En Güzel Gül

1 0 0
                                    


15 Mei 2018

Istanbul, Turki

"EID MILAD SA'EED 23, AERGUL KIRANA!!!" Ucap Asyala Geng's yang beranggota kan enam gadis cantik mahasiswi tingkat akhir di Sakarya University bernama Sandra, Elif, Sahila, Akila, Selma, & Aergul.

"Teşekkür ederim en iyi arkadaşım.... senin sayende çok mutluyum" Jawab Aergul sembari mengusap air mata harunya, karena kejutan yang didapatnya di hari istimewanya. [Sub : Terimakasih sahabat terbaik ku.... Aku sangat bahagia karena kalian]

Itulah hari terbahagia bagi hidupku... dimana masih bisa bersama para sahabat dan kekasih ku Arganta Dama Chandrana berada di sisi ku, seperti surga dunia yang begitu sempurna. Bagaimana tidak??? Aku juga merupakan anak tunggal dari keluarga konglomerat Turki Indonesia, ayah ku Altan Iskender seorang pengusaha dengan berbagai bisnis mulai dari tambang hingga mall Pyang tersebar di beberapa negara & ibu ku Aisyah Kirana Prameswari seorang peraih gelar Miss Zehra Internasional 1990 yang setara dengan Miss Grand Internasional dalam lingkup wanita muslimah cerdas, berbudi pekerti luhur, dan keibuan yang luar biasa.

Banyak orang ingin berada didekat ku....

Para wanita ingin menjadi sahabat ku dan para lelaki ingin menjadi kekasihku, karena segala penampakan nilai plus dari diriku dalam segala hal. Bahkan aku bisa menjadi kekasih dari seorang Arganta yang merupakan laki laki yang berasal dari keturunan ningrat Majapahit, anak dari pengusaha besar bernama Raden Chandra Dama.

Tetapi...... Banyak dari mereka tak tahu satu hal tentang ku yang membuat sangat pemilih dalam berteman, yakni terlahir sebagai anak indigo. Bisa melihat mereka yang kasat mata sehingga sering tak tenang dalam menjalani kehidupan, tak bisa sepenuhnya menjadi manusia normal dan terkadang harus membantu mereka menyelesaikan masalah yang belum selesai semasa hidupnya namun ajal telah menjemput.

3 Bulan kemudian setelah hari ulang tahun ku itu semua berubah dalam sekejap, di saat Arganta memutuskan untuk pulang ke Indonesia melaksanakan tugas sang ayah. Pesawat yang di naikinya mengalami kecelakaan besar yang mengakibatkan 80 persen penumpang tidak terselamat kan termasuk kekasihku......

"Assalamu'allaaikum, Aergul... Papa Dama ingin memberitahu kamu bahwa..... Arganta telah tiada sayang...." Ucap Papa Dama dengan nafas berat kepada kekasih almarhum putranya itu.

"Wa--- wa'allaaikumsallaam, Papa....." Jawab Asya mengumpulkan keberanian mendengar kabar yang meruntuhkan dunianya.

"Ayah mu sudah memesan kan tiket pulang ke Jakarta untuk menghadiri pemakaman Arganta, nak, Papa harap kamu bisa mengikhlas kan kepergian nya. Saya sangat berterimakasih karena selama ini telah memberikan kebahagiaan yang tiada batas bagi putra sulung saya, Aergul pun sudah saya anggap seperti anak sendiri dan Papa memohon maaf jika Arganta pernah berbuat salah sehingga melukai hati atau apapun itu, Ar....." Ucap Papa Dama dengan begitu dalam.

"Papa..... justru Erg yang berterimakasih telah menghadirkan Arganta di dunia ini sehingga membawa kebahagiaan tiada terkira dalam hidup Aergul yang singkat ini..... Saya masih banyak kekurangan di banding dengan putra Papa Dama. Saya pasti akan hadir tanpa Papa minta diperistirahatan terakhirnya, terimakasih atas segalanya.... Assalamu'allaaikum Papa Dama" Jawabnya yang lantas menutup panggilan internasional itu.

Perlu waktu yang cukup lama untuk bangkit dari kepedihan itu, sahabatku Asyala Geng's berusaha menghibur ku. Hingga pada suatu hari aku bertemu dengan Bumi Bintang yang membuatku melihat jiwa Arganta dalam dirinya....

.

.

.

4 Tahun Berlalu.....

Abisatya KamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang