Mew mengantar istri dan mertuanya pulang.
"Jangan lupa makan ya, dan di minum susunya."
"Nawarin doang nih, tidak di beliin sekalian makananya."
"Bilang saja kau mau makan apa?"
"Tidak mau apa-apa, nanti aku makan masakan Bibi saja."
"Aku kerja dulu ya."
"Baik suamiku."
Gulf keluar dari mobil lalu masuk ke dalam rumahnya.
"Ini susumu."
"Tidak mau, Gupi tidak mau minum susu."
"Biar anakmu sehat, kau sudah tau kan kalau kau itu hamil."
"Tapi aku tidak suka susu, aku mau minum yang lain saja."
"Jangan mementingkan diri sendiri, anakmu butuh asupan yang bergizi, kau mau anakmu lahir cacat, jarinya tidak lengkap dan lubang hidungnya hanya ada satu."
"Ih Mami ko gitu ngomongnya, ini cucu Mami loh masa di bilang cacat."
"Kalau begitu minum susunya."
"Mami saja yang minum, Mami kan juga hamil."
"Ok baiklah!"
Davikah mengambil ponselnya lalu dia menekan nomor Mew.
"Halo Mew! Gupi ti..?"
Gulf mengambil gelas susu dari tangan Maminya.
"Ngaduan tidak asik."
"Mami akan melakukan vidio Call dengan Suamimu, cepat habiskan susunya."
Gulf pun terpaksa meminum susu yang tidak dia inginkan.
"Sudah habis!"
"Bagus, kau pergi istirahat Mami siapkan buah-buahan untukmu."
"Gupi bukan monyet, kenapa juga harus makan buah sih."
"Jangan bicara seperti itu, nanti banyak yang tersinggung."
"Gupi mau main di luar boleh kan Mam."
"Mau main ke mana?"
"Di depan saja."
"Jangan jauh-jauh nanti susah panggilnya."
"Tidak jauh nanti Mami teriak saja Gupi pasti pulang."
"Ya sudah."
Gulf tidak merasa lelah, dia baru saja pulang dari rumah sakit sudah ingin pergi jalan-jalan lagi. Tujuan dia adalah taman yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
Gulf pergi ke taman, dia duduk di bangku taman sambil mengeluarkan ponselnya.
Dia mengambil vidio karena banyak sekali burung berterbangan dan juga angsa yang berenang di sungai. Saat sedang melihat angsa tiba-tiba Gulf melihat 1 orang dewasa dan dua orang anak perempuan menggelar tikar di area taman, mereka banyak sekali membawa makanan di taro di atas tikar.
Gulf melihat satu anak perempuan itu berdiri dan pergi ke arah sungai sambil membawa makanan di tangannya.
Dia pun mengikuti anak itu dan berdiri di sampingnya.
"Boleh aku minta makannya?"
Anak itu mendongak.
"Tidak boleh!"
"Sedikit saja."
"Tidak boleh, ini buat angca."
"Dari pada di kasih angsa lebih baik di kasih aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER BABY [The End]
Short Storyspecial To Phiboonongbii dan semua yang merayakan hari jadi di bulan oktober