instan yg ia beli sepulang sekolah tadi

Memakan dengan sunyi, ia jadi teringat paman nya, biasanya jam segini ia akan makan dengan paman Ade, juga selalu di campuri dengan canda tawa yg membuat makan menjadi plus nikmat nya

Dari pada ia terus bersedih Artika memutuskan untuk keluar kosan dan ikut duduk di bangku panjang bersama ibu-ibu dan bapak-bapak komplek berbincang mengenai gotong royong esok pagi, karena esok hari tanggal merah, para warga komplek memutuskan untuk gorong royong

Salah satu tanah kosong yg bersebelahan dengan lapangan bulutangkis yg biasa di gunakan untuk bermain dan perlombaan, di tutupi oleh rumput dan tanaman tinggi, karena warga takut ada ular-ular bersarang dan mereka sepakat untuk membagi waktu membersihkan lingkungan komplek dan tanah kosong itu

Setelah selesai salah satu ibu yg bersebelahan dengan kosan wanita yg di tempati Artika keluar dengan di bantu ibu-ibu lainya membawa camilan serta minuman, Artika juga membantu mengangkat dan membawanya keluar

"Ini pak Bu mungkin sebagian dari kita belum mengenal Nak artika" Bu murni memenang kedua bahu Artika lalu mengusapnya dengan lembut, semua mata para bapak-ibu menatap nya sambil tersenyum

"Wah ini nak Artika toh, tadi ibu cerita tentang nak artika"

"Iya pak, ini loh Artika yg ibu ceritain" sahut ibu-ibu yg di ketahui Artika Bu ami yg tadi pagi memberi tahunya dimana Arsen school berada

"Iya, ibu bapak saya Artika jihanni, Penduduk baru di kosan depan" Artika memperkenalkan dirinya dengan senyum manis

Semua bapak-ibu mengangguk dan tersenyum

Lalu setelah itu lanjut dengan acara makan-makan bersama dan berbincang-bincang dan lagi-lagi Artika yg menjadi topik pembicaraan mereka, Artika sangat bahagia dengan lingkungan tempat baru nya, orang-orang sangat ramah dan baik



~~~~~~~~~~

//04112024\\
//Belum revisi\\

Artika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang