Di hari Senin pagi, seperti biasa jam setengah 7 kurang Naumi sudah siap akan berangkat ke sekolah tercinta, yaitu SMA batik.
"Asalammualaikum bibi, Shopia udah siap belum?" Tanya Naumi kepada ibu Shopia, yang tak lain adalah bibi nya sendiri. Ia turun dari motor lalu menyalimi bibi nya.
"Ada noh di dalem, lagi pake krudung kali" jawab bibi inah. "Gasik amat, Nau" tanya beliau.
"Iya nih bi, sebelum upacara mau ada rapat rohis bentar" balas Naumi dengan kekeh an kecil
"Owalah, ya umum nya siswa sibuk. Nau, si Pia ajakin ikut rohis sekalian biar ada kesibukan sedikit tuh bocah"
"Ih bibi ga tau aja, udah Naumi ajak anaknya aja gamau"
"Ho bocah dasar"
"Mamah!!! Pia berangkat dulu ya" pamit Shopia kepada ibu nya lalu mencium tangannya.
"Iya, hati-hati sekolah pulang bawa ilmu jangan bawa anak" ucap ibu Inah meng wanti-wanti.
Wajah Pia langsung merenggut. "Ih amit-amit ya mamah! Pia ga gitu"
"Kan mamah cuman bilang, Pia..."
"Udah sana pada berangkat, sekolah yang pintar biar dapet suami yang pintar juga"
"Siap bibi!/siap mamah!"
"Ayo berangkat" ajak Naumi.
"Bentar, almet lu udah di bawa belum?" Tanya Shopia mengingatkan, ia sudah lelah dengan rengekan Naumi yang sering meninggalkan almet rohis nya di rumah.
"Hehehe udah kok, aman..."
•>
•>
•>"Nau, gue suren banget... Baru aja hari Senin udah ketemu matematika aja, mana 3 jam lagi" keluh Shopia bersandar di bahu Naumi.
Naumi yang sedang merevisi surat-surat hanya melirik sekilas Shopia. "Eleh, suren gimana kamu shop? Dari tadi aja lu mainan hp, emang lu menyimak yang di jelasin pak Dodi?" Ledek Naumi.
"Ck gue main hp sambil menyimak dong" balas Shopia beralasan.
"Yok lah kantin, laper gue"
"Bentar"
"Lama lu,"
"Naumi, Shopia ayo ngantin. Lu ga laper apa?" Ajak Qeyna dan juga Navyza menghampiri meja Naumi.
"Sabar, orang sibuk lagi nge revisi" jawab Shopia sembari menyindir Naumi.
Dengan cepat Naumi langsung menutup laptop nya dan berdiri "gas!"
"Yok lah, udah di tungguin Ghisya nih" ujar Navyza.
"Lah, cepet amat tuh bocah udah di kantin aja" celetuk Naumi.
"Habis olahraga" jawab Qeyna bersaman dengan Shopia.
"Oiya gue lupa. Ya maap"
Sesampainya di kantin mereka mencari dimana Ghisya duduk.
"Woi!! Sini!!" Teriak Ghisya melambaikan tangannya.
"Nah itu dia si bocil" tunjuk Naumi. Mereka ber empat mengangguk lalu menghampiri Ghisya.
"Anjay lama banget lu pada!" kesal Ghisya, sembari membuka bekalnya.
"Biasa, nungguin ndoro nya dulu" balas Shopia. Naumi menatap malas shopia dan enggan untuk membalas nya.
"Oiya Nau, itu yang kemarin malam beneran?" Tanya Ghisya memastikan.
"Hah yang mana?" Jawab Naumi dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUMI AND HERE NIGHT LIFE
Teen FictionSosok Naumi Iqala Nafauren dengan dunia malam nya, yang awalnya coba-coba berangkat majlis hingga menjadi kecanduan berangkat setiap malam. Di balik Naumi yang seperti itu, ia adalah seorang anak yang kesepian dan tidak ada ketenangan di dalam rumah...