18. Rough

129 21 8
                                    




⚠️🔞
Ada adegan kekerasannya!!










Ctas!

Ctas!


Suara sabetan dari ikat pinggang Riki cukup menggelegar ke seluruh kamar Jongseong.

"ANGHH! K-KIE AMPUNHHH!!" Jongseong tak bisa ngapa-ngapain selain memohon agar Riki berhenti mencambuk nya. Tangannya tak bisa bergerak karena diikat ke belakang.

Tak ada sehelai pun di badan sang submissive, sementara yang lagi nyiksa dalam keadaan shirtless. Menyeringai bagaikan psikopat setiap mencambuk pemuda manis di bawahnya.

Setelah cambukan ke-20 Riki pun berhenti membuat Jongseong berhenti berteriak.

Riki membungkukkan badannya, mencengkram leher Jongseong dengan satu tangannya yang siap menyekik babysitter nya kapanpun. Kemudian menjilat dan sedikit menggigit daun telinganya.

"Lo udah mancing emosi gue duluan. Jangan berharap malam ini lo bisa lepas sebelum jam empat pagi" Bisiknya.

Dan bisa dipastikan esok hari badan Jongseong mati rasa dan kesusahan untuk berjalan.

"Dan malam ini, gue ga akan main lembut ke lo"

Riki kembali menjauhkan badannya dan memandang luka-luka bekas cambukan di punggung mulus berwarna agak tan itu. Memandangi nya tanpa rasa kasihan, justru merasa bangga dan senang.

Ia membukakan celana termasuk celana dalamnya. Kini tubuh dua anak adam itu terekspos sempurna.

"Nungging"

Jongseong menurut walaupun saat mengangkat pinggulnya agak gemetar karena masih sakit.

Riki mengocok miliknya sebentar lalu memasukan bagian kepalanya tanpa pelumas.

"K-ki! P-pakai pelum- AAAKHHH!!"

Milik pemuda Jepang itu masuk ke dalam lubang senggama dengan sekali hentakan tanpa pelumas. Jongseong berteriak kesakitan dan menangis. Mau minta tolong percuma, kamarnya di design kedap suara.

"Is that good isn't it, lil' slut"- Riki.

Tangan kanan Riki menarik rambut Jongseong dan menariknya ke belakang, kemudian dia bergerak brutal tanpa jeda membuat Jongseong terus mendesah dan berteriak kesakitan hingga tenggorokannya terasa nyeri.

"Ahhh! Ahh! Akhh! P-pelan kiehhh! Ampunhh!! Hiks akhh!! S-sakithh!"

"Ga ada ampun, honey" Riki terus mempercepat temponya hingga dirasa Jongseong sudah mau pelepasannya.

"Akhhh! Mhh m-mau pipishh akhh!"

"No! Jangan keluar sebelum gue" Riki menahan lubang kencing Jongseong dengan tangannya yang barusan ia gunakan untuk menambah Jongseong.

"Anghh! Pi-pipis ikiehhh, Akhhh AWASS!!" 💦💦

Jongseong cum karena memang sudah ngga bisa ditahan. Mengotori tangan Riki yang membuat Riki berdecak kesal.

"Fuck. Naughty huh?"

PLAK!

Riki menampar bongkahan kenyal milik Jongseong sampai memerah.

Riki menjulurkan tangannya yang penuh dengan cairan milik Jongseong dan menyuruh untuk menjilatnya sampai habis.

"Lick it and suck it"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Babysitter ; NikJayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang