Flashback 2

3 0 0
                                    

Hal seperti itu sudah biasa terjadi, dan karena sudah terbiasa mereka semua tidak mau repot menjerumuskan diri ke neraka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hal seperti itu sudah biasa terjadi, dan karena sudah terbiasa mereka semua tidak mau repot menjerumuskan diri ke neraka.

Nara dan geng nya berasal dari keluarga kaya yang merupakan donatur sekolah. Itu sebabnya tidak ada yang berani berulah untuk mengganggu kesenangannya.

Semua murid yang ingin mendapatkan hal baik harus bertingkah memujanya. Dia adalah putri dari sekolah ini.

Wajah cantik, keluarga kaya, dan lumayan pintar(?). Dia adalah Tuan Putri Nara. Dan....
Siapa yang pantas dengan tuan putri? Tentu saja Gao Jun, murid laki-laki tampan yang pintar, ketua kelas yang baik hati dan berbudi luhur.

Tapi, Gao Jun yang luar biasa itu tidak peduli padanya. Semua murid perempuan yang berada di dekatnya merupakan pengganggu di mata Nara.

Yun Yun merupakan teman Zena yang merupakan korban dari kecemburuan Nara. Yun Yun yang berasal dari keluarga biasa dengan semua keberanian yang ia punya mengadu pada guru.

Hal itu memicu amara Nara dan membuatnya menjadi target spesial dengan 2 karet yang menutup rapat bungkusan. Zena yang malang karena lelah, mulai senang karena target nara berubah.

Orang lain yang mencoba menolong Yun Yun harus melupakan pikiran tersebut. Mereka tentu hanya ingin mendapatkan kehidupan sekolah yang damai.

Wei ying yang memasuki kelas, tersenyum kepada seluruh kelas. Ia memperkenalkan dirinya dengan kepercayaan diri yang tinggi sebagai seorang anak berusia 12 tahun.

Dengan perintah guru, ketua kelas Gao Jun harus mengerahkan murid baru mereka.

Wei ying hanya tersenyum menampilkan wajah tidak bersalah yang murni dengan semua perhatian yang ia dapatkan.

Tanpa Wei ying ketahui, salah satu dari murid perempuan itu mengadu pada putrinya yang membuat sang putri penasaran dan panas.

.

.

Wei Ying duduk di kursi kosong paling belakang. meja itu berada di sebelah Yun Yun, membuat se isi kelas hebo karena ia memilih duduk di dekat anak buangan.

"Umm ... Wei ying? Kenapa kau tidak duduk di dekatku?"

Wei ying menatap murid perempuan yang berbicara dengan nya. Nama 'Zena' tertulis di seragam nya.

Wei ying dengan lembut tersenyum dan menolak zena, membuat zena tidak bisa melakukan sesuatu lagi.

Saat kelas sedang berlangsung, guru berteriak marah pada satu pendatang baru yang terlihat sangat berantakan.

"Apa yang kau lakukan kali ini, Yun?"

"Kau pikir ini sekolah milik mu sehingga bisa datang kelas seenaknya!"

"M-maaf guru!" Suara Yun Yun terdengar cempreng karena panik.

"Bocah tidak tau malu" gumam sang guru yang membuat Yun Yun semakin mengecilkan tubuhnya.

Breath, The Judge!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang