Tidak terasa besok adalah hari pertunangan, hari yang sebelumnya sangat dinantikan kini menjadi mimpi buruk bagi Renjun. Yang semula Renjun sangat semangat menyiapkan segala sesuatunya agar sempurna dihari istimewanya berakhir ia menyerahkan segala urusan pertunangan ini sepenuhnya pada orang tuanya. karena orang yang Renjun inginkan menjadi suaminya masih tidak dapat dihubungi sampai sekarang. Renjun tidak peduli lagi dengan acara pertunangan itu akan suskses ataupun dibatalkan.Sebenarnya Renjun tidak masalah jika bertunangan dengan pilihan orang tuanya, toh orang yang dipilih masih dalam lingkup pertemanan nya, orang yang ia kenal. Tapi tetap saja didalam lubuk hatinya yang paling dalam orang yang ia harapkan bersamanya di acara besok adalah Mark kekasihnya. Tetapi apa boleh buat sampai hari ini pun Mark masih belum ada kabar dan tidak diketahui keberadaanya. Itu artinya Renjun akan bertunangan dengan pilihan appa nya.
Di tengah kegundahan hatinya, ada sedikit hal yang Renjun syukuri dimana Lee Jeno yang dipilih orang tuanya untuk menggantikan Mark sebagai calon suaminya. Setelah memohon dan mengeluarkan segala usaha yang ia bisa untuk membujuk kedua orang tuanya, akhirnya appa dan eomma nya mau memberitahu orang yang akan menggantikan Mark nanti.
Tentu saja Renjun sedikit lega, mengetahui orang yang menggantikan Mark adalah Jeno bukannya Jaemin. Karena ia sempat berpikir itu Jaemin, setelah melihat perubahan sikap Jaemin padanya waktu itu. Ternyata itu tidak ada maksud tertentu, mungkin saja waktu itu Jaemin kasihan padanya karena terlihat hampir kehabisan nafas berlari dari parkiran sampai cafeteria, jadi sebagai teman yang baik Jaemin hanya menawarkannya minuman dan tidak ada maksud lain.
Jangan salah paham pada Renjun, ia tidak membenci Jaemin atau apapun, hanya saja mereka tidak terlalu dekat meskipun sudah berteman lumayan lama. Renjun hanya tidak bisa membayangkan akan seperti apa hidupnya jika harus menikah dan tinggal bersama dengan Jaemin yang Renjun tau memiliki sikap begitu dingin padanya.
Renjun tidak tau apapun tentang Jaemin, begitupun dengan Jaemin ia tidak tau apapun tentang Renjun karena mereka jarang mengobrol. Jadi sudah bisa dibayangkan kan bagaimana nanti hidup Renjun jika menikah dengan Jaemin, karena Renjun yakin pernikahan itu tidak akan behasil bila bersama Jaemin.
Berbeda dengan Jeno, walaupun mereka sudah jarang ada waktu untuk mengobrol karena sibuk dengan urusan masing-masing, setidaknya mereka dulu pernah dekat dan Renjun pernah menyukai Jeno, walaupun Jeno tidak menyukainya sih. Tapi tidak masalah jika ia menikah dengan Jeno, setidaknya Renjun bisa mulai menyukai Jeno lagi seperti dulu, dan mungkin Jeno juga akan membalas perasaanya kali ini.
"Loh...Renjun kenapa malah masih melamun disini? Bukankah sudah eomma katakan kita akan berangkat ke hotel hari ini!" heran nyonya Huang saat melihat putra nya itu malah melamun di taman belakang, bukannya bersiap-siap untuk pergi ke hotel tempat acara pertunangan.
Renjun sekarang memang ada di taman belakang rumahnya, tapi bukan untuk melamun melainkan ia sedang bersantai, menenangkan pikirannya dan berusaha menerima semua yang terjadi didalam hidupnya beberapa bulan kebelakang ini sejak kepergian Mark. Setidaknya seperti itulah yang Renjun pikir sedang ia lakukan di taman belakang, namun dari penglihatan sang eomma ia sedang melamun tidak jelas.
"Acaranya kan masih besok eomma, kenapa tidak besok pagi saja kita berangkat kesana? Lagipula jarak hotel dan rumah kita tidak terlalu jauh!"
"Tidak bisa. Eomma harus memastikan semua persiapanya sudah selesai, dan tidak ada yang kurang satu pun, agar acara besok bisa sukses dan berjalan dengan lancar" ujar nyonya Huang.
Melihat putra nya tidak juga mau bergerak dari tempatnya nyonya Huang lalu berjalan ke tempat dimana Renjun kini duduk."Sudah sana cepat masuk dan bersiap-siap. Jangan lupa masukkan semua baju yang sering kau gunakan ke dalam kopermu!" lanjutnya sambil menarik pelan kedua tangan Renjun, agar sang putra berdiri dari duduknya.
"Bukankah baju yang akan ku gunakan sudah dikirim ke hotel? Lalu untuk apa aku membawa baju lain sampai harus dimasukan ke koper pula??" bingung Renjun dengan perkataan eomma nya. Karena setelah acara berakhir, ia pasti akan langsung kembali lagi ke rumah, jadi untuk apa membawa baju lain pikirnya.
"Nanti juga kau akan tau, sekarang segera bersiap-siap dan turuti perkataan eomma. Appa dan pak supir sudah siap dan menunggu kita di luar".
Tidak ingin perdebatan dengan eomma nya ini terus berlanjut , Renjun akhirnya bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan masuk ke dalam rumah menuju kamarnya untuk bersiap-siap dan memasukkan beberapa baju yang sering ia gunakan ke dalam koper sesuai permintaan nyonya Huang.
Selesai bersiap juga melakukan perintah eommanya, Renjun kemudian langsung menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu di halaman depan."Apa ini cukup?" tanyanya pada nyonya Huang saat sudah berada di dekat mobil, tidak lupa juga memperlihatkan beberapa baju yang ia bawa atas permintaan eomma nya tadi.
Nyonya Huang memperhatikan baju-baju yang dibawa Renjun "Terlalu sedikit jika digunakan untuk satu bulan. Tapi tidak masalah, nanti akan eomma kirimkan sisanya!" ucapnya dengan gelagat yang cukup aneh dimata Renjun, ditambahkan dengan sebuah senyuman yang tidak dapat Renjun artikan.
Tidak mengerti dengan apa yang eomma nya maksud, Renjun berniat untuk bertanya lebih lanjut, tetapi tuan Huang meminta mereka untuk segera masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, lalu melanjutkan obrolan mereka nanti didalam mobil, karena sedari tadi mereka bercakap-cakap didepan pintu mobil.
Setelah semua masuk ke dalam, mobil hyundai palisade berwarna putih itupun keluar meninggalkan halaman rumah Huang menuju hotel milik keluarga Huang yang dijadikan sebagai tempat acara pertunangan besok.
Didalam mobil tidak ada percakapan yang berarti, Renjun memilih diam dan memalingkan wajahnya keluar jendela, hanya eomma dan appa nya yang berbincang entah apa, karena Renjun tidak terlalu memperhatikannya.
Setelah berkendara selama kurang lebih 40 menit, kini mobil hyundai palisade putih yang mereka kendarai itu memasuki sebuah hotel berbintang yang merupakan salah satu dari banyak nya property yang keluarga Huang miliki.
"Kau bisa langsung ke kamar mu Renjun, eomma dan appa akan ke ballroom hotel dulu untuk mengecek segala persiapan untuk acara besok. Jika mau kau juga bisa ikut mengeceknya!" bilang Nyonya Huang saat mereka sudah turun dari mobil.
"Tidak eomma, aku tidak akan ikut. Aku serahkan semuanya pada kalian berdua, aku ingin istirahat saja di kamar" balas Renjun, yang sepertinya tidak dalam suasana hati yang baik
"Baiklah, kalau begitu kau bisa duluan ke kamar mu!"
Renjun mengangguk dan segera berlalu dari hadapan kedua orang tuanya untuk menuju ke salah satu ruangan yang sering kali ia tempati jika menginap di hotel ini.
Saat sedang menunggu pintu lift terbuka, Renjun tidak sengaja melirik kearah pintu masuk hotel, disana Renjun sekilas melihat seseorang yang ia kenali baru saja memasuki hotel "Jaemin?" beo nya.
Ketika berniat untuk memastikan jika yang ia lihat memang Jaemin pintu lift yang sedari tadi ia tunggu terbuka, Renjun yang tidak ingin menunggu lagi memutuskan untuk masuk ke dalam lift dan pergi menuju ruangannya. Dan menghiraukan rasa penasarannya pada sosok yang ia lihat tadi.
Seandainya Renjun memilih untuk menghampiri Jaemin waktu itu, mungkin ia akan tau fakta bahwa orang yang akan menjadi suaminya nanti adalah Jaemin bukannya Jeno. Bisa saja ia melarikan diri dan memutuskan untuk membatalkan pertunangan ini jika ia mengetahui fakta itu.
Namun sayangnya Renjun memutuskan untuk mengabaikan sosok yang ia lihat hari itu, dan berakhir menikah dengan orang yang paling tidak ia ingin dan harapkan yaitu Na Jaemin.
Setelah revisi beberapa kali akhirnya memutuskan untuk publikasi chapter ini daripada ga lanjut" ini cerita, jadi mohon maaf kalau chapter ini banyak typos atau ga nyambung ya guys.
if you like the story, please tap star
![](https://img.wattpad.com/cover/376470461-288-k818168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Subtitutes [ Jaemren ]
Fanfiction"Pernikahan ini menakutkan Mark, karena bukan kamu orang nya" - Huang Renjun "Saya akan memperlakukan mu lebih baik dari dia"- Na Jaemin • Bxb • Jaemren • Jaemin | Top • Renjun | Bottom • Mpreg