what happen?

5 0 0
                                    

HAPPY READING

.

.

.

sial!' *batin naren dalam hati disaat dirinya memasuki mobil.*

*mata naren masih tertuju kepada si pemuda manis yang sedang mengayuh sepedanya menjauh dari mobilnya , satu sudut bibir naren terangkat samar dikala matanya tak kunjung melepaskan si pemuda manis yang baru saja ia temuinya.*

"Milikku." *gumam naren sambil dirinya menyandarkan tubuhnya ke jok mobil dan menutup kedua matanya membayangkan wajah si pemuda manis itu , naren terkikik pelan*

.

dengan nafas yang terbata bata dengan cepat gio mengayuh sepedanya dan menyimpan sepeda itu sembarang, ia berlari sekuat tenaga menuju tempat kerjanya dengan cepat ia berlari masuk kedalam dan tanpa sengaja ia berpapasan dengan atasannya, gio yang merasa takut hanya bisa menundukan kepala.

"lagi?" ucap atasannya dengan raut muka bertanya tanya.

gio hanya diam ia tidak tau apa yang harus ia katakan kepada atasannya mengingat bahwa seluruh badan gio bergetar karna rasa takut.

"ikut ke ruangan saya" ucap atasannya tanpa menghiraukan gio yang berada di belakangnya.

tanpa mengatakan sepatah katapun gio bergegas mengikuti atasannya dari belakang

"kamu sudah beberapa kali telat masuk kerja gio, jangan menganggap ini hal sepele jika kamu terus terusan begini terus saya terpaksa akan memecat kamu gio"

gio yang mendengar hal itu melototkan matanya bulat.

"M-MAAF PAK SAYA BERJANJI SAYA TIDAK AKAN TELAT LAGI PAK, TOLONG JANGAN PECAT SAYA PAK BERI SAYA SATU KESEMPATAN LAGI" teriak gio panik, jika ia dipecat bagaimana ia bisa menghidupi kehidupannya sehari hari.

"baiklah, saya beri kamu satu kesempatan tapi jika kamu menyepelekan kesempatan ini maka saya tidak akan segan segan memecat kamu dari pekerjaan ini, silahkan keluar." ucap atasannya dengan tegas

"terimakasih pak" ucap gio lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

selepas keluarnya dari ruangan itu, dengan segera gio bergegas berganti pakaian dengan seragam dan mulai kembali bekerja, seiring berjalannya waktu terlihat pintu toko terbuka lebar dan mendapati seorang pria berbadan besar mengenakan jas serba hitam memasuki toko, gio yang melihat pria itu merasa tidak asing, ternyata pria itu adalah narendra seorang pria yang mobilnya ia tabrak tadi pagi. pria itu berjalan menuju kasir untuk membeli minuman yang ia inginkan

"americanno" ucap naren singkat.

"b-baik kak ditunggu" ucap gio dengan nada suaranya yg bergetar.

selang beberapa menit pesanan pria itu telah siap dan gio segera mengantarkan minuman yang pria tadi pesan ke meja yang ia duduki saat ini, gio yang tidak fokus berjalan kakinya tersandung dan menumpahkan kopi itu mengenai tangan pria tadi.

"ARGHHH" naren berteriak merasakan panas di tangannya.

"m-maaf kak saya tidak sengaja" gio yang panik berusaha membersihkan kopi yang terkena tangan naren.

"SIALAN, LU KERJA YANG BENER BANGSAT" teriak naren kepada pemuda itu.

naren yang merasa kesal melayangkan tangannya ia menampar pipi gio yang telah menumpahkan kopi pada tangannya, sebelum ia menampar pipi gio pemilik toko itu keluar dan melihat kegaduhan yang berada disana.

"apa yang terjadi disini?" ucap pemilik toko itu bertanya tanya.

tanpa ada yang menjawab pertanyaan pemilik toko itu, ia melihat gio dan naren ia seketika langsung mengerti dan menyuruh gio untuk pergi ke belakang dan mengurus keadaan naren.

selang beberapa menit pemilik toko itu menyusul gio yang berada dibelakang, ia memarahi gio karna telah melukai customer mereka dan dengan terpaksa pemilik toko itu memberhentikan gio untuk bekerja disana, beberapa kali gio meminta maaf tetapi atasannya itu telah bosan mendengar maaf yang keluar dari mulut gio.

gio mengayuh sepedanya pulang menuju kostan, disaat ia telah sampai ia mendapati barang barang miliknya telah berada diluar gio yang panik bertanya kepada pemilik kostan itu mengapa barang miliknya berada diluar?

"pak, kenapa barang barang saya ada diluar?" ucap gio dengan mata berkaca kaca

"kamu sudah 3 bulan tidak bayar uang sewa kost, jadi terpaksa saya usir kamu karna tempat ini sudah ada yg mau mengisi" ucap pemilik kostan itu.

"pak kasih saya waktu sampai minggu depan pak, pasti akan saya bayar pak kalau bapak usir saya saya nanti tinggal dimana pak" ucap gio yang berusaha membujuk pemilik kostan itu.

"saya tidak peduli, mau kamu tinggal ditepi jalan,kolong jembatan atau dimanapun itu saya tidak peduli silahkan pergi dan bawa barang barang mu." ucap pemilik kostan itu lalu menutup pintu.

gio menyusuri setiap jalan yang ia temui ia tidak tau harus pergi kemana ia tidak punya tempat tinggal,uang, dan makanan sedikitpun.
ia berhenti sejenak di tepi sungai dan merasakan sejuknya angin sore sembari menutup mata, di sela sela ia merasakan sejuknya angin sore, dari belakang ia merasakan mulutnya tersumpal kain yang telah dicampur dengan obat, gio mulai merasakan pandangannya perlahan kabur, dan akhirnya, kesadarannya hilang dengan tubuhnya yang dibawa oleh seseorang berbaju serba hitam.

.

.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 19 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~NARENDRA OBSSESION~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang