🎶Stargazing🎶
[Myles Smith]"Pak, bapak pacar Kadita, ya?" tembak Gion.
Setelah Ia mengingat dan menyadari kejadian beberapa hari lalu yang dimana saat itu Ia dan Natan sedang berada di rooftop dan tak sengaja melihat Kadita dibawah yang berjalan mengendap-endap kearah taman, dan tak lama kemudian seseorang lelaki juga datang menemui Kadita.
Karena posisi taman dan rooftop yang lumayan jauh, Lelaki yang Gion liat tak begitu keliatan, tapi yang pasti Ia tahu kalau Kadita 'lah sang gadis itu.
Tapi, yang aneh lelaki itu sepertinya bukan siswa di sekolahnya, karena pakaiannya bukan seragam tapi pakaian kasual, dari postur yang dilihat Gion, keliatannya lelaki itu masih muda.
Eh... setelah diingat-ingat dan ditelaah olehnya, postur tubuh lelaki itu ternyata sama persis dengan sang bapak guru olahraganya----Daniel.
Ya, fiks 'lah... yakin banget Gion sama pemikirannya!"Gue ke toilet..."
Semuanya menoleh, terintrupsi oleh Natan yang secara tiba-tiba berpamitan, Ia bangkit dari duduknya, menunduk berjalan cepat melenggang pergi dari tempat mereka tanpa menoleh.
Semuanya terheran-heran, tapi bagaikan angin lalu, mereka beralih fokus.
"Maksud?!" Jennie heboh, mendengar pertanyaan tiba-tiba dari lelaki yang paling Ia hindari itu. yang bikin Jennie memikirkan kembali spekulasinya tentang sang sahabat dan sang bapak gurunya itu.
Gion mengangguk yakin. "Bentar..." Ia menyurut dan meneguk espressonya, kemudian Gion menarik nafas panjang----ancang-ancang untuk berbicara.
"Gini... Gue baru inget pas kita dikeluarin dari kelas karena ulah Loe, pak Daniel kan datengin kita... Gue baru nyadar kalo dia kayak mirip seseorang yang pernah Gue liat sekilas... dan setelah dipikir-pikir, ternyata dia mirip banget sama orang yang Gue liat di taman yang ngasih Kadita kalung waktu itu" ucap Gion menjelaskan----setelah mengingat-ingat yang dari kejadian itu dia mulai mengingat kembali lelaki yang diduga pak Daniel, yang menemui Kadita saat kejadian di taman."Hah?! Gimana?!" Jennie berusaha mencerna penjelasan tersebut.
Gion menghela nafas serta memutar bola matanya malas. "Beberapa hari lalu, Gue sama Natan 'kan nongkrong di rooftop gedung kelas 12, terus kita nggak sengaja ngeliat Kadita jalan sendirian di taman pas masih jam pelajaran---" ucap Gion pelan supaya si gadis berambut sebahu dengan pita kupu-kupu maroon itu mengerti, tapi... belum Gion selesai bicara sang gadis malah menyelanya.
"Terus?!"
"Jenn, makanya dengerin dulu... orang lagi ngejelasin juga" jengkel Gion tapi bernada pelan.
Merasa bersalah, Jennie mengangguk juga tersenyum.
"Terus, nggak lama ada cowok dateng nyamperin Kadita..." Gion menjeda bicaranya, Ia menyeruput lagi espresso yang sisa sedikit di meja hadapannya itu.
"Nggak lama mereka ngobrol, si cowok ngasih kalung, terus... mereka pelukan, Jenn" Gion senyum-senyum kembali membayangkan kejadian itu----dalam hatinya "Kapan ya Gue bisa kayak gitu juga ke cewek Gue""What?! Kalung?! Pelukan?!"
Nggak perlu dijelasin, Jennie tercengang----matanya membelalak, mulutnya yang terbuka itu Ia tutupi dengan kedua tangannya.
"Gila! Gila banget!" lanjut Jennie heboh, hingga menarik atensi pengunjung kafe lain yang serempak menatap sang gadis dengan tatapan beragam.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl is Mine
Teen Fiction[ONGOING] Natan Alexander Bale, usianya 18 tahun, sekolah di SMA Nusantara, Ia juga seorang atlet renang di SMA-nya, Ia sudah mengikuti setiap perlombaan/olimpiade sejak kelas 10, dari emas, perak, perunggu semua Ia raih, pastinya. Penampilannya yan...