⚠️⚠️⚠️
Jake!Omgea Sunghoon!Alpha
boypussy!jake
Omegaverse
Mature content⚠️⚠️⚠️
Jake menghela nafasnya pelan. Meremas ujung seragam sekolahnya. Remaja manis itu memasuki kawasan sekolah sekarang. Dia terlampau sadar, banyak murid yang memandangnya rendah. Sekolah ini adalah sekolah khusus laki-laki, di sini sangat menjunjung tinggi derajat seorang Alpha.
Memang bukan peraturan resmi sekolah. Namun, sudah menjadi hal biasa di sini jika yang Alpha akan berkuasa dari status yang lain.
Dan Jake sendiri, masih belum tau status dirinya sendiri. Dia belum genap tujuh belas tahun, umumunya, anak-anak akan mendapatkan statusnya saat usia mereka sudah legal atau genap tujuh belas tahun. Bisa lewat check up, dan juga tubuh yang otomatis memberikan tanda-tanda akan secondary gender mereka.
Maka dari itu, semua murid di sana menganggap Jake adalah seorang Beta. Dimana status Beta adalah status yang derajatnya dianggap paling rendah. Tak dapat membuahi seperti Alpha, dan juga tidak bisa dibuahi layaknya Omega.
Jake masih duduk di bangku kelas sebelas. Dia tidak memeliki teman satupun sejak kelas sepuluh. Selalu sendirian. Selama dua tahun itu juga, dia mengalami penindasan.
Awalnya hanya mengejek dan menyuaran kata-kata jahat padanya. Namun belakangan, mereka mulai berani mendorong Jake sampai terjatuh. Memukulnya tiba-tiba. Menumpahkan sampah atau makanan basi pada seragamnya.
Perlu kalian ketahui. Jake anak yang sangat baik hati. Hatinya besar. Dia pikir ini memang konsekuensi karena statusnya belum terungkap. Namun, tak sesekali Jake lelah. Menceritakan hal ini pada orang tuanya pun sia-sia. Mereka hanya menyuruh Jake bersabar dan tetap giat belajar. Orang tua Jake tidak mau Jake sekolah dengan sia-sia. Orang tuanya sudah bekerja keras, sampai lupa anak sendiri. Pulang kerumah pun, mungkin dalam setahun hanya dapat dihitung jari. Mereka selalu keluar Negeri. Dan Jake sudah muak. Maka ia pendam semuanya sendiri.
Aneh, sudah satu minggu dirinya tidak diganggu. Maksudnya, pasti biasanya setiap hari dia mendapati perlakuan tak baik. Tapi syukurlah, dia merasa agak tenang untuk sesaat.
Jake memang ansos. Tapi bukan berarti tidak mengetahui berita yang tersebar. Dia tau, di sekolahnya ada murid baru. Dan ramai dibicarakan, karena ada dua, kembar. Yang satu Alpha dan yang satu Omega. Jake tak ambil pusing. Toh dia tak akan pernah berurusan dengan mereka.
Di sini Jake berada. Di tribun lapangan basket. Tempat ternyaman dia. Selalu sepi di jam makan siang.
"Uhm, hai?."
Jake yang sedang menyantap makanannya terdiam. Matanya beredar, seseorang berdiri di sampingnnya.
"Aku lihat kau sendirian. Dan aku masih bingung denah sekolah. Aku agak tersesat, tapi untunglah ada kau disini. Aku boleh ikut bersamamu, kan?."
"Oh, jadi kau murid baru itu ya?" Jake kembali fokus pada makanannya. Mengabaikan pria yang tingginya hampir sama dengannya itu duduk di sampingnya.
"Iya!. Aku Solon.. kau?."
Belum sempat Jake menjawab. Bel berbunyi.