❗Tandai Typo dan terus Votmen❗
"Nda! ni Nda!" Fanya datang membawa buku dikte untuk anak kecil bergambar Dua bocah botak kembar yang sedang di tayang-kan di TV.
"Mau belajar baca? Hm? Sini sini," Devi menepuk-nepuk paha-nya agar Fanya bisa duduk di pangkuan-nya.
"Ini nama-nya Kucing," tunjuk Devi
"Uting!"
"Ini Domba,"
"Omba!"
"Ini, Ayam"
"Yamyam!"
"Ini Serigala,"
"Cigala!"
"Ini guguk,"
"Ukuk!"
"Ini Sapi,"
"Capi!"
"Ini Burung,"
"Buwung!"
"Ini Musang,"
"Ucang, Dah Nda!"
"Udah?" Fanya mengangguk, "Oke,"
Fanya berjalan ke arah Afan, "Pappa!"
"Hm? Ya sayang?" Afan segera memangku putri kecil-nya.
"Alan-alan yokk!" seru Fanya, "Kan, kemarin udah sayang," Afan usap rambut-nya sayang.
"Au lagi!" seolah tak di perbolehkan, ia pun cemberut kesal.
"Yasudah, ganti baju yaah. Kita jalan," kata Afan, "YEYYYY!!"
"Dev, ganti baju. Kita jalan ke taman aja, yang banyak mainan-nya," Devi mengangguk, lalu mulai beranjak dengan Fanya di gendongannya.
"Entah kapan rasa ini timbul, tapi saya berharap kita selama-nya Dev," gumam-nya menatap figura besar di atas TV yang isi-nya adalah foto mereka ber-tiga.
Afan yang berdiri tegap menyamping dengan stelan jas abu-nya, Devi yang duduk menyamping dengan gaun abu-nya, dan Fanya yang berdiri menghadap kamera dengan muka-nya yang terlihat lucu, menjulurkan lidah sembari tersenyum meledek. Entah siapa yang mengajarkan?
-- DeFan --
"Okey, sekarang Fanya tidur yah? Kan dari tadi udah jalan-jalan, sekarang harus bo-?" jeda tiga detik, "booo.." lanjut Fanya
"Pintar," di usap kepala Fanya dengan sayang, "Baca do'a dulu ayok!" Devi tengadah kan tangan kecil itu di atas tangan-nya.
"Bismillahirrahmanirrahim,"
"Bisymilahilohmanilohim,"
"Bismikaallahummahyawabismika, aamiin"
"Bisymikaawohumayabismika, aamiin"
"Sekarang bobo yah cantik," Fanya pun segera memejamkan mata-nya sembari mengedot pada botol susu-nya itu.
30 menit kemudian dengkuran halus terdengar dari Fanya, artinya Fanya sudah benar-benar terlelap. Devi yang melihat itu tersenyum, dan mengecup kening Fanya lama, "Tetap jadi anak yang Sholehah putri kecil Bunda," gumam-nya.
Lalu segera ia beranjak mematikan lamu utama, di. ganti-kan dengan lampu tidur. Setelah di pasti-kan sudah aman semua, ia segera menutup pintu dan pergi ke kamar-nya yang sudah ada Afan di dalam-nya.
"Fanya sudah tidur Dev?" tanya Afan.
"Sudah, Mas." kata Devi ingin masuk ke kamar mandi, namun terhentikan oleh suara sang suami, "Apa? Panggil saya apa tadi?" ulang-nya
"Mas? Kenapa emang? Kurang suk-"
"Ngga! Suka kok suka!" jawab-nya tersenyum manis
'Masyaallah suami gueeeee!!!' jerit-nya dalam hati
"Yaudah, aku ke kamar mandi dulu," Afan hanya tersenyum lalu menutup wajah-nya dengan bantal.
anjai, salting bestie😂😂
"Sudah, Dev?" tanya Afan yang sudah menyelesaikan salting-nya dan menatap Devi yang seperti-nya sudah selesai dari ritual-nya.
"Sudah, Mas" kata-nya, lalu merebahkan diri-nya di kasur king size itu.
Sedari 10 menit yang lalu ruangan ini hening, Afan yang jahil dan juga Devi yang gugup. Sudah 10 menit Afan mengusap pipi-nya sembari tersenyum misterius. Devi yang melihat-nya hanya menunduk mengarah-kan pandangan-nya ke arah dada bidang Afan saja lah.
"Dev," panggil Afan, secara tiba-tiba ia menarik tubuh Devi agar lebih mengikis jarak untuk-nya.
Sontak saja Devi melotot, dan Afan terkekeh melihat itu, "Jangan pelototi saya seperti itu," ujar Afan, kembali mengusap pipi-nya.
Devi yang sudah tersadar dati keterkejutannya pun kembali merubah ekspresi wajah-nya.
"Saya suka," ujar Afan tiba-tiba.
"S-suk-suka apa?" sahut Devi terbata.
"Panggilan dari kamu," tersenyum hangat
"Alhamdulillah, kalau memang Mas suk-"
Hingga akhir-nya. Afan, lelaki itu mulai mengikis jarak untuk mereka, memajukan wajah-nya sehingga Devi dapat merasakan jelas nafas Afan di bibir-nya.
Cup
Awal-nya hanya menempel, hingga akhir-nya Adan mulai membelit, melumat, mengabsen setiap gigi rapih itu, dan mengajak main lidah Devi. Dengan ragu, Devi membalas-nya. Afan yang merasakan itu tersenyum dalam ciuman-nya.
Hingga kedua-nya sama-sama terhanyut gairah, dan hanya mereka berdua, dan Allah saja yang tahu apa kelanjutan-nya.
-- DeFan --
Astaghfirullah, ke ulang lagi ketikan-nya ya ges😭😭😭
maap maap🛐🛐
do'a in cerita aku bisa sampe end yaww, dan yang pasti happy end. yang aku inginin dan bayangin si nanti aku buat s2 nya atau saquel nyaa. do'a in aja yaww, hihiii.
makasiii jugaakk buat kalian yang tetap stay tune sama cerita ga jelas ini, lopyuuuuuuuwww🤍🤍
tanpa kalian semua cerita aku ga ada apa-apa nya. mau kalian jadi reader's support atau reader's silent aku tetap terima dengan baik🤍
bagi aku walau votmen-nya dikit, tapi kalian yang silent lebih banyak, artinya kalian tetap minat baca cerpen ga jelas aku ini, syaanggg deee🤍🤍
yauda, segini dulu yaaa, see you next chapter my love reader🤍
![](https://img.wattpad.com/cover/375281750-288-k694247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DeFan [End]
Teen FictionVOTMEN! FOLLOW! VOTMEN! FOLLOW! TYSM>_<3 "Saya terima nikah dan kawin-nya Serly Aldara Sridevi binti Rahadi Viel Atmaja dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar Rp 200.000.000 di bayar tunai!" "Pak," panggil Devi, Afan menoleh...