Pagi2 seorang kakak udah bangun. Ia melamun sebentar lalu minum air putih dan beranjak kedapur untuk buat sarapan dan siap2 kepasar belanja keperluan corndog, ya gadis itu penjual corndog dibalai kota
Ia menaruh wajan diatas kompor, menuangkan minyak keatasnya dan menunggunya panas setelah kompornya menyala. Sambil menunggu minyak panas, gadis itu mengetuk 2 telur pada pinggiran meja lalu menuangkannya kedalam mangkuk
Beberapa tambahan sayuran dan bumbu juga ia tuangkan kedalam mangkuk berisi telur itu lalu mulai mengaduknya hingga rata dan menuangkannya kedalam wajan panas tadi. Gadis itu mengaduk-aduk gorengan telur itu lalu ia tambahkan sayuran dan nasi
Bau harum masakan nasi goreng itu tercium hingga ke seluruh penjuru rumah. Tak lama gadis yang lebih kecil muncul dengan muka bantalnya dan duduk diatas kursi didepan meja makan
"Bagus baru bangun, laper kan kau?" Jisoo
"Itu kakak tau" Jennie
Ya, merekalah kakak beradik itu. Sejak usia 16 tahun dan Jennie 14 tahun mereka ditinggal orangtua mereka untuk selamanya karena kecelakaan bus. Hal itu membuat mereka sangat sedih
Kesedihan tidak akan merubah apapun. Sadar akan hal itu maka keduanya selalu mencari dus bekas sepulang sekolah lalu menjualnya untuk biaya hidup mereka. Beruntung mereka adalah siswa berprestasi sehingga mereka sekolah dengan beasiswa.
Hingga lulus Jisoo bekerja disupermarket kecil namun gajinya sama sekali tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka, terlebih Jennie yang masih sekolah walaupun Jennie masih rajin mengumpulkan dus itu
Pada akhirnya mereka sepakat menjual kalung emas milik ibunya, warisan satu2nya keluarga Kim karena keluarga Kim juga bukan orang kaya. Dari hasil menjual emas itu Jisoo punya modal untuk membuka usahannya. Ia memilih berjualan corndog dan beberapa cemilan ringan dibalai kota. Laku jualannya mungkin karena yang jualan Jisoo
Berbeda dengan adiknya, Jennie. Jennie punya bestie orang kaya namanya Irene, ayahnya adalah seorang pengusaha angkutan umum terbesar di Korea Selatan. Selesai sekolah Irene menjanjikan pekerjaan pada Jennie agar Jennie tidak lanjut mencari dus dan penghasilannya bisa lebih besar dibanding bekerja disupermarket atau menjadi waiter di Korea Selatan yang upahnya dibawah rata2
Sampai pada ayah Irene ternyata pegawai yang dibutuhkan ayahnya adalah seorang sopir taksi. Ayah Bae meminta Jennie bersabar dahulu sampai ia menemukan posisi yang tepat namun Jennie bilang tidak apa menjadi supir taksi asal dia punya penghasilan dan bisa membantu kakaknya
Dengan berat hati akhirnya posisi itu diberikan pada jennie. Darimana Jennie bisa mengemudi? Ya pasti dari Irene lah
.
"Kak ini beras habis?" Jennie yang memeriksa persediaan beras mereka
"E-ehehe iya Jen, kemarin kakak jualan engga terlalu rame dan juga ada tagihan listrik. Besok makan corndog aja ya atau kakak buatin cemilan lain" Jisoo
"Gapapa ko kak, oh iya aku kemarin dapat sedikit tips dari penumpang kita belikan beras aja ya tapi kayanya cuma bisa 1kg" Jennie
"Itu banyak Jen, kita kan engga banyak makannya" Jisoo "Eh tapi itu kamu ada pegangan uang engga?"
"Pegang ko, kakak kenapa engga bilang ada tagihan listrik? Kan aku bisa bayarkan" Jennie
"Gapapa kakak ada ko" Jisoo
"Kak maaf ya aku kerja jadi supir juga ternyata hidup kita tetap pas2an" Jennie
"Engga boleh gitu, yang penting masih bisa makan itu juga harus bersyukur" Jisoo
*ini cerita shipmom, engga tau ada atau engga shippernya. Mending gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Take My Babys
Science FictionJennie dan Jisoo Kakak beradik yatim piatu yang engga kaya juga, bahkan hidup aja susah tapi dibebani dengan disuruh urus bayi. Gimana dong?!