⚠️HENTIKAN BUDAYA PLAGIAT⚠️
.
.
.
.
.
. . . Seminggu berlalu . . .
Lilith dikabarkan pindah ke kelas Five Star Student level B karena terpilih sebagai salah satu anggotanya.
Five Star Student adalah sebuah kelas khusus bagi para siswa-siswi terbaik di setiap angkatan dan mulai beroperasi dua bulan sebelum ujian tengah semester. Kelas ini juga bisa disebut sebagai Stardent A bagi para junior, Stardent B bagi senior tahap awal dan Stardent C bagi senior tahap akhir. Sistem belajar mereka sama saja seperti biasa hanya ada sedikit perubahan di dalam nya.
Bicara soal keterampilan Lilith, ia menguasai bidang kepemimpinan dan ballet. Tak luput dari itu, ia juga sering dipilih sebagai tangan kanan bagi beberapa guru dan pelatih bagi penari ballet awam dikala guru pelatihnya tidak ada. Ia paling dipercaya oleh para guru karena terbuktinya potensi Lilith dari kelas sepuluh, sehingga desas-desus negative tentang Lilith tak didengar oleh mereka.
Dulu pernah ada kabar angin bahwa Lilith itu terciduk membuli seorang gadis bersama dua teman nya di toilet. Namun, kabar itu lenyap begitu saja kala pendukung-pendukungnya buka suara. Mereka bilang kabar itu bohong karena banyak yang iri dengan status Lilith sehingganya ia ingin menjatuhkan image Lilith lewat kabar itu. Yah, tak dapat dipungkiri, siswa yang melihat itu juga sulit membuktikan perkataannya benar karena ia sendiri tidak mempunyai bukti.
Mendengar bahwa Lilith pindah kelas, Gazza dan Odelia senang bukan main. Mereka sampai jingkrak-jingkrak tak jelas saking senang nya mendengar kabar ini. Selepas pulang, mereka bersorak-sorak riang di sepanjang jalan menuju rumah. Tak peduli akan tatapan-tatapan kaget dari penghuni kompleks sana.
Ah, bodo amat! Kompleks-kompleks gue, kenapa Lo sewot? hahaha ...
Mereka terengah-engah di halaman rumah karena kelelahan. Gazza menumpu kedua tangannya di lutut sementara Odelia menolak pinggang. Saat mata mereka bertemu, tawaan pun pecah kembali.
"Hah, sudah-sudah, ayok bersihkan diri dulu" ucap Gazza seraya melangkah pergi. "Setelah itu akan aku buatkan kamu makanan spesial!"
"Wohohoo! Semangat nya kau!"
"Eits, tentu lah! Kali ini Odelia jangan bantu apa-apa, okey!" kata Gazza dan melesat pergi.
Odelia pun tertawa kecil lalu menyusul gadis itu. Sesampainya di kamar, Odelia langsung disambut oleh suara gemericik air dari arah kamar mandi.
"Hahah! Beneran langsung mandi dia" ucapnya lalu menghempaskan diri ke tempat tidur. "Hahh ... leganya ..."
Tak lama setelah itu Gazza keluar dengan pakaian santai. Perpaduan antara kaus pink dan celana biru sepaha, sangat pas di badan ramping Gazza. Gadis itu tersenyum sekilas lekas keluar dari kamar.
Odelia masih diam, tubuhnya terasa malas saat sudah menempel dengan tempat tidur. Ia jadi mager untuk mandi, padahal tubuhnya terasa lengket dan gerah.
Sampai tiba-tiba sekelebat cahaya putih melewat tepat di atas tubuh nya. Membuat ia terperajat kaget. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri dengan cepat.
"Apa ... barusan?"
Odelia mengedar pandangnya pelan, ia yakin ia melihat cahaya putih tadi. Meski agak janggal tapi ia tetap mengedar pandangnya. Sampai di mana, kedua matanya menangkap sebuah buku yang terselimuti cahaya di antara buku-buku tebal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Gazza dan Luka [ END ]
Novela JuvenilIngin pulang dengan tenang dan aman tapi ... "Hahh ... itu mungkin hanya sebatas mimpi bagi orang sepertiku"