17. Comfortable

139 23 4
                                    




"Ayo! Ayo ngehindar dari dia!" Junghwan menarik pergelangan tangan Jongseong dengan maksud menariknya semakin masuk ke dalam toko.

Namun Jongseong tidak bergerak, menahan tangan Junghwan juga yang membuat pemuda seumuran Riki itu heran.

"Gapapa, dia seharusnya juga bukan kekasihku, lebih baik mengasingkan hubungan aku sama dia. Aku yakin dia bakal lebih peduli sama cinta pertamanya" Jawab Jongseong dengan penuh keyakinan.

"Tap- okelah fine! Mau nyari mainan buat adek lo ga?"

Jongseong mengangguk semangat. Baru saja mengambil satu langkah,

"Oi hwan! Tumben banget lo kesini!"

Suara berat yang sudah tidak asing di telinga Jongseong. Tahu benar itu suara siapa jadi Jongseong memutuskan untuk tidak menoleh.

"Iya nih, lagi nyari kado natal buat Dain ama Minjeong nuna" Junghwan berjabat tangan dengan Riki ala-ala starboy.

"Sama pacarnya bang Haje lo? Yang bener aja!" Riki berpikir Junghwan ke toko hadiah bersama kekasih dari anggota geng mereka, Hyunjin yaitu Jeongin. Junghwan juga mengakui kalau perawakan Jongseong kalau lihat dari belakang kadang agak mirip Jeongin.

Dengan berani, Jongseong memilih menoleh,

"Hai ki"

Ekspresi Riki jadi agak terkejut, Jongseong menoleh ke Eunchae yang menatapnya penuh ketidaksukaan.

"Hai juga, cinta pertamanya" Jongseong tersenyum seperti senyuman manipulatif.

"Lo ngapain dating sama Junghwan?! Lo tuh harusnya kerja dirumah! Gausah pergi kemana-mana!" Sebenarnya Riki agak cemburu. Namun karena ada Eunchae jadinya kesannya seperti memarahinya untuk bersih-bersih di rumah.

"Kalau kamu jalan-jalan sama pacarmu udah gitu kasarin aku, kenapa enggak? Aku juga butuh ketenangan"

"Oh jadi jalang ya lo ceritanya"

Junghwan yang murka mendengar jawaban dari sahabatnya sendiri, dia maju seakan-akan mengajaknya untuk berantem.

"Jaga mulut lo bangsat." Untung saja lengannya ditahan oleh Jongseong.

Eunchae yang malas melihat keributan kecil ini, dia memilih untuk lanjut jalan melihat se-keliling toko.

"Woah woah, santai bro. Lebih baik di lapangan voli sekolah daripada disini, ga lucu kan?" Riki meremehkan sahabatnya sendiri.

Kedua netra Junghwan setajam elang dan penuh dengan amarah. Dia bersumpah suatu saat nanti sahabatnya menyesal akan perbuatannya dan memohon-mohon agar Jongseong kembali kepadanya.

"Tolong, lepasin gue, seong" Junghwan menoleh kearah Jongseong dan meminta agar cengkeraman Jongseong lepas dari lengannya.

"Tapi nanti kamu-"

"Ga bakal, atau mungkin di tempat yang sepi nanti" Dengan ragu-ragu Jongseong melepaskan cengkramannya.

Mereka berdua saling melemparkan tatapan tajamnya itu satu sama lain. Jarak mereka tersisa kurang dari 15 cm.

"Gue peringati, jangan harap lo bisa balik ke Jongseong hyung kalau lo nyesel akan perbuatan lo ke dia selama ini. Lo bikin dia hancur, depresi, apapun itu, lo habis di tangan gue. Camkan itu."

Junghwan berkata dengan intens dan penuh penekanan. Sehingga dibuat Riki agak takut.

"Hwan, lebih baik kita pergi aja yah, beli kadonya besok atau besoknya lagi soalnya natal kan dia minggu lagi" Ajak Jongseong sambil menggoyangkan pundak Junghwan.

Babysitter ; NikJayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang