Menggenggam jantung kehampaan

0 0 0
                                    

Menggenggam jantung kehampaan

Dalam kegelapan ilusi tercipta dengan rintihan dan erangan bunyi. Jalan penuh duri dan awan berselimut guntur. Di kamar yang 4kali lebih luas dari lapangan voli, masih terbaring lemah seorang gadis yang sudah menghabiskan air matanya semalaman.

“Sudah bangun, makanlah sesuatu agar perut kamu nyaman”

Prang!!

“Ah, makanannya tidak sesuai selera kamu?”

Laras diam seribu bahasa, mulutnya enggan terbuka dan matanya dipenuhi kebencian, hatinya masih terbakar dan jiwanya berteriak.

“Ahh, sepertinya koki hari ini juga harus kehilangan kepalanya.. “

“kau akan membunuh orang lagi?!”

“Oh akhirnya kamu bicara dengan saya”

“Kau mengira nyawa manusia itu mainan ya!!”

“Kalau bukan itu lalu apa lagi??”

“Dasar b*Jing*n”

“Itulah pujian, saya selalu mendengar hal itu dan ketika kamu yang mengatakannya itu terasa menyenangkan”

Melihat Laras yang gemetaran membuat Josh merasa menang, ia tidak pernah gagal dalam menghancurkan apapun.

“ Jangan buat saya marah, itu akan sangat buruk untuk mu”

Tangan Josh mencengkram bahu mungil Laras, ia tampak mendominasi membuat Laras terlihat kecil.

“Takutlah, dan menyerahlah untuk melawan atau kamu akan terluka lebih banyak.. makanlah ambil kembali yang sudah kamu jatuhkan”

Dengan langkah pasti Josh pergi meninggalkan Laras yang terduduk menahan diri untuk tidak tertekan.

Ia melihat makanan yang sia-sia di lantai, perutnya berkata harus makan namun pikiran nya menolak. Lalu antara kebutuhan dan kepentingan bagaimana Laras akan mengambil keputusan?

Dari semalam bahkan seteguk air enggan diminumnya, makanan yang diantarkan tak disentuh dan percobaan melarikan diri terlalu dini.

“..sediki..t s_ajaa..”

Laras memaksa dirinya memakan makanan yang ada di lantai dengan rasa lapar namun tangannya gemetar untuk mengambil makanan di lantai.

***

“Pwahahahaha, lagi lagi! Hei lagi!!”

Felix sedang melakukan pestanya, ia sangat senang mendapatkan mainan setelah beberapa bulan.

Sebuah besi dipanaskan dan mencapai 189°, besi itu digunakan untuk bermain dengan mangsanya. Ia akan melakukan 5 permainan yang disebut Five for life. Sederhananya permainan ini adalah kesempatan untuk bertahan hidup jika kamu berhasil dengan permainan ini kamu akan bebas.

Namun detailnya ini adalah permainan neraka, jika  menyelesaikan permainan ini artinya mati setelah berjuang dan jika kalah mati dalam perjuangan. 5 permainan ini di bagi menjadi 3 tingkatkan.

2 Easy 2 Normal dan 1 Devil tidak ada yang pernah mencapai devil semuanya selalu berakhir di easy.
2 Easy itu adalah siksaan fisik melukis dengan besi panas membuat lukisan dan karya mengagumkan dengan tubuh manusia sebagai kanvas.

“Begitu saja sudah tidak tahan? Cih membosankan.. aku bahkan belum menggambar bunga”

Tangis dan teriakan bagai kicauan burung dipagi hari, setiap tarikan setiap tetesan air mata bagaikan mahakarya untuk felixs. Semakin dilawan semakin tersiksa maka ia akan semakin bersemangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di bawah bayangan dendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang