PLS 18 (Hukuman)

53.1K 3.2K 202
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!!!


Apa yang menjadi praduga Stella rupanya tepat sasaran, sekarang bisa ia lihat wajah penuh riak keterkejutan dari Juliet saat rencana yang disusun gadis itu untuk menjebak dan mempermalukan Kakaknya gagal.

Meski dalam hati Stella menyayangkan adegan yang bisa dibilang favorit nya dalam cerita tidak terjadi, andai Alghafar memakai pakaian yang berwarna gelap sama dengan sang Kakak mungkin saat ini bisa ia lihat kebucinan laki-laki itu.

Heels yang membalut kaki jenjangnya berhenti didepan perkumpulan mereka yang masih tak berkutik kala memandangnya, ayolah Stella juga malu hanya saja ia mengenyampingkan itu semua karena pakaian terbuka ini.

"Ekhm, sorry gue telat ada kendala sedikit dibawah," suaranya memecah keterdiaman mereka.

"Kenapa jadi lo yang pake dress dari gue?! Harusnya itu dipake Alethea! Buat apa lo kesini gue gak ngundang lo!" bentak Juliet berdiri mendekat posisi Stella, "Oh, lo mau ngejalang disini gitu?"

Stella melemparkan tatapan dengan Alethea, "Kakak denger sendiri kan? Kalian juga pasti denger, kalau dress ini khusus dari dia."

Ditunjuknya wajah menegang Juliet sekarang, ditambah orang-orang mulai menatapnya dengan spekulasi buruk.

"Ngaku lo emang sengaja ngasih ini bukan karena niat baik hati mau menjalin kembali persahabatan lo sama Kakak gue, tapi lo mau mempermalukan dia dengan ngasih tema dress hitam saat orang-orang muncul pakai pakaian putih iyakan?!" Stella bersedekap dada dengan tawa renyah, "Sayangnya rencana lo gagal Juli, gue yang ngasih suprise pake dress hitam ini, dan gue gak masalah jadi beda diantara orang-orang, gimana lo suka gaya gue?"

Juliet menggeram marah, tanpa kata ia berlalu pergi menubruk bahu Stella karena sudah kepalang malu, Stella ikuti dengan tatapan dan decihan samar.

Sampai kala ia menoleh lagi kedepan saat merasakan sesuatu membalut tubuhnya, pria berwajah datar yang kini melepas jas nya untuk disampirkan ke tubuh Stella membuat semua mata terjurus ke sana.

"Alghafar," gumam Stella.

"Pakai, udara disini gacocok buat costum kekurangan bahan yang lo pakai," jawabnya agak pedas.

"Kekurangan bahan enak aja! Ini namanya fashion dan gaya jadi gapapa gue bisa pamer body gue," ucap Stella sewot dengan merapihkan rambutnya kedepan bahu.

"Oh ya?" Alghafar mendekatkan wajah ke sisi kepala Stella lantas berbisik disamping telinganya, "Kalau gitu tunggu hukuman lo kalau lo tetap ngotot pamerin apa yang menjadi hak milik gue."

Stella terkesiap, dilihatnya ekspresi Thea yang langsung memalingkan wajah, segera ia dorong dada bidang Alghafar yang semakin bertindak kurang ajar.

"Duduk Stel," entah sejak kapan Melvan sudah berdiri menarik tangannya meninggalkan tatapan dingin Alghafar dibelakang.

Kembali semuanya nampak normal, musik yang dinyalakan dan tawa orang-orang di sekitar, ada beberapa siswa yang ingin sekali meminta nomor dari Aristella jika saja gadis itu tidak berada di perkumpulan gang Alghafar.

"Jadi lo telat datang buat tukeran baju sama Alethea? Tapi kata Melvan lo tadi udah datang duluan sama dia, berarti lo nunggu kedatangan Alethea dibawah gitu?" tanya Levando.

"Iyap bisa dibilang begitu, mana tega gue biarin Kakak polos gue dijaili Juliet dkk," kekeh Stella menuang botol coctail ke dalam gelas pendeknya.

"Jangan banyak-banyak Stel, kadar alkoholnya cukup tinggi," tahan Melvan.

"Tenang aja gue kebal kok gausah khawatir."

Menandaskan cairan dalam gelasnya Alghafar lantas menyimpan agak kasar ujung gelas itu keatas meja yang sama-sama dari kaca, ia mengeluarkan sesuatu yang dilempar ke tengah meja.

Protagonis't Little Sister(Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang