Sudah dua bulan lamanya sejak kejadian Eli masuk rumah sakit, yang ber-arti sudah dua bulan juga Kathrina bekerja di Izcom.
Lengannya belum sembuh sepenuhnya, tetapi Eli sudah memasuki kantor. Bukan untuk bekerja seperti biasanya, melainkan untuk memperhatikan sang pujaan hati.
Karena pekerjaan, terutama meeting - meeting penting di handle oleh GitDey -- Gita dan Dhea.
"Sumpah, El. Lo mending balik, istirahat dengan baik, supaya bisa cepet kerja lagi kaya biasanya," titah Gita dengan wajah yang ditekuk kesal. "Gue udah muak setiap hari harus ngomong banyak sama orang - orang. Sumpah." keluhnya dengan lesu.
Dey menggeleng 'kan pelan kepalanya, merasa kasihan juga sebenarnya. Karena bagaimanapun juga dirinya hanya akan mewakilkan meeting diperusahaan, jika ada meeting penting diluar perusahaan Nagita yang harus maju. "Setiap meeting lo 'kan selalu ditemenin sama Kathrin, kenapa ga lo deketin aja, Git?" tanyanya seraya melirik Eli dengan sudut matanya.
Mata Gita berbinar dengan antusias, ia tersenyum sinis kearah sahabatnya yang tengah menatapnya tajam, "Ide bagus, Dey."
"Sialan lo pada!" umpat Eli yang disahut oleh kekehan ringan dari keduanya.
Eli mendengus pelan, "Minggu depan gue masuk kerja, tapi lo tetep handle beberapa ya Git, Dey." ujarnya seraya tersenyum lebar.
Baik Gita maupun Dey, keduanya sama - sama menghela nafas pelan. "Iyaaa," sahutnya nyaris bersamaan dengan begitu pasrah.
●
●
●
Hari ini, hari yang dimana ditunggu - tunggu oleh Gita dan Dey, karena Eli sudah masuk kerja. Yang artinya pekerjaan mereka berdua berkurang 50%
"Gue sama Dey, pakai ruangan bekas sekertaris lo dulu," beritahu Gita, yap! selain karena Eli sakit, sekertarisnya juga resign hampir satu bulan yang lalu karena akan married. Itulah yang membuat Gita dan Dey begitu sibuk dan mumet selama dua bulan kemarin.
"Lo awasin anak - anak ya, Dey. Dan lo Git handle meeting diperusahaan, meeting sama perusahan YR dimajuin jadi nanti siang," jelas Eli seraya menatap Dhea dan Gita secara bergantian.
"Aman, El."
"Kalo, ada apa - apa langsung kabarin gue sama Gita, okay?" pinta Dhea yang disetujui oleh Gita, Eli hanya mengangguk saja tak mau mempermasalahkan hal itu.
"Arabella Kathrina," panggil Dhea dengan tegas. Setelah melihat Kathrin yang sedang berjalan kearahnya, ia dan Gita kembali ke ruangannya. Meninggalkan Kathrin dan Eli didalam ruangan.
Saat berpapasan dengan Gita dan Dey, Kathrin melemparkan senyuman ramah seraya membungkuk sopan, "Mau berangkat sekarang, Mrs.?" tanyanya kepada Eli dengan senyuman yang tak pernah luntur.
"Ya. Semua yang saya perintahkan sudah siap?" tanya balik Eli dengan sebelah alis yang diangkat keatas menuntut jawaban.
Kathrina mengangguk 'kan kepalanya dengan sopan, "Sudah, Mrs."
Setelahnya Eli berjalan keluar kantor diikuti oleh Kathrin dibelakangnya. Tak diduga ternyata hari ini Eli tidak membawa supir, membuat rasa simpati Kathrin semakin menambah. "Biar saya saja yang bawa mobilnya ya, Mrs.?" Eli mengangguk, mempersilahkan. Karena ia juga takut ada kejadian yang tidak diinginkan.
Didalam mobil hanya terisi oleh keheningan, tidak ada yang membuka suara. Eli yang bingung merangkai kata - kata dan Kathrin yang sungkan untuk memulai bicara. Akhirnya keheningan itu berlangsung, diganti menjadi suara musik yang disetel oleh Helisma dengan judul : Lee Hi - Breathe.
Seiring musik mulai diputar, Eli juga ikut menyanyi dengan santai. Membuat Kathrin menghembuskan nafas lega, karena akhirnya terbebas dari situasi canggung.
Ia menikmati irama musik yang tercampur dengan suara Eli, meskipun tidak hafal bahkan tidak tau ini lagu apa. Ia tetap menikmatinya, seraya tersenyum, sesekali ia melirik kearah Eli yang begitu menikmati lagunya.
Dipertengahan musik, Eli memilih berhenti. Karena dadanya merasa sesak, akibat terlalu exicited ikut menyanyi. "Ini lagu Kpop." beritahunya saat melihat raut wajah Kathrin yang sepertinya agak bingung.
Kathrin ber-oh ria. Selama ini dirinya kemana saja, ya? Sampai tidak tahu musik itu adalah salah satu lagu Kpop. "Kakak, suka Kpop?" tanyanya.
Eli sontak menatap Kathrin dengan kening yang mengerut, "Tadi kamu panggil aku apa?" tanyanya dengan cepat.
"Hah?" Kathrin tercengang, otaknya seketika berhenti. Lalu, ia terdiam sebentar untuk mengingat ucapannya beberapa detik yang lalu, "Kakak. Bukannya kamu yang minta, kalo diluar jam kerja jangan terlalu formal?" ujarnya mengingatkan ucapan Eli beberapa hari yang lalu, ia berujar seraya tersenyum kikuk.
Mata Eli berbinar, ia tersenyum dengan begitu lebar. "I like being called 'kakak' --" seru Eli dengan senyuman yang tak luntur. "--but, only you can call him." sambungnya seraya berbisik pelan.
Blush
Rasanya Kathrin ingin berteriak sekarang juga! Tetapi, itu tidak mungkin terjadi. Karena dirinya tidak ingin membangun image buruk didepan Kak Eli-nya ini. Ia mati - matian menahan bibirnya yang ingin tersenyum lebar, sedangkan Eli terkekeh pelan saat melihat pipi Kathrin yang memerah, "So cute."●
●
●
Sedikit spoil : dipart selanjutnya all in Elkath + Gitlla. Dey, menghilang dulu dari permukaan WKWKWKWKWKKW🙏🙏🙏
kapan - kapan lagi, love u.
BENTARRR, akk ada kata - kata buat hari ini. Lebih tepatnya - Clue.
"Jangan mudah terlena oleh cinta ataupun harta, karena itu semua hanya bersifat sementara." -Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Dress
Teen FictionBlue Dress, itu bukanlah nama samaran yang memang sengaja disematkan.