2.

2 2 2
                                    

.
.
.

Setelah insiden pertunjukkan itu, grup mereka mulai semakin tertekan oleh manajemen. Pelatih mereka semakin keras, dan setiap kali member khususnya Ryo melakukan sedikit kesalahan, ia dimarahi habis-habisan. Para member yang awalnya masih mencoba mendukung kini mulai lelah menghadapi situasi ini. 

Malam harinya saat waktunya mereka istirahat, Sakuya menghampiri Ryo yang nampak terdiam berusaha mengatur debarannya yang membuat pandangannya timbul tenggelam. 

"Ryo, kamu tahukan para hyungdeul hanya khawatir, jangan terlalu keras sama diri sendiri." 

Namun, meski Sakuya berkata seperti itu, Ryo tahu bahwa member lainnya semakin lelah. Ryo bisa merasakan kalau para member membicarakannya, mengatakan betapa mereka dirugikan karena latihan harus terus diulang-ulang akibat kesalahannya. 

"Mau bagaimana lagi, kita harus tampil lebih baik ke depannya. Ayo latihan lagi, sesuai kesepakatan kita ulangi terus setiap ada yang melakukan kesalahan." ucap Yushi membuat mereka semua menghela napasnya lelah.

Ucapan itu menyakitkan memang, tapi Ryo berusaha mencoba mengabaikannya dan kembali berlatih. Mungkin setelah ini ia harus berlatih semalaman seorang diri, berusaha memperbaiki kecepatan temponya yang lambat, meskipun rasa sakit di dadanya semakin terasa.

karena sebentar lagi acara penghargaan akan segera tiba, mereka akan tampil dan sebisa mungkin Ryo akan bekerja keras agar tidak membuat hyungdeul dan para fans merasa kecewa. 

cukup dirinya yang terlanjur kecewa dengan tubuhnya yang justru ambruk dengan napas tak teratur di lantai latihan. 

Harus bagaimana ia ke depannya kalau begini caranya?

Hari itu akhirnya benar-benar tiba, para member melakukan selfcam hingga Sion yang menghampirinya sambil merangkulnya. 

Ah, kapan ya terakhir kali mereka saling berbicara satu sama lain? Mereka terlalu sibuk berlatih apalagi Ryo yang pulang larut malam membuat interaksi mereka semakin sedikit. 

"Bagaimana perasaanmu Ryo? Aku dengar tiap malam kamu berlatih?" tanya Sion membuat Ryo tersenyum ke arah kamera, "yah aku berdebar takut membuat kesalahan, makanya aku berlatih tiap malam agar tidak melakukan kesalahan." ucap Ryo membuat Sion merangkulnya, yah ia tidak berbohong kalau dirinya juga merasa gugup.

"Sebelumnya Ryo yang selalu mengatakan kalau tidak apa-apa melakukan kesalahan karena jalan masih panjang, tapi saat ini sepertinya Ryo sendiri yang gugup ya?" ledek Sion membuat Ryo terkekeh kecil.

Sakuya yang melihat adanya Ryo segera masuk ke dalam frame, "kamu gugup?" tanya Sakuya yang nampak keheranan, yah wajar sih tapi cukup kaget saja karena biasanya Ryo lebih tenang. 

Tapi wajar saja mengingat sebelumnya Ryo melakukan kesalahan, dan beberapa minggu ini Ryo kesulitan menyamakan gerakannya dengan member yang lain. 

"Nct wish saatnya bersiap!" teriak salah satu staff disana membuat Sion segera mengakhiri selfcam mereka, Ryo menghentikan langkahnya sambil mengusap dadanya yang terasa sesak. 

Berbeda dibanding sebelumnya, kali ini Ryo merasa ada yang salah. Namun semenit lagi mereka harus tampil di panggung, Ryo menatap para member yang sedang bersiap-siap dengan serius.

Ryo berusaha mencari manajer hyung tapi nihil, Ryo segera mengambil air putih untuk menenangkan debarannya yang semakin terasa menyakitkan. 

Pertunjukkan akhirnya dimulai, lighting panggung yang tadinya gelap kini menjadi terang saat musik diputar.  Ryo dengan lincah berusaha menyamakan ritme gerakannya dengan para member, wajahnya berusaha tersenyum. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 21 hours ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SILENT SUFFERING Where stories live. Discover now