NLE - prolog

515 66 9
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 00:00 WIB, namun seorang gadis masih sibuk dengan kegiatan nya, kesunyian malam, hanya di temani dengan suara jangkrik dan suara jarum jam yang berjalan.

Gita Sekar Setiawan namanya, orang - orang sering memanggil nya dengan nama Gita, sosok kakak sulung yang lembut, tegas, terlihat galak di luar, namun hangat di dalam.

Gita memiliki 3 orang adik, Mutiara Azzahra Setiawan, Kathrina Irene Setiawan, dan Grace Octaviani Setiawan, mereka adalah tanggungan Gita setelah kedua orang tua nya Tuan dan Nyonya Setiawan meninggal dunia karena sebuah kejadian tragis.

Kejadian yang membuat sifat Gita sedikit berubah menjadi agak tertutup, kejadian yang mengubah segala nya.

.

*flashback on.

5 tahun yang lalu..

Hari ini adalah hari ulang tahun adik bungsu nya, Gracie yang ke 17 tahun, kata orang usia 17 adalah usia krusial dalam hidup, di usia ini lah seseorang mengalami masa transisi dari remaja ke dewasa.

Rumah keluarga Setiawan sudah di hias sedemikian rupa, mereka tinggal menunggu Tuan dan Nyonya Setiawan baru lah mereka akan melaksanakan pesta ulang tahun nya.

Gracie sudah memakai dress berwarna putih, lengkap dengan aksesoris kelinci kesukaan nya, sang kakak sulung, Gita masuk ke dalam dengan penuh senyuman.

"Cantik banget deh adik nya kak Gita, udah gak sabar ya?",tanya Gita.

"Iya pasti dong kak, ini kan ulang tahun kedewasaan aku",jawab Gracie.

"Emang bener udah dewasa? bukan nya kamu itu bocil TK yang masih suka minta di bikinin bento untuk bekal ke sekolah ya",goda Gita.

"Ihhh kak Gita mah, aku udah dewasa bukan bocil yang kak Gita bilang",ucap Gracie tak terima di goda.

"Iya deh iya dewasa, ya udah yuk keluar pasti teman - teman kamu udah pada nunggu tuh",ucap Gita.

Gita dan Gracie pun keluar menuju taman belakang, tempat acara pesta ulang tahun Gracie di adakan, di sana ada dua adik Gita yang lain, Muthe dan Kathrina.

"Bocil udah cantik aja nih",goda Kathrina.

"Kak Gita masa aku di bilang bocil!",rengek Gracie.

"Tin jangan gitu ah nanti nangis anaknya",ucap Gita.

Semua berjalan lancar, mereka terus menunggu kedua orang tua mereka Tuan dan Nyonya Setiawan, namun hingga waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, kedua orang tua mereka belum juga terlihat batang hidung nya.

Gracie semakin gelisah.

"Maaf non Gita, sebaiknya acara tiup lilin segera kita mulai takut nya kemalaman nanti",ucap salah satu Butler keluarga Setiawan.

"Gak mau! mama dan papa harus disini, kalau mama dan papa gak ada Ecarg gak bakalan mau tiup lilin nya!",protes Gracie sambil menangis.

Gita memegang tangan Gracie dengan sesekali mengelus nya.

"Kita tunggu sebentar lagi ya pak, saya yakin kok mama dan papa secepatnya akan sampai kesini",ucap Gita.

"Baik kalau begitu, saya dan Butler lainnya juga sedang berusaha menghubungi",ucap Butler.

Sang Butler pun pergi meninggalkan 4 bersaudara, Gracie sudah menangis, ia semakin gelisah karena kedua orang tua nya yang tak kunjung datang.

1 jam berlalu, waktu semakin malam, namun acara tiup lilin belum juga di mulai, beberapa tamu undangan yang merupakan teman - teman Gracie juga sudah pamit pulang.

Never Last EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang