⚠️⚠️
Jake!Bott Sunghoon!Top
boypussy!jake
Incest
Mature content!⚠️⚠️⚠️
♥︎♥︎♥︎
"Jake kalo butuh apa-apa minta aja ke kak Hoon langsung ya?"
"Apa nggak bisa, Ma? Jake ikut mama saja? Aku masih belum dekat sama kakak."
Wanita yang di panggil 'Ma' oleh Jake itu terkekeh. Mengusak surai anak sambungnya gemas.
"Justru ini waktu yang tepat buat kalian pendekatan. Udah mau dua bulan loh? Kak Sunghoon gak gigit kok. Nanti kalo nakal langsung telfon mama aja, okey?"
"Sayang, ayo berangkat."
Interaksi ibu dan anak itu terjeda melihat Si kepala keluarga menuruni tangga di susul dengan anak laki-laki pertama di keluarga ini.
"Mama sama Papa berangkat duly ya, kak. Jagain adeknya. Bulan depan kita pulang."
"Beneran gak mau di anter ke bandara?" Sunghoon bertanya setelah melepaskan pelukannya dengan mama.
"Hujan gede banget di luar. Kalian di rumah aja."
"Semoga pesawat kalian delay, ya. Seenggaknya sampai hujan reda baru kalian berangkat."
"Iya kita juga pengennya gitu, yakan pah?"
Jake hanya terdiam memandang Ayah kandungnya yang terlihat sangat serasi bersanding dengan mamanya.
"Hati-hati, kalau sudah sampai segera hubungi kami!." Jake mengantar kepergian mama papanya sampai di depan pintu. Lalu masuk kedalam menyusul kakaknya yang sedang duduk di atas sofa depan televisi ruang keluarga.
"Lo masih takut sama gue?"
Jake hanya menganggukkan kepalanya kecil. Kepalanya menunduk, kedua tanggannya memilin ujung sweater hangat yang tengah ia pakai.
Sunghoon berdiri, meraih pundak sempit adiknya untuk duduk berhadapan di atas sofa.
"Kita tuh udah jadi keluarga sekarang. Meskipun kita gak ada hubungan darah, lo sama papa udah jadi keluarga gue. Gue juga kaget kok, di umur gue yang udah 25 tahun ini dapet adek yang umurnya baru 17 tahun. Tapi gapapa, asal mama bahagia sama pilihannya."
"Sorry kalo selama ini mungkin sifat gue ke elo terkesan dingin. Tapi gue ga benci sama lo. Oke? Jake denger kakak ngomong gak?" Sunghoon mengangkat dagu yang sedari tadi hanya menunduk
"I-iya kak. Dengar."
"Yaudah. Sekarang mumpung libur, kamu ada tugas gak?."
Jake terdiam. Mengingat-ingat apakah dia ada tugas atau tidak.
"Kemarin Bu Rose tidak datang. Tapi sempat mengirim pesan tentang pelajaran."
"Nah itu, ada tugasnya nggak? Kalo ada biar gue bantu. Mumpung lagi gak ada kerjaan juga."
"Eum, aku masih belum ngerti sama materinya." Jake menatap sedih, seolah mengadu kepada kakaknya.