Prolog

684 83 14
                                    

Dalam kabut hitam itu, muncul seseorang dengan membawa drum mainan di tangannya.

Wajahnya menyeringai, tak ada yang benar-benar tahu apa yang orang itu pikirkan saat ini.

"Zhu Yan." Ia menyapa. "Apakah kau mengingatku?"

Zhu Yan menatapnya nyalang. "Kau sungguh suka bermain-main ya?" tanyanya dibalik jeruji besi yang dibuat khusus untuk memenjarakan siluman.

.

.

.

"Zhou Yuanzhou."

Zhu Yan tersenyum ramah. Menyambut kedatangannya. "Tuan Zhuo, lama tak bertemu."

Sedangkan yang dipanggil tampak menampakkan wajah penuh amarah.

"Kau!" Zhuo Yichen menunjuk Zhu Yan menggunakan Pedang Yunguang-nya. "Bajingan sialan!"

.

.

.

"Ye Yun!"

Seorang pria lain, yang dipanggil Ye Yun, tergeletak dengan darah yang berceceran di ruang gelap.

Aura hitam pekat memenuhi ruangan yang membuat suasana menjadi semakin suram.

"Zhu Yan.. cintaku," bisik Ye Yun dengan sangat pelan.

Zhu Yan menopang kepala Ye Yun di pahanya disertai derai air mata yang terjatuh ke wajah sang kasih.

"Tidak.. jangan.. jangan tinggalkan aku, Yun ge.. D-dewi Bai Ze akan segera datang. K-kau harus bertahan," ujarnya tersedu-sedu.

Tangan Ye Yun meraih wajah Zhu Yan dengan gemetar. "Berbahagia..lah.."

Zhu Yan menggeleng cepat dia terisak-isak dengan terus menggenggam Ye Yun sembari menunduk.

Mata Ye Yun perlahan menutup.

Tangan kiri Zhu Yan menampar wajahnya yang tampan.

"Jangan menutup mata!"

Walaupun sekarang mata Ye Yun melotot, itu tak menghentikan pendarahannya.

"Setidaknya.. tunggu Dewi B-bai Ze." Zhu Yan semakin mencengkramnya. "Dia pasti bisa menemukan solusinya.. ya, pasti."

Tangan Ye Yun yang ada di wajah Zhu Yan mulai terjatuh, nampaknya Ye Yun sudah kehabisan energi untuk bergerak.

"Aku.. mencintai..mu."

"Tidak!" Zhu Yan memeluk Ye Yun erat. "Yun ge! ..Yun ge!"

.

.

.

Yuk tebak-tebakan, siapa ml nya?

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang